Ilustrasi |
Menurut Kepala Bagian Penerangan (Kabagpen) Lantamal III Mayor Laut (KH) Agus Susilo Kaeri, Penangkapan kapal yang berisi imigran gelap ini berawal dari kecurigaan personil TNI AL yang bertugas di Posal Tanjung Kait Mauk dengan adanya kapal yang membawa orang menuju tengah laut yang berasal dari sekitar Tanjung Pasir pada malam hari.
Petugas pun berkoordinasi minta bantuan ke Posal Tanjung Pasir. Petugas Posal Tanjung Pasir kemudian melakukan penyelidikan dan memberikan informasi memang benar ada banyak orang yang akan menyeberang menuju pulau-pulau disekitar kepulauan seribu. Selanjutnya Posal Tanjung Pasir bekerja sama dengan posal Tanjung Kait Mauk dengan menggunakan Patkamla-II-14 mengadakan pengejaran dan akhirnya menangkap kapal yang mencurigakan tersebut.
"Ternyata di tengah laut telah menunggu sebuah kapal lain yang lebih besar yang akan membawa imigran tersebut. Dari 2 Kapal yang ditangkap yaitu Trans Tanjung Pasir dan Kapal Hamka Jaya dengan nahkoda Rustam berasal dari Makassar terdapat 109 imigran serta 11 ABK, 6 dari ABK Hamka dan 5 dari Feri Trans Tanjung Pasir. Semua imigran tersebut laki-laki dewasa,"kata Agus di Jakarta, Jumat (20/7).
Menurutnya, modus operandi imigran gelap yang berencana menuju ke pulau Chrismast, Australia, itu berawal melalui jalan darat. Kemudian dari darat menyewa kapal feri trans menuju ke tengah laut ke arah kapal KM Hamka Jaya yang sudah menunggu.
"Hasil penangkapan 2 kapal yang membawa imigran gelap tersebut kemudian diserahkan oleh Dansatkamla Lantamal III Letkol Laut (P) Dovian Isjafrin kepada kapolsek Kepulauan Seribu AKP Hartono," ujar Agus.
Sumber : Jurnas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.