KULONPROGO–Kepala
Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Imam Sufaat mengungkapkan
penyelidikan jatuhnya pesawat Fokker 27 di Lanud Halim Perdanakusuma
beberapa waktu lalu sudah final.
Hal
tersebut diungkapkan perwira bintang empat itu seusai peringatan Hari
Bakti TNI AU ke 65 di Alun-alun Wates, Kulonprogo, Selasa (17/7).
Menurutnya,
penyebab jatuhnya Fokker 27 adalah kerusakan pada mesin pesawat.
“Ibaratnya seperti power steering pada mobil, kalau salah satu mesinnya
tidak berfungsi maka akan berat sekali. Pesawat tentu saja beda dengan
mobil, kalau mogok risikonya ada,” ujar KSAU.
Menurut
dia, berdasarkan road map zero accident, TNI AU sudah mengandangkan
pesawat jenis Fokker 27 tersebut. Sebagai gantinya, saat ini TNI AU
tengah mengupayakan pengadaan pesawat angkut baru yang diproduksi dalam
negeri seperti CN 253.
“Ke
depan kami berharap semua kebutuhan alutsisa TNI AU bisa diproduksi
sendiri. Saat ini sudah ada berbagai jenis pesawat transportasi,
helikopter Cougar diproduksi oleh PT Dirgantara Indonesia. Untuk pesawat
tempur, akan ada kerjasama dengan Korea,” ujarnya.
Terkait
hibah empat pesawat Hercules dari Australia, menurut Imam pesawat
tersebut masih layak terbang karena baru mengantongi 15.000 jam terbang.
“Karena
masih bagus jadi kami terima, karena memang untuk satu unit pesawat
jenis itu kalau beli baru harganya mencapai $100 juta. Ke depan akan
ditambah enam unit lagi dan ditempatkan di Lanud Hasanudin Makassar
untuk membantu berbagai operasi nonmiliter,” ujarnya.(ali)
Sumber : Solopos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.