Ilustrasi:
asukan khusus Intai Amfibi (Taifib) Marinir, TNI AL,membawa senjata
anti material tempur dan anti personel, Trovello kaliber 12,7 mm.(Foto: SURYA/SUGIHARTO)
TNI Angkatan Laut dan AL Australia (Royal Australian Navy/RAN) berunding di Sydney, Australia membahas sejumlah agenda kerja sama.
Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama (TNI) Untung Surapati, di Jakarta, Kamis (19/7) menjelaskan, pertemuan tersebut merupakan Navy to Navy talk.
"Delegasi TNI AL dipimpin Asisten Operasi (Asops) KSAL, Laksamana Muda (Laksda) TNI Didit Herdiawan. Dari perundingan serupa telah disepakati berbagai kerja sama TNI AL dengan RAN, antara lain Patroli Terkoordinasi (Patkor) Ausindo, latihan bersama Ex New Horizon, serta kerja sama lainnya dibidang pendidikan personel Angkatan Laut kedua negara, seperti pertukaran siswa di pendidikan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal)," kata Untung Surapati memaparkan.
Selain Navy to Navy Talk (NTNT), TNI AL telah melaksanakan berbagai kerja sama dengan RAN, antara lain Indonesia-Australia Defence Strategic Dialogue (IADSD) yang terakhir dilaksanakan pada Juli 2010 yang lalu, di Jakarta.
"Hubungan TNI AL dengan RAN sendiri selama ini mencerminkan, dan meningkatkan pengertian dan kepercayaan (mutual understanding and confidence) antara Angkatan Laut kedua negara," ujar Untung Surapati. Ia menambahkan, nantinya akan berguna dalam meningkatkan interaksi kedua Angkatan Laut di masa depan.
Dalam lawatan selama empat hari tersebut, delegasi TNI AL mengunjungi berbagai Instalasi RAN, di antaranya berkunjung ke The Australian Defence College di Weston Creek, Canberra, dan HMAS Watson yang merupakan Sekolah Pelatihan Radar Angkatan Laut Australia sejak 14 Maret 1945.
"Saat ini, HMAS Watson menjadi tempat pelatihan pembentukan prajurit laut RAN yang utama dengan slogan, to fight and win at sea," ucap Untung Surapati.
TNI Angkatan Laut dan AL Australia (Royal Australian Navy/RAN) berunding di Sydney, Australia membahas sejumlah agenda kerja sama.
Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama (TNI) Untung Surapati, di Jakarta, Kamis (19/7) menjelaskan, pertemuan tersebut merupakan Navy to Navy talk.
"Delegasi TNI AL dipimpin Asisten Operasi (Asops) KSAL, Laksamana Muda (Laksda) TNI Didit Herdiawan. Dari perundingan serupa telah disepakati berbagai kerja sama TNI AL dengan RAN, antara lain Patroli Terkoordinasi (Patkor) Ausindo, latihan bersama Ex New Horizon, serta kerja sama lainnya dibidang pendidikan personel Angkatan Laut kedua negara, seperti pertukaran siswa di pendidikan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal)," kata Untung Surapati memaparkan.
Selain Navy to Navy Talk (NTNT), TNI AL telah melaksanakan berbagai kerja sama dengan RAN, antara lain Indonesia-Australia Defence Strategic Dialogue (IADSD) yang terakhir dilaksanakan pada Juli 2010 yang lalu, di Jakarta.
"Hubungan TNI AL dengan RAN sendiri selama ini mencerminkan, dan meningkatkan pengertian dan kepercayaan (mutual understanding and confidence) antara Angkatan Laut kedua negara," ujar Untung Surapati. Ia menambahkan, nantinya akan berguna dalam meningkatkan interaksi kedua Angkatan Laut di masa depan.
Dalam lawatan selama empat hari tersebut, delegasi TNI AL mengunjungi berbagai Instalasi RAN, di antaranya berkunjung ke The Australian Defence College di Weston Creek, Canberra, dan HMAS Watson yang merupakan Sekolah Pelatihan Radar Angkatan Laut Australia sejak 14 Maret 1945.
"Saat ini, HMAS Watson menjadi tempat pelatihan pembentukan prajurit laut RAN yang utama dengan slogan, to fight and win at sea," ucap Untung Surapati.
Sumber : Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.