Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono dan rombongan sedang meninjau PT Dirgantara
Indonesia setelah menyaksikan penandatanganan kerja sama PT DI dan
Kementerian Pertahanan untuk pengadaan CN295, Rabu (26/10/2011).(Photo: KOMPAS/DIDIT PUTRA ERLANGGA RAHARDJO)
BANDUNG, KOMPAS.com - Pihak militer Filipina dan Pakistan secara terpisah mengunjungi perusahaan dirgantara nasional, PT Dirgantara Indonesia, Kamis (12/7/2012). Mereka mengungkapkan minatnya untuk membeli pesawat terbang untuk memperkuat armada yang sudah ada.
Informasi tersebut dirilis oleh Humas PT DI pada Jumat (13/7/2012). Awalnya, militer Pakistan datang pada pukul 10.30 kemudian rombongan dari Filipina ditemani pejabat Kementerian Pertahanan Indonesia tiba pada pukul 15.30.
Militer Pakistan diwakili oleh Chief of Naval Staff Pakistan Army, Admiral Asif Sandila, yang datang bersama rombongan. Ditemui oleh Direktur Utama PT DI, Budi Santoso,
Menurut Budi, kunjungan tersebut diharapkan berakhir dengan komitmen Pakistan untuk kembali memesan pesawat CN235 buatan PT DI. Pakistan hingga kini sudah mengoperasikan empat unit pesawat CN235, tiga unit untuk transportasi militer dan satu unit untuk tamu VIP.
Rombongan berikutnya adalah petinggi militer dari Filipina, dipimpin oleh Pio Lorenzo F Batino dari Under Secretary for Legal and Legislative Affairs and Department of National Defence. Dalam kunjungannya, Pio menyatakan keinginan pemerintahan Filipina untuk memesan dua unit pesawat CN235 MPA (Maritime Patrol Aircraft).
Berdasarkan catatan PT DI, negara yang sudah mengoperasikan pesawat jenis ini adalah Korea Selatan dan Turki. TNI AU sudah mengoperasikannya juga, sementara TNI AL masih menunggu pembuatan lima unit pesawat CN235 MPA dirampungkan.
BANDUNG, KOMPAS.com - Pihak militer Filipina dan Pakistan secara terpisah mengunjungi perusahaan dirgantara nasional, PT Dirgantara Indonesia, Kamis (12/7/2012). Mereka mengungkapkan minatnya untuk membeli pesawat terbang untuk memperkuat armada yang sudah ada.
Informasi tersebut dirilis oleh Humas PT DI pada Jumat (13/7/2012). Awalnya, militer Pakistan datang pada pukul 10.30 kemudian rombongan dari Filipina ditemani pejabat Kementerian Pertahanan Indonesia tiba pada pukul 15.30.
Militer Pakistan diwakili oleh Chief of Naval Staff Pakistan Army, Admiral Asif Sandila, yang datang bersama rombongan. Ditemui oleh Direktur Utama PT DI, Budi Santoso,
Menurut Budi, kunjungan tersebut diharapkan berakhir dengan komitmen Pakistan untuk kembali memesan pesawat CN235 buatan PT DI. Pakistan hingga kini sudah mengoperasikan empat unit pesawat CN235, tiga unit untuk transportasi militer dan satu unit untuk tamu VIP.
Rombongan berikutnya adalah petinggi militer dari Filipina, dipimpin oleh Pio Lorenzo F Batino dari Under Secretary for Legal and Legislative Affairs and Department of National Defence. Dalam kunjungannya, Pio menyatakan keinginan pemerintahan Filipina untuk memesan dua unit pesawat CN235 MPA (Maritime Patrol Aircraft).
Berdasarkan catatan PT DI, negara yang sudah mengoperasikan pesawat jenis ini adalah Korea Selatan dan Turki. TNI AU sudah mengoperasikannya juga, sementara TNI AL masih menunggu pembuatan lima unit pesawat CN235 MPA dirampungkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.