Magelang
(ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, tantangan
dan ancaman terhadap negara saat ini sangat kompleks, sehingga perlu
diantisipasi oleh para perwira TNI dan Polri.
"Tantangan
negara saat ini tidak ringan dan semakin kompleks," kata Yudhoyono saat
menyampaikan amanat dalam pelantikan perwira di Akademi Militer,
Magelang, Kamis.
Menurut
Presiden, tantangan pertahanan dan keamanan bisa dipengaruhi oleh
beberapa hal, antara lain mulai munculnya aktor-aktor bukan negara yang
berpotensi sebagai ancaman.
Selain itu, konflik antarnegara di kawasan tertentu juga berpotensi menggangu stabilitas nasional.
Kemudian, peningkatan kemampuan belanja militer negara-negara tetangga juga memiliki arti tersendiri.
"Hal itu telah mengubah konstelasi militer di kawasan," kata Yudhoyono.
Menurut
dia, negara-negara Asia Tenggara mulai bergeliat untuk memperbaiki dan
meningkatkan belanja militer. Hal itu berdampak pada peningkatan
kualitas dan kuantitas alat utama sistem persenjataan mereka.
"Di Indonesia juga sedang terjadi hal yang sama," katanya.
Yudhoyono menegaskan, Indonesia akan terus meningkatkan kemampuan belanja militer sehingga bisa mempertahankan keutuhan NKRI.
Kepala
Negara berpesan kepada para perwira untuk terus meningkatkan kemampuan,
sehingga bisa berkompetisi dan berbuat yang terbaik untuk negara.
Sebanyak
836 Taruna Akademi TNI (Akmil, AAL dan AAU) serta Taruna Akpol telah
menyelesaikan pendidikan hingga tingkat IV dan dilantik menjadi
perwira.
Setelah
dilantik, mereka menjadi perwira TNI berpangkat Letnan Dua (Letda) dan
perwira Polri berpangkat Inspektur Dua Polisi (Ipda). Mereka kemudian
akan disebar dan ditugaskan di seluruh Indonesia.(ANT)
Sumber : Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.