Universitas Pertahanan (Unhan) menggagas pembentukan sebuah asosiasi atau konsorsium ilmu pertahanan yang berfingsi sebagai pusat pengembangan dan pengajian ilmu pertahanan. Ini dilakukan agar pertahanan senantiasa terus dimutakhirkan sebagai ilmu.
"Keberadaan
konsorsium ini akan membuat ilmu pertahanan bisa diajarkan di
universitas-universitas umum. Makin banyak yang mempelajari ilmu
pertahanan, makin bagus," kata Rektor Unhan, Letjen (Purn) Syarifudin
Tippe, saat membuka lokakarya ilmu pertahanan bertema "Memosisikan
Kajian Pertahanan Menjadi Ilmu Pengetahuan", di Jakarta, Selasa (23/10).
Menurut dia, konsorsium nantinya akan berada di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pertahanan sebagai ilmu merupakan khazanah baru. Dalam kodifikasi ilmu yang dikeluarkan Unesco dan Dirjen Dikti Kementerian Pendidikan dan Kebudayan, kluster ilmu pertahanan belum termasuk dalam program studi yang bisa diajarkan di perguruan tinggi.
Padahal, secara empirik, tambah Syarifudin, pertahanan sebagai sebuah kajian dapat disepadankan dan sama tuanya dengan ilmu perang. Kajian mengenai ilmu pertahanan sudah digali Unhan sejak 2011 dengan melibatkan para ilmuwan, praktisi, dan pemerhati pertahanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.