Jakarta - Detasemen Khusus Antiteror 88 Markas Besar Kepolisian RI menangkap 10
orang tersangka anggota teroris di empat wilayah. Penangkapan ini
dilakukan Densus 88 sejak Sabtu pagi hingga siang ini.
"Infonya
ada 10 orang, info lainnya setelah pemeriksaan," kata Kepala Biro
Penerangan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal Boy Rafli, saat
dihubungi, Sabtu, 27 Oktober 2012.
Boy memaparkan, penangkapan
dilakukan di empat wilayah, yaitu tiga orang di Palmerah, Jakarta; dua
orang di Bogor, Jawa Barat; tiga orang di Solo, Jawa Tengah; dan dua
orang di Madiun, Jawa Timur. Boy belum bisa menjelaskan secara detail
kronologi, identitas, dan jaringan 10 tersangka ini.
Polisi
belum bisa menjelaskan lebih detail mengenai awal alur penangkapan,
maupun hubungan tiap tersangka. "Tunggu sebentar, masih dikumpulkan
(datanya)," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Inspektur
Jenderal Suhardi Alius.
Densus 88 Tangkap Tiga Terduga Teroris di Palmerah?
Jakarta -
Detasemen Khusus 88 menangkap tiga orang yang diduga teroris sekitar
pukul 11.00 WIB. Mereka ditangkap di sebuah rumah yang terletak di Gang
Haji Kimin, Palmerah Barat II, Palmerah, Jakarta Barat.
Informasi yang didapatkan Tempo,
pasukan antiteror telah menahan tiga orang yang diduga merupakan pelaku
terorisme. Berdasarkan keterangan warga sekitar, tiga orang tersebut
adalah Suherman, 22 tahun, David, 18 tahun, dan satu orang yang belum
diketahui identitasnya. "Satu lagi temannya, tapi tidak kenal siapa,"
kata Prawitno, 17 tahun, salah seorang warga Palmerah.
Rumah
tersebut diketahui merupakan milik Turijo yang telah meninggal. Warga
sekitar mengetahui rumah tersebut dihuni oleh kakak-beradik Suherman dan
David, serta ibu keduanya, Mariyam, 40 tahun.
Hingga kini tim
Gegana dari Polda Metro Jaya masih menyisir rumah pelaku. Tim gegana
membawa satu tas hitam berukuran besar yang dicurigai memuat bahan
peledak. Penggerebekan menjadi tontonan warga sekitar yang penasaran
dengan peristiwa tersebut.
Polisi masih berjaga-jaga di sekitar
tempat perkara. Garis kuning polisi telah dipasang agar masyarakat
tidak mendekat ke rumah tersebut.
Temuan Densus 88 Saat Gerebek Teroris di Solo
Jakarta -
Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri menemukan dua bom siap ledak
dan bahan pembuat bom saat menggeledah rumah terduga teroris di Jalan
Lawu Timur IV, Mojosongo, Jebres, Solo, Sabtu, 27 Oktober 2012.
Kepala Kepolisian Resor Kota Surakarta, Komisaris Besar Asdjimain,
mengatakan dua bom siap ledak kemudian diledakkan di luar rumah. "Kami
juga menemukan detonator," ujarnya, di lokasi. Kemudian ditemukan 10
botol cairan kimia dan rangkaian bom.
Dia mengatakan pemilik
rumah yang digerebek polisi ditangkap di Madiun, Jawa Timur pada Sabtu
subuh, 27 Oktober 2012. "Dia diduga turut serta dalam tindak pidana
terorisme," katanya. Namun, Kapolres menolak menyebutkan identitas
pemilik rumah.
Menurut salah seorang warga, Sigit, rumah itu
dihuni Bakrun, 70 tahun, dan anaknya, Mustofa. "Mereka tertutup. Tidak
pernah bersosialisasi dengan warga," ujarnya.
Detasemen Khusus
Antiteror 88 Markas Besar Kepolisian RI menangkap 10 orang tersangka
anggota teroris di empat wilayah, sepanjang Sabtu pagi hingga siang ini.
"Infonya ada 10 orang, info lainnya setelah pemeriksaan," kata Kepala
Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal Boy Rafli, saat
dihubungi, Sabtu, 27 Oktober 2012.
Densus 88 Temukan Pistol Baretta Saat Penggerebekan di Solo
Jakarta - Lurah
Mojosongo, Agus Triyono, mengatakan Detasemen Khusus Antiteror Mabes
Polri menemukan pistol Baretta, cairan belerang, pupuk urea, rangkaian
kabel, dan timbangan dari rumah yang digerebek di Jalan Lawu Timur IV,
Marengan, Mojosongo, Jebres, Surakarta, Sabtu siang, 27 Oktober 2012.
"Tadi yang sudah jadi bom ditemukan di dalam rumah. Lalu diledakkan di luar rumah," katanya. Ia juga ikut menyaksikan proses penggeledahan.
Agus mengatakan sudah pernah menerima laporan warga tentang kegiatan mencurigakan di rumah tersebut. Laporan diterima sejak setahun lalu. “Sudah ada laporan sejak setahun lalu," katanya.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Resor Kota Surakarta, Komisaris Besar Asdjimain, menyatakan Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri menemukan dua bom siap ledak dan bahan pembuat bom. Dua bom siap ledak kemudian diledakkan di luar rumah. "Kami juga menemukan detonator," ujarnya di lokasi. Kemudian ditemukan 10 botol cairan kimia dan rangkaian bom.
"Tadi yang sudah jadi bom ditemukan di dalam rumah. Lalu diledakkan di luar rumah," katanya. Ia juga ikut menyaksikan proses penggeledahan.
Agus mengatakan sudah pernah menerima laporan warga tentang kegiatan mencurigakan di rumah tersebut. Laporan diterima sejak setahun lalu. “Sudah ada laporan sejak setahun lalu," katanya.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Resor Kota Surakarta, Komisaris Besar Asdjimain, menyatakan Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri menemukan dua bom siap ledak dan bahan pembuat bom. Dua bom siap ledak kemudian diledakkan di luar rumah. "Kami juga menemukan detonator," ujarnya di lokasi. Kemudian ditemukan 10 botol cairan kimia dan rangkaian bom.
Satu Terduga Teroris Ditangkap di Tanah Abang
Jakarta -
Detasemen Khusus 88 dan tim Gegana menangkap satu lagi orang yang diduga
anggota Jaringan Anshorut Tauhid. Penangkapan itu terjadi sekitar pukul
12.15, di rumah milik Narlis, Jalan Kebon Kacang 14 Nomor 9, Tanah
Abang, Jakarta Pusat.
"Inisialnya NT yang ditangkap," kata juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, Sabtu, 27 Oktober 2012.
Rikwanto menjelaskan, Densus 88 telah mengambil dua tas ransel yang berisi bahan dan benda berbahaya. "Ransel itu ditemukan di dalam kamar oleh tim Jibom," ujarnya.
Saat ini, tim Gegana masih berjaga-jaga di lokasi kejadian dan memasang garis polisi. "TKP sudah diamankan dan situasi kondusif," ujar Rikwanto.
"Inisialnya NT yang ditangkap," kata juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, Sabtu, 27 Oktober 2012.
Rikwanto menjelaskan, Densus 88 telah mengambil dua tas ransel yang berisi bahan dan benda berbahaya. "Ransel itu ditemukan di dalam kamar oleh tim Jibom," ujarnya.
Saat ini, tim Gegana masih berjaga-jaga di lokasi kejadian dan memasang garis polisi. "TKP sudah diamankan dan situasi kondusif," ujar Rikwanto.
Empat Terduga Teroris Dibawa ke Mabes Polri
Jakarta - Juru
bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan
sebanyak empat orang terduga teroris yang ditangkap oleh Detasemen
Khusus 88 langsung dibawa ke markas besar Kepolisian Republik Indonesia.
Keempat terduga teroris yang ditangkap didua tempat berbeda di Jakarta
itu bernama Suherman, 22 tahun; David, 18 tahun; Anto, dan Narto.
"Semuanya laki-laki dan langsung dibawa ke Mabes Polri," kata Rikwanto kepada Tempo, Sabtu 27 Oktober 2012.
Rikwanto membenarkan penangkapan ini merupakan kelanjutan dari penangkapan terduga teroris yang sebelumnya ditangkap di Solo, Madiun, dan Bogor.
Siang tadi, sekitar pukul 11.00, Densus 88 menangkap tiga orang yang diduga teroris. Penangkapan itu dari hasil penggerebekan di sebuah rumah yang terletak di Gang Haji Kimin, Palmerah Barat II, Palmerah, Jakarta Barat. Tiga orang tersebut bernama Suherman, 22 tahun; David, 18 tahun; dan Anto.
Kemudian, sekitar pukul 12.15, Densus 88 dan tim Gegana kembali menangkap satu orang yang diduga anggota Jaringan Anshorut Tauhid di sebuah rumah milik Narlis, Jalan Kebon Kacang 14 nomor 9, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Satu orang yang ditangkap itu bernama Narto.
Saat ini, kedua lokasi masih dijaga oleh tim gegana dan garis polisi juga sudah dipasang, agar tidak ada yang melintasi lokasi tersebut.
"Semuanya laki-laki dan langsung dibawa ke Mabes Polri," kata Rikwanto kepada Tempo, Sabtu 27 Oktober 2012.
Rikwanto membenarkan penangkapan ini merupakan kelanjutan dari penangkapan terduga teroris yang sebelumnya ditangkap di Solo, Madiun, dan Bogor.
Siang tadi, sekitar pukul 11.00, Densus 88 menangkap tiga orang yang diduga teroris. Penangkapan itu dari hasil penggerebekan di sebuah rumah yang terletak di Gang Haji Kimin, Palmerah Barat II, Palmerah, Jakarta Barat. Tiga orang tersebut bernama Suherman, 22 tahun; David, 18 tahun; dan Anto.
Kemudian, sekitar pukul 12.15, Densus 88 dan tim Gegana kembali menangkap satu orang yang diduga anggota Jaringan Anshorut Tauhid di sebuah rumah milik Narlis, Jalan Kebon Kacang 14 nomor 9, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Satu orang yang ditangkap itu bernama Narto.
Saat ini, kedua lokasi masih dijaga oleh tim gegana dan garis polisi juga sudah dipasang, agar tidak ada yang melintasi lokasi tersebut.
© Tempo.Co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.