Keputusan TNI AL untuk membeli AS565 Panther ini dibuat atas rekomendasi dari PTDI, yang dikabarkan nantinya juga akan terlibat dalam pembuatannya. PT DI akan bekerjasama dengan pihak Eurocopter dalam pembuatan airframe dan sonar equipment dipping. Jumlah yang akan diproduksi adalah 16 unit, sedangkan detail bagaimana produksi bersama ini baru akan dirampungkan setelah kontrak disahkan.
Pengadaan helikopter anti kapal selam untuk TNI AL merupakan salah satu unsur dari program Kekuatan Pokok Minimum (MEF) TNI, yang diantaranya dicapai dengan cara membeli, memproduksi sendiri, memproduksi sendiri melalui transfer teknologi, dan pembangunan bersama. MEF sendiri terbagi dalam tiga tahap; 2010-2014; 2015-2019 dan 2020-2024.
Sejatinya heli AS565 Panther ini akan dioperasikan bersama kapal perang TNI AL terutama KCR SIGMA 10154. Pembelian heli ASW ini juga berarti penambahan armada laut di Asia Tenggara. Singapura memperbanyak kapal selamnya dengan pengadaan 2 unit Type 218SGs dari ThyssenKrupp Marine Systems, Malaysia dua kapal selam, sedangkan Vietnam baru-baru ini menerima dua dari enam kapal selam Kelas Kilo Rusia. Indonesia sendiri membeli tiga kapal selam Chang bogo, kapal selam diesel listrik dari Korea Selatan.
Karakteristik Umum
☆ Kru dua pilot
☆ Kapasitas sepuluh kursi atau empat tandu
☆ Diameter rotor 11,94 m
☆ Diameter rotor ekor 1,10 m
☆ Panjang dengan rotor berputar 13,73 m
☆ Tinggi 3,97 m
☆ Fuselage 11,63 m
☆ Berat kosong 2.380 kg
☆ Mesin 2×Turboméca Arriel 2C turboshaft (2x852 hp)
Performa
☆ Maksimal lepas landas 4.300 kg
☆ Kecepatan maksimum 306 km/jam
☆ Tinggi operasi 5,865 m
☆ Tingkat panjat 8,9 m/dtk
Persenjataan
☆ Kanon Guns: Giat M621 20 mm
☆ Roket: 68 mm atau 70 mm (unguided rockets)
☆ Rudal:
- Matra Mistral air-to-air missiles.
- AS 15 TT anti-surface missiles.
- HOT anti-tank missiles.
- Mk46 or Whitehead A.244/S ASW torpedo
♞ Artileri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.