Selat Makassar dilintasi Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II merupakan jalur pelayaran internasional Balikpapan ★ Usia Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Balikpapan yang telah memasuki ke-55 tahun pada 1 Mei 2014 lalu, mereka punya program besar. Salah satunya, memiliki Dermaga Angkatan Laut (AL) di Kota Minyak. Fasilitas itu untuk memperkuat pertahanan maritim di perairan kota ini.
Komandan Lanal (Danlanal) Balikpapan, Kolonel Laut (P) Ariantyo Condrowibowo mengatakan, pembangunan Dermaga AL bisa dibilang merupakan “hadiah” dari Pemkot Balikpapan. Mengingat seluruh pembangunannya murni hibah dari pemkot. Diperkirakan proyek ini mulai dibangun pada 2015 dengan menelan anggaran sebesar Rp 85 miliar.
Menurutnya, penganggaran bisa menggunakan skema anggaran tahun jamak (multiyears contract). Bisa pula gabungan antara APBD Balikpapan dan APBD Kaltim.
“Ini (pembangunan Dermaga AL) adalah upaya kami menuju angkatan laut kelas dunia,” kata Ariantyo setelah Upacara HUT ke-55 Lanal Balikpapan, di Markas Komando (Mako) Lanal, Jalan Yos Sudarso, Jumat (9/5).
Pembangunan dermaga ini pun terbilang mendesak, mengingat tidak ada pertahanan maritim di sekitar Selat Makassar. Padahal Selat Makassar dilintasi Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II, yang merupakan jalur pelayaran internasional. Sehingga perlu mendapat perhatian serius, karena berpotensi ancaman perompakan, illegal oil, illegal fishing, dan illegal logging.
Sementara itu, Wakil Gubernur Kaltim Mukmin Faisyal yang hadir pada upacara itu mengaku, siap mendukung penuh anggaran untuk membangun dermaga ini.
Bahkan pihaknya akan menghibahkan satu unit kapal patroli khusus untuk TNI AL, yang dianggarkan APBD Kaltim 2015. “Saya tidak ingat berapa nilainya, tapi karena keperluannya sudah mendesak, maka dianggarkan tahun depan,” katanya.
Dengan adanya dermaga dan tambahan kapal patroli tersebut, kata Ketua DPD Partai Golkar Kaltim ini berharap, TNI AL ini bisa menjadi benteng pertahanan RI khususnya di wilayah Indonesia bagian timur dan tengah.
Komandan Lanal (Danlanal) Balikpapan, Kolonel Laut (P) Ariantyo Condrowibowo mengatakan, pembangunan Dermaga AL bisa dibilang merupakan “hadiah” dari Pemkot Balikpapan. Mengingat seluruh pembangunannya murni hibah dari pemkot. Diperkirakan proyek ini mulai dibangun pada 2015 dengan menelan anggaran sebesar Rp 85 miliar.
Menurutnya, penganggaran bisa menggunakan skema anggaran tahun jamak (multiyears contract). Bisa pula gabungan antara APBD Balikpapan dan APBD Kaltim.
“Ini (pembangunan Dermaga AL) adalah upaya kami menuju angkatan laut kelas dunia,” kata Ariantyo setelah Upacara HUT ke-55 Lanal Balikpapan, di Markas Komando (Mako) Lanal, Jalan Yos Sudarso, Jumat (9/5).
Pembangunan dermaga ini pun terbilang mendesak, mengingat tidak ada pertahanan maritim di sekitar Selat Makassar. Padahal Selat Makassar dilintasi Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II, yang merupakan jalur pelayaran internasional. Sehingga perlu mendapat perhatian serius, karena berpotensi ancaman perompakan, illegal oil, illegal fishing, dan illegal logging.
Sementara itu, Wakil Gubernur Kaltim Mukmin Faisyal yang hadir pada upacara itu mengaku, siap mendukung penuh anggaran untuk membangun dermaga ini.
Bahkan pihaknya akan menghibahkan satu unit kapal patroli khusus untuk TNI AL, yang dianggarkan APBD Kaltim 2015. “Saya tidak ingat berapa nilainya, tapi karena keperluannya sudah mendesak, maka dianggarkan tahun depan,” katanya.
Dengan adanya dermaga dan tambahan kapal patroli tersebut, kata Ketua DPD Partai Golkar Kaltim ini berharap, TNI AL ini bisa menjadi benteng pertahanan RI khususnya di wilayah Indonesia bagian timur dan tengah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.