Komando Operasi wilayah I TNI Angkatan Udara berencana memperkuat Pangkalan Udara Ranai, di Natuna, Kepulauan Riau. Pangkalan Udara Ranai merupakan salah satu pintu terluar Indonesia yang menghadap Laut Cina Selatan.
"Langkah pertama kami akan meningkatkan Lanud Ranai dari tipe C ke tipe B," kata Panglima Komando Operasi wilayah I TNI AU Marsekal Muda A. Dwi Putranto kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Senin, 1 Juni 2015.
Dwi pun sudah mempersiapkan sejumlah tambahan infrastruktur ke Lanud Ranai, Natuna. Salah satunya memperbaiki dan memperpanjang landasan pacu. Tujuannya, agar pesawat tempur kelas berat TNI AU seperti F-16 dapat mendarat dan lepas landas di Ranai.
Jika infrastruktur tambahan sudah terpasang, selanjutnya Dwi akan menempatkan sejumlah pesawat tempur di Pangkalan Udara Ranai secara bergantian. Sebagai contoh sejumlah pesawat F-16 dari pangkalan udara Pekanbaru, Hawk 109-209 dari pangkalan udara Pontianak dan Riau akan dikirim bergilir ke Ranai.
"Pesawat tempur akan melakukan operasi pengamanan di Natuna selama tiga pekan," kata Dwi.
Selain itu, Dwi akan menempatkan Pasukan Khas TNI AU di pangkalan udara Ranai. Mereka akan mengemban tugas sebagai pasukan antiserangan udara. Mereka akan menyerang pesawat asing yang masuk ke Natuna.
"Sebab konflik laut Cina Selatan bisa menjadi salah satu ancaman ke Indonesia," katanya.
"Langkah pertama kami akan meningkatkan Lanud Ranai dari tipe C ke tipe B," kata Panglima Komando Operasi wilayah I TNI AU Marsekal Muda A. Dwi Putranto kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Senin, 1 Juni 2015.
Dwi pun sudah mempersiapkan sejumlah tambahan infrastruktur ke Lanud Ranai, Natuna. Salah satunya memperbaiki dan memperpanjang landasan pacu. Tujuannya, agar pesawat tempur kelas berat TNI AU seperti F-16 dapat mendarat dan lepas landas di Ranai.
Jika infrastruktur tambahan sudah terpasang, selanjutnya Dwi akan menempatkan sejumlah pesawat tempur di Pangkalan Udara Ranai secara bergantian. Sebagai contoh sejumlah pesawat F-16 dari pangkalan udara Pekanbaru, Hawk 109-209 dari pangkalan udara Pontianak dan Riau akan dikirim bergilir ke Ranai.
"Pesawat tempur akan melakukan operasi pengamanan di Natuna selama tiga pekan," kata Dwi.
Selain itu, Dwi akan menempatkan Pasukan Khas TNI AU di pangkalan udara Ranai. Mereka akan mengemban tugas sebagai pasukan antiserangan udara. Mereka akan menyerang pesawat asing yang masuk ke Natuna.
"Sebab konflik laut Cina Selatan bisa menjadi salah satu ancaman ke Indonesia," katanya.
♆ Tempo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.