Rudal balistik Korea Selatan yang baru diuji memiliki jangkauan lebih dari 300 mil, dan diklaim mampu memukul hampir semua wilayah Korea Utara. [Reuters] ★
Korea Selatan berhasil menguji-tembak dua rudal balistik jarak jauh pada hari Rabu dalam sebuah respon yang jelas atas meningkatnya kemampuan nuklir dan rudal Korea Utara. Menurut kementerian pertahanan Korea Selatan, rudal diproduksi di dalam negeri bisa menyerang hampir semua bagian dari Korea Utara.
Rudal yang memiliki jangkauan lebih dari 300 mil, ditembakkan dari landasan peluncuran yang terletak di selatan negara itu, Associated Press (AP) melaporkan, mengutip seorang pejabat kementerian pertahanan, yang juga mengatakan bahwa Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye turut hadir pada peluncuran tersebut.
"Keberhasilan ujicoba hari ini memungkinkan kita untuk menyebarkan rudal baru pada akhir tahun," kantor berita Korea Selatan Yonhap mengutip seorang pejabat kementerian pertahanan.
Pengembangan rudal balistik baru dimulai pada 2012 ketika Korea Selatan menandatangani perjanjian dengan Amerika Serikat, yang memungkinkan Seoul untuk memiliki rudal jarak jauh atas ancaman nuklir dan rudal potensial dari Korea Utara.
Kesepakatan itu juga memungkinkan Seoul untuk memiliki rudal balistik dengan jangkauan hingga 500 mil. Berbeda dengan perjanjian tahun 2001 lalu antara Washington dan Seoul, yang mencegah penggelaran rudal balistik dengan jangkauan lebih dari 186 mil, demikian laporan AP.
Kesepakatan tahun 2012 juga mengizinkan Korea Selatan untuk mempersenjatai dengan rudal balistik dengan hulu ledak lebih berat, ungkap laporan Yonhap.
Langkah ini muncul di tengah ketegangan di Semenanjung Korea ketika Pyongyang uji tembak rudal balistik dari sebuah kapal selam. Menanggapi tes rudal tersebut, Seoul mengatakan akan membalas "tanpa ampun."
Bulan lalu, Korea Utara meningkatkan ketegangan dengan mengklaim bahwa memiliki kemampuan untuk miniaturirasi senjata nuklir yang dapat ditampung di atas rudal jarak jauhnya. Meskipun para ahli mempertanyakan keaslian klaim Korea Utara dalam ujicoba rudal baru-baru ini, mereka setuju bahwa Korea Utara telah membuat kemajuan serius dalam mengembangkan rudal nuklir, yang dapat menargetkan baik Korea Selatan dan Amerika Serikat, AP melaporkan.
Laksamana Harry B. Harris Jr, Komandan Komando Pasifik AS di Pearl Harbor di Hawaii, mengatakan bahwa Korea Utara adalah ancaman terbesar bagi Amerika Serikat di Pasifik, sedangkan China di Laut Cina Selatan.
"Ancaman terbesar yang kita hadapi adalah Korea Utara," katanya dalam sebuah wawancara dengan majalah Time. "Mereka memiliki pemimpin yang tak terduga yang siap, dalam pandangan saya, untuk menyerang sekutu kami di Korea Selatan dan Jepang." [ibtimes]
Korea Selatan berhasil menguji-tembak dua rudal balistik jarak jauh pada hari Rabu dalam sebuah respon yang jelas atas meningkatnya kemampuan nuklir dan rudal Korea Utara. Menurut kementerian pertahanan Korea Selatan, rudal diproduksi di dalam negeri bisa menyerang hampir semua bagian dari Korea Utara.
Rudal yang memiliki jangkauan lebih dari 300 mil, ditembakkan dari landasan peluncuran yang terletak di selatan negara itu, Associated Press (AP) melaporkan, mengutip seorang pejabat kementerian pertahanan, yang juga mengatakan bahwa Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye turut hadir pada peluncuran tersebut.
"Keberhasilan ujicoba hari ini memungkinkan kita untuk menyebarkan rudal baru pada akhir tahun," kantor berita Korea Selatan Yonhap mengutip seorang pejabat kementerian pertahanan.
Pengembangan rudal balistik baru dimulai pada 2012 ketika Korea Selatan menandatangani perjanjian dengan Amerika Serikat, yang memungkinkan Seoul untuk memiliki rudal jarak jauh atas ancaman nuklir dan rudal potensial dari Korea Utara.
Kesepakatan itu juga memungkinkan Seoul untuk memiliki rudal balistik dengan jangkauan hingga 500 mil. Berbeda dengan perjanjian tahun 2001 lalu antara Washington dan Seoul, yang mencegah penggelaran rudal balistik dengan jangkauan lebih dari 186 mil, demikian laporan AP.
Kesepakatan tahun 2012 juga mengizinkan Korea Selatan untuk mempersenjatai dengan rudal balistik dengan hulu ledak lebih berat, ungkap laporan Yonhap.
Langkah ini muncul di tengah ketegangan di Semenanjung Korea ketika Pyongyang uji tembak rudal balistik dari sebuah kapal selam. Menanggapi tes rudal tersebut, Seoul mengatakan akan membalas "tanpa ampun."
Bulan lalu, Korea Utara meningkatkan ketegangan dengan mengklaim bahwa memiliki kemampuan untuk miniaturirasi senjata nuklir yang dapat ditampung di atas rudal jarak jauhnya. Meskipun para ahli mempertanyakan keaslian klaim Korea Utara dalam ujicoba rudal baru-baru ini, mereka setuju bahwa Korea Utara telah membuat kemajuan serius dalam mengembangkan rudal nuklir, yang dapat menargetkan baik Korea Selatan dan Amerika Serikat, AP melaporkan.
Laksamana Harry B. Harris Jr, Komandan Komando Pasifik AS di Pearl Harbor di Hawaii, mengatakan bahwa Korea Utara adalah ancaman terbesar bagi Amerika Serikat di Pasifik, sedangkan China di Laut Cina Selatan.
"Ancaman terbesar yang kita hadapi adalah Korea Utara," katanya dalam sebuah wawancara dengan majalah Time. "Mereka memiliki pemimpin yang tak terduga yang siap, dalam pandangan saya, untuk menyerang sekutu kami di Korea Selatan dan Jepang." [ibtimes]
♞ Garuda Militer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.