Termasuk RI Ilustrasi pasukan keamanan Rusia
Gagasan dalam lingkup keamanan yang menjadi perhatian Tiongkok, India, Indonesia, dan Kazakhstan mirip dengan Rusia, kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada pertemuan tingkat menteri di Konferensi Tindakan Interaksi dan Pembangunan Kepercayaan di Asia (Conference on Interaction and Confidence-Building Measures in Asia/CICA), Kamis (28/4).
"Jawaban efisien atas tantangan dan ancaman di kawasan ini dapat ditemukan dalam mekanisme keamanan multilateral yang terbuka, dalam kesamaan 'aturan main'," kata Lavrov.
Menurut menlu Rusia, mekanisme ini harus didasari pada prinsip-prinsip kesetaraan dan keutuhan keamanan, penghormatan atas norma-norma hukum internasional, penyelesaian sengketa secara damai, tidak menggunakan kekuatan atau ancaman kekerasan, serta penolakan atas segala upaya yang bertujuan untuk menggulingkan pemerintah yang sah.
"Pendekatan Rusia ini ternyata dipakai oleh sebagian besar peserta yang akitif dalam komunikasi internasional," kata Lavrov. "Ide-ide serupa juga dikemukakan Tiongkok, India, Indonesia, dan Kazakhstan. Negara-negara lain juga memaparkan ide-ide mereka."
"Kita perlu memastikan sinergi mereka sehingga arsitektur keamanan regional benar-benar bisa bergerak sejalan dengan kepentingan seluruh negara dan sesuai dengan realitas masa kini," kata kepala diplomat Rusia. "Kami mengajak seluruh pihak untuk bergabung dengan pekerjaan yang telah dimulai pada KTT Asia Timur ini."
Gagasan dalam lingkup keamanan yang menjadi perhatian Tiongkok, India, Indonesia, dan Kazakhstan mirip dengan Rusia, kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada pertemuan tingkat menteri di Konferensi Tindakan Interaksi dan Pembangunan Kepercayaan di Asia (Conference on Interaction and Confidence-Building Measures in Asia/CICA), Kamis (28/4).
"Jawaban efisien atas tantangan dan ancaman di kawasan ini dapat ditemukan dalam mekanisme keamanan multilateral yang terbuka, dalam kesamaan 'aturan main'," kata Lavrov.
Menurut menlu Rusia, mekanisme ini harus didasari pada prinsip-prinsip kesetaraan dan keutuhan keamanan, penghormatan atas norma-norma hukum internasional, penyelesaian sengketa secara damai, tidak menggunakan kekuatan atau ancaman kekerasan, serta penolakan atas segala upaya yang bertujuan untuk menggulingkan pemerintah yang sah.
"Pendekatan Rusia ini ternyata dipakai oleh sebagian besar peserta yang akitif dalam komunikasi internasional," kata Lavrov. "Ide-ide serupa juga dikemukakan Tiongkok, India, Indonesia, dan Kazakhstan. Negara-negara lain juga memaparkan ide-ide mereka."
"Kita perlu memastikan sinergi mereka sehingga arsitektur keamanan regional benar-benar bisa bergerak sejalan dengan kepentingan seluruh negara dan sesuai dengan realitas masa kini," kata kepala diplomat Rusia. "Kami mengajak seluruh pihak untuk bergabung dengan pekerjaan yang telah dimulai pada KTT Asia Timur ini."
♞ RBTH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.