Penyebaran Pangkalan TNI Ilustrasi KRI TNI AL ★
TNI bertekad mendukung pemerintah dalam pembangunan nasional yang dimulai dari pinggiran dan tidak tersentralisasi. Komando Armada III TNI AL pun akan segera dibentuk.
Hal tersebut menjadi salah satu poin hasil Rapat Pimpinan (Rapim) TNI yang digelar selama empat hari. Presiden Joko Widodo meminta TNI mengantisipasi perubahan-perubahan global, termasuk persiapan dari dampaknya.
"Antara lain segera mengadakan penyesuaian penyebaran pasukan-pasukan dan pangkalan-pangkalan yang tidak tersentral di Jawa dan segera melaporkan kesiapan tersebut," ungkap Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo seusai Rapim TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (19/1/2017) malam.
Untuk itu, Gatot pun memerintahkan jajarannya segera menggelar rapim di masing-masing matra. "Segera lakukan rapim tingkat angkatan, baik AD, AL, dan AU. Segera lakukan percepatan untuk pembangunan, kontrak-kontrak sehingga membantu perputaran ekonomi," ucapnya.
"Dan yang penting adalah penyebaran dari pangkalan-pangkalan difokuskan pada tempat-tempat terpinggir agar bisa membuat sentra-sentra ekonomi baru," tambah Gatot.
Saat ditanya mengenai penyebaran pangkalan-pangkalan, Panglima TNI mengatakan ke depan pembangunan difokuskan pada pembentukan komando armada (TNI AL). Sedangkan pembentukan kodam-kodam (TNI AD) dan Komando Operasi (TNI AU) belum akan dilakukan dulu.
"Pembentukan kodam-kodam baru, kemudian koops baru tidak. Tapi (Komando) Armada baru. (Pembentukan) Armada III harus dilakukan," jelas jenderal bintang empat itu.
Saat ini TNI AL memiliki 2 Komando Armada, yaitu Komando Armada Barat (Koarmabar), yang berada di Jakarta dan Komando Armada Timur (Koarmatim). Pembentukan Komando Armada baru akan membantu pemerataan pembangunan dan ekonomi sesuai dengan harapan Jokowi, termasuk untuk menunjang program tol laut.
"Karena kita tahu kita (selama ini) hanya berorientasi pada Armada Timur saja. Maka perlu ada armada satu lagi, tempatnya di sekitar Papua," kata Gatot.
Pembentukan Komando Armada baru ini sebetulnya bukan rencana baru. Penambahan Komando Armada TNI AL itu sejalan dengan rencana pembentukan Kogabwilhan (Komando Gabungan Wilayah Pertahanan). Ini juga sudah masuk dalam rencana strategis (renstra) TNI untuk memenuhi minimum essential force (MEF).
Lalu kapan Komando Armada baru ini dibentuk?
"Jadi semua pembentukan rencana ini harus dilaporkan kepada Presiden. Kemudian dianalisis dan diputuskan bersama-sama, baru dilangsungkan," jawab Panglima TNI belum bisa memastikan.
Meski begitu, Gatot yakin pembentukan Komando Armada di Papua akan segera terealisasi. Untuk mendukung ini, sejumlah Lanal di wilayah timur telah dinaikkan menjadi Lantamal.
"Yang bisa tahun ini ya tahun ini dilakukan, segera mungkin," tegas Gatot.
Sebelumnya sempat diberitakan, TNI AL direncanakan akan memiliki tiga Komando Armada dari yang sebelumnya hanya dua, plus satu komando pusat. Koarmatim yang berada di Surabaya disebut akan menjadi Komando Armada RI.
Sementara itu, rencananya Komando Armada Barat tetap berada di Jakarta, Komando Armada Tengah di Makassar, dan Armada Timur di Papua. Penambahan Komando Armada salah satunya juga terkait dengan pengamanan Laut Cina Selatan. (dnu/dnu)
TNI bertekad mendukung pemerintah dalam pembangunan nasional yang dimulai dari pinggiran dan tidak tersentralisasi. Komando Armada III TNI AL pun akan segera dibentuk.
Hal tersebut menjadi salah satu poin hasil Rapat Pimpinan (Rapim) TNI yang digelar selama empat hari. Presiden Joko Widodo meminta TNI mengantisipasi perubahan-perubahan global, termasuk persiapan dari dampaknya.
"Antara lain segera mengadakan penyesuaian penyebaran pasukan-pasukan dan pangkalan-pangkalan yang tidak tersentral di Jawa dan segera melaporkan kesiapan tersebut," ungkap Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo seusai Rapim TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (19/1/2017) malam.
Untuk itu, Gatot pun memerintahkan jajarannya segera menggelar rapim di masing-masing matra. "Segera lakukan rapim tingkat angkatan, baik AD, AL, dan AU. Segera lakukan percepatan untuk pembangunan, kontrak-kontrak sehingga membantu perputaran ekonomi," ucapnya.
"Dan yang penting adalah penyebaran dari pangkalan-pangkalan difokuskan pada tempat-tempat terpinggir agar bisa membuat sentra-sentra ekonomi baru," tambah Gatot.
Saat ditanya mengenai penyebaran pangkalan-pangkalan, Panglima TNI mengatakan ke depan pembangunan difokuskan pada pembentukan komando armada (TNI AL). Sedangkan pembentukan kodam-kodam (TNI AD) dan Komando Operasi (TNI AU) belum akan dilakukan dulu.
"Pembentukan kodam-kodam baru, kemudian koops baru tidak. Tapi (Komando) Armada baru. (Pembentukan) Armada III harus dilakukan," jelas jenderal bintang empat itu.
Saat ini TNI AL memiliki 2 Komando Armada, yaitu Komando Armada Barat (Koarmabar), yang berada di Jakarta dan Komando Armada Timur (Koarmatim). Pembentukan Komando Armada baru akan membantu pemerataan pembangunan dan ekonomi sesuai dengan harapan Jokowi, termasuk untuk menunjang program tol laut.
"Karena kita tahu kita (selama ini) hanya berorientasi pada Armada Timur saja. Maka perlu ada armada satu lagi, tempatnya di sekitar Papua," kata Gatot.
Pembentukan Komando Armada baru ini sebetulnya bukan rencana baru. Penambahan Komando Armada TNI AL itu sejalan dengan rencana pembentukan Kogabwilhan (Komando Gabungan Wilayah Pertahanan). Ini juga sudah masuk dalam rencana strategis (renstra) TNI untuk memenuhi minimum essential force (MEF).
Lalu kapan Komando Armada baru ini dibentuk?
"Jadi semua pembentukan rencana ini harus dilaporkan kepada Presiden. Kemudian dianalisis dan diputuskan bersama-sama, baru dilangsungkan," jawab Panglima TNI belum bisa memastikan.
Meski begitu, Gatot yakin pembentukan Komando Armada di Papua akan segera terealisasi. Untuk mendukung ini, sejumlah Lanal di wilayah timur telah dinaikkan menjadi Lantamal.
"Yang bisa tahun ini ya tahun ini dilakukan, segera mungkin," tegas Gatot.
Sebelumnya sempat diberitakan, TNI AL direncanakan akan memiliki tiga Komando Armada dari yang sebelumnya hanya dua, plus satu komando pusat. Koarmatim yang berada di Surabaya disebut akan menjadi Komando Armada RI.
Sementara itu, rencananya Komando Armada Barat tetap berada di Jakarta, Komando Armada Tengah di Makassar, dan Armada Timur di Papua. Penambahan Komando Armada salah satunya juga terkait dengan pengamanan Laut Cina Selatan. (dnu/dnu)
★ detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.