Biro Pers Setpres ☆
Tak hanya soal kerja sama bidang ekonomi, pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe juga membahas soal isu keamanan. Keduanya sempat menyinggung soal kondisi Laut China Selatan dan nuklir Korea Utara.
Shinzo Abe mengatakan, kondisi di Laut China Selatan telah menjadi perhatian masyarakat internasional. Kondisi ini otomatis berpengaruh pada kedamaian di kawasan sekitarnya.
"Kami kembali tegaskan pentingnya prinsip penegakan hukum dan penyelesaian sengketa secara damai dan sekaligus memastikan bekerja sama dalam rangkaian pertemuan ASEAN serta pertemuan internasional lain yang akan diselenggarakan tahun ini," kata Abe di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/1/2017).
Selain itu, Abe juga mengatakan sempat membahas soal kondisi di Korea Utara, khususnya terkait pengembangan nuklir dan rudal.
"Terkait pengembangan nuklir dan rudal yang telah menjadi ancaman tahap yang baru, kami bertukar pendapat terkait implementasi secara tegas dewan keamanan PBB, dan sebagainya," kata Abe.
Abe juga menyinggung soal WN Jepang yang diculik oleh Korea Utara. Dia menegaskan, negaranya akan menuntaskan persoalan penculikan tersebut.
"Kami kembali memastikan kedua negara bekerja sama supaya isu penculikan warga negara Jepang oleh Korea Utara yang merupakan tantangan paling penting dalam pemerintah Abe dapat segera dituntaskan," kata Abe.
"Dalam kunjungan kali ini, saya meyakini kemitraan strategis diperkokoh, untuk ke depannya saya bertekad mendorong kerja sama Indonesia dan Jepang mengatasi tantangannya," tambah Abe. (jor/bag)
Tak hanya soal kerja sama bidang ekonomi, pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe juga membahas soal isu keamanan. Keduanya sempat menyinggung soal kondisi Laut China Selatan dan nuklir Korea Utara.
Shinzo Abe mengatakan, kondisi di Laut China Selatan telah menjadi perhatian masyarakat internasional. Kondisi ini otomatis berpengaruh pada kedamaian di kawasan sekitarnya.
"Kami kembali tegaskan pentingnya prinsip penegakan hukum dan penyelesaian sengketa secara damai dan sekaligus memastikan bekerja sama dalam rangkaian pertemuan ASEAN serta pertemuan internasional lain yang akan diselenggarakan tahun ini," kata Abe di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/1/2017).
Selain itu, Abe juga mengatakan sempat membahas soal kondisi di Korea Utara, khususnya terkait pengembangan nuklir dan rudal.
"Terkait pengembangan nuklir dan rudal yang telah menjadi ancaman tahap yang baru, kami bertukar pendapat terkait implementasi secara tegas dewan keamanan PBB, dan sebagainya," kata Abe.
Abe juga menyinggung soal WN Jepang yang diculik oleh Korea Utara. Dia menegaskan, negaranya akan menuntaskan persoalan penculikan tersebut.
"Kami kembali memastikan kedua negara bekerja sama supaya isu penculikan warga negara Jepang oleh Korea Utara yang merupakan tantangan paling penting dalam pemerintah Abe dapat segera dituntaskan," kata Abe.
"Dalam kunjungan kali ini, saya meyakini kemitraan strategis diperkokoh, untuk ke depannya saya bertekad mendorong kerja sama Indonesia dan Jepang mengatasi tantangannya," tambah Abe. (jor/bag)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.