Untuk Hadapi Teroris dan BencanaIlustrasi pesawat amfibi ●
Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu memberi pengarahan di rapat pimpinan (rapim) TNI. Ryamizard menjelaskan anggaran Rp 108 triliun pada tahun 2017 untuk Kemenhan ditujukan khususnya sebagai persiapan penanganan terorisme dan bencana.
“Anggaran Rp 108 triliun. Untuk pertahanan negara, untuk menyiapkan menghadapi teroris dan bencana alam,” ungkap Ryamizard setelah memberi pengarahan dalam rapim TNI di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (16/1/2017).
Anggaran tersebut, menurut Ryamizard, sudah termasuk dengan pembelian alutsista TNI. Namun dia tidak memerinci alutsista apa yang jadi prioritas akan dibeli tahun ini.
“Pokoknya kalau ada uang kita beli, pembelian itu penting, nggak ujug–ujug beli gitu, harus ngumpul Menhan, Mabes (TNI),” jelasnya.
Dalam kesempatan ini, Ryamizard menyinggung soal Bela Negara. Mantan KSAD itu menekankan agar seluruh prajurit semangat dalam menjalankan tugasnya menjaga NKRI.
“Bela negara itu ujung-ujungnya adalah bagaimana mencintai negara. Dia berkorban untuk negara, sebelum dia berkorban, dia harus bangga dulu. Nah, bangga itu dari diberi pengertian,” terang Ryamizard.
“Jangan sampai seperti bangsa lain yang lari-lari ngungsi, eksodus. Kalau bangsa kita kan enak, nggak ada yang ngungsi,” imbuh purnawirawan jenderal itu.
Rapim TNI dihadiri oleh 262 perwira tinggi, yang terdiri atas 184 pati dari TNI dan 78 pati dari Polri. Presiden Joko Widodo hadir dalam pembukaan rapim TNI 2017 tersebut.
“Kita ingin semua punya visi yang sama, mengetahui tantangan negara kita ke depan seperti apa. Baik tantangan eksternal maupun internal, sehingga bisa sama-sama mengambil kebijakan,” ujar Jokowi setelah memberikan pengarahan kepada para pimpinan TNI, Senin (16/1).
Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu memberi pengarahan di rapat pimpinan (rapim) TNI. Ryamizard menjelaskan anggaran Rp 108 triliun pada tahun 2017 untuk Kemenhan ditujukan khususnya sebagai persiapan penanganan terorisme dan bencana.
“Anggaran Rp 108 triliun. Untuk pertahanan negara, untuk menyiapkan menghadapi teroris dan bencana alam,” ungkap Ryamizard setelah memberi pengarahan dalam rapim TNI di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (16/1/2017).
Anggaran tersebut, menurut Ryamizard, sudah termasuk dengan pembelian alutsista TNI. Namun dia tidak memerinci alutsista apa yang jadi prioritas akan dibeli tahun ini.
“Pokoknya kalau ada uang kita beli, pembelian itu penting, nggak ujug–ujug beli gitu, harus ngumpul Menhan, Mabes (TNI),” jelasnya.
Dalam kesempatan ini, Ryamizard menyinggung soal Bela Negara. Mantan KSAD itu menekankan agar seluruh prajurit semangat dalam menjalankan tugasnya menjaga NKRI.
“Bela negara itu ujung-ujungnya adalah bagaimana mencintai negara. Dia berkorban untuk negara, sebelum dia berkorban, dia harus bangga dulu. Nah, bangga itu dari diberi pengertian,” terang Ryamizard.
“Jangan sampai seperti bangsa lain yang lari-lari ngungsi, eksodus. Kalau bangsa kita kan enak, nggak ada yang ngungsi,” imbuh purnawirawan jenderal itu.
Rapim TNI dihadiri oleh 262 perwira tinggi, yang terdiri atas 184 pati dari TNI dan 78 pati dari Polri. Presiden Joko Widodo hadir dalam pembukaan rapim TNI 2017 tersebut.
“Kita ingin semua punya visi yang sama, mengetahui tantangan negara kita ke depan seperti apa. Baik tantangan eksternal maupun internal, sehingga bisa sama-sama mengambil kebijakan,” ujar Jokowi setelah memberikan pengarahan kepada para pimpinan TNI, Senin (16/1).
★ detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.