Latermal Sukhoi TNI AU [Jeff Prananda]
Para penerbang pesawat tempur Skadron Udara 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, terus menempa diri dengan melaksanakan latihan Night Flight (terbang malam) di wilayah udara sekitar Lanud Sultan Hasanuddin, dalam rangka meningkatkan kesiapan operasi, belum lama ini.
Latihan terbang malam dimaksudkan untuk meningkatkan keahlian dan kemampuan, profesiensi guna meraih profesionalisme sebagai seorang penerbang pesawat tempur TNI Angkatan Udara.
Selain melibatkan para teknisi dan crew dari Skadron Udara 11, juga unsur personel pendukung penerbangan seperti petugas PLLU, Meteorologi, Crashteam serta petugas pendukung lainnya dari Dinas Operasi, Dinas Logistik serta Dinas Personel, Pom, Intelijen dan kesehatan yang merupakan aplikasi dari pelaksanaan program kerja Lanud Sultan Hasanuddin.
Komandan Wing 5 Kolonel Pnb Dedy Ilham S. Salam, di sela kegiatan menghimbau kepada seluruh penerbang beserta Crew dan pendukung untuk dapat melaksanakan latihan ini dengan sungguh-sungguh serta tetap memperhatikan keselamatan terbang dan kerja. Kadispers Lanud Sultan Hasanuddin Letkol Pnb David Y. Tamboto juga turut serta dalam latihan tersebut.
Laser Ganggu Latihan Terbang Malam
Latihan terbang malam yang dilakukan Skadron Udara 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, Senin (16/1) terganggu akibat sorotan sinar laser. Gangguan sinar laser yang terjadi secara tiba-tiba itu diketahui oleh pilot pesawat tempur Sukhoi yang diarahkan langsung ke kokpit pesawat dari arah bawah. Diperkirakan sumber laser berada disekitar wilayah Antang kota Makassar.
Hari pertama latihan terbang malam yang direncanakan selama empat hari mulai 16 hingga 19 Januari itu telah diganggu oknum yang tidak bertanggung jawab dan perilakunya sangat mengganggu serta membahayakan keselamatan terbang. Namun saat latihan terbang malam seluruh petugas berkoordinasi di area long final dan tetap berjaga untuk menghindari gangguan laser kembali. Pihak Kamhanlan, intelijen dan Pom segera berkoordinasi untuk bergerak menuju lokasi yang diduga tempat oknum pelaku melakukan aksi main sinar laser.
Kadisops Lanud Sultan Hasanuddin Kolonel Pnb Benny Arfan menghimbau kepada masyarakat untuk tidak menggunakan benda atau alat yang dapat menggannggu keselamatan penerbangan, seperti sinar laser dan sejenisnya, sebagaimana telah diatur dalam UU Nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan.
Para penerbang pesawat tempur Skadron Udara 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, terus menempa diri dengan melaksanakan latihan Night Flight (terbang malam) di wilayah udara sekitar Lanud Sultan Hasanuddin, dalam rangka meningkatkan kesiapan operasi, belum lama ini.
Latihan terbang malam dimaksudkan untuk meningkatkan keahlian dan kemampuan, profesiensi guna meraih profesionalisme sebagai seorang penerbang pesawat tempur TNI Angkatan Udara.
Selain melibatkan para teknisi dan crew dari Skadron Udara 11, juga unsur personel pendukung penerbangan seperti petugas PLLU, Meteorologi, Crashteam serta petugas pendukung lainnya dari Dinas Operasi, Dinas Logistik serta Dinas Personel, Pom, Intelijen dan kesehatan yang merupakan aplikasi dari pelaksanaan program kerja Lanud Sultan Hasanuddin.
Komandan Wing 5 Kolonel Pnb Dedy Ilham S. Salam, di sela kegiatan menghimbau kepada seluruh penerbang beserta Crew dan pendukung untuk dapat melaksanakan latihan ini dengan sungguh-sungguh serta tetap memperhatikan keselamatan terbang dan kerja. Kadispers Lanud Sultan Hasanuddin Letkol Pnb David Y. Tamboto juga turut serta dalam latihan tersebut.
Laser Ganggu Latihan Terbang Malam
Latihan terbang malam yang dilakukan Skadron Udara 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, Senin (16/1) terganggu akibat sorotan sinar laser. Gangguan sinar laser yang terjadi secara tiba-tiba itu diketahui oleh pilot pesawat tempur Sukhoi yang diarahkan langsung ke kokpit pesawat dari arah bawah. Diperkirakan sumber laser berada disekitar wilayah Antang kota Makassar.
Hari pertama latihan terbang malam yang direncanakan selama empat hari mulai 16 hingga 19 Januari itu telah diganggu oknum yang tidak bertanggung jawab dan perilakunya sangat mengganggu serta membahayakan keselamatan terbang. Namun saat latihan terbang malam seluruh petugas berkoordinasi di area long final dan tetap berjaga untuk menghindari gangguan laser kembali. Pihak Kamhanlan, intelijen dan Pom segera berkoordinasi untuk bergerak menuju lokasi yang diduga tempat oknum pelaku melakukan aksi main sinar laser.
Kadisops Lanud Sultan Hasanuddin Kolonel Pnb Benny Arfan menghimbau kepada masyarakat untuk tidak menggunakan benda atau alat yang dapat menggannggu keselamatan penerbangan, seperti sinar laser dan sejenisnya, sebagaimana telah diatur dalam UU Nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan.
♖ TNI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.