Selasa, 18 Juni 2024

Rantis Bushmaster Hibah dari Australia Tiba di Republik Afrika Tengah

 Untuk PMPP TNI Rantis Bushmaster Hibah Untuk PMPP TNI (IKahan)

R
encana hibah 15 unit rantis lapis baja MRAP (Mine Resistant Ambush Protected) Bushmaster 4×4 dari Pemerintah Australia untuk Indonesia telah digulirkan sejak September 2021. Lewat sejumlah polemik, baru pada 3 April 2023, hibah Bushmaster tanpa syarat tersebut disetujui oleh Komisi I DPR RI. Meski berstatus hibah untuk TNI, namun secara khusus Bushmaster digunakan untuk keperluan operasional PMPP (Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian) TNI.

Sebagai rantis untuk misi Pasukan PBB, maka sudah bisa dipastikan Bushmaster akan di cat dengan warna dasar putih polos dengan bertuliskan logo UN berwarna hitam. Namun, sejauh ini belum atau jarang terlihat Bushmaster TNI untuk misi Pemeliharaan Perdamaian PBB.

Lewat postingan di akun X Ikatan Alumni Pertahanan Indonesia-Australia (IKAHAN) @IKAHANid pada 14 Juni 2024, disebutkan bahwa salah satu Bushmaster donasi dari Australia untuk PMPP TNI telah tiba di Republik Afrika Tengah (Central African Republic) dan diklaim sebagai bukti nyata eratnya hubungan pertahanan antara Indonesia dan Australia.

Mengutip Australiandefence.com.au, Indonesia dikatakan telah menerima rantis Bushmaster yang telah lama dijanjikan dari Australia pada tanggal 9 Agustus 2023. Menteri Pertahanan saat itu, Peter Dutton, mengumumkan donasi tersebut pada September 2021 sebagai bagian dari inisiatif yang lebih luas untuk meningkatkan kemampuan negara-negara Asia Tenggara dalam berkontribusi pada Operasi Penjaga Perdamaian PBB.

Total Australia telah memasok 15 unit Bushmaster yang dikonfigurasi untuk operasi penjaga perdamaian ke Indonesia. Mereka bergabung dengan sejumlah unit yang telah dioperasikan oleh Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD.

Sumbangan tersebut awalnya tertahan oleh proses birokrasi di Indonesia yang, meskipun telah menerima tawaran resmi pada tahun 2021, namun belum meratifikasi perjanjian tersebut hingga bulan April 2023. Namun, sejak saat itu, segala sesuatunya berjalan cepat dengan pelatihan dan pengiriman telah dituntaskan.

Pada bulan Juni 2023, kontingen kecil prajurit TNI AD dikirim ke Darwin, di mana mereka melakukan pelatihan tentang Bushmaster bersama Batalyon 5, Resimen Angkatan Darat Australia. Kursus pelatihan tersebut, yang meniru pelatihan serupa yang dilakukan oleh militer Fiji, antara lain membawa personel TNI AD melalui seluruh aspek pengoperasian, pemeliharaan, dan penggunaan kendaraan.

Berbeda dengan beberapa kursus pelatihan yang mengharuskan kemahiran berbahasa Inggris, personel Indonesia yang mengikuti kursus tersebut dipilih berdasarkan keterampilan teknis mereka. Hal ini, dengan bantuan penerjemah Bahasa Indonesia, memungkinkan kursus ini untuk membahas subjek yang lebih mendalam seputar pemeliharaan dan keberlanjutan, menurut Mayor Matt Breckenridge dari Angkatan Darat Australia.

Menurut Departemen Operasi Perdamaian PBB, Indonesia merupakan negara penyumbang personel terbesar ketujuh untuk misi PBB di seluruh dunia. Secara total, lebih dari 2.500 personel militer dan polisi Indonesia dikerahkan ke delapan misi di seluruh dunia. Hal ini termasuk penempatan berbahaya ke zona konflik aktif di Afrika Tengah dan Timur Tengah.

Bushmaster sangat cocok untuk misi di mana terdapat peningkatan risiko penyergapan, terkena ranjau atau alat peledak rakitan, yang biasa terjadi di wilayah misi di mana TNI melakukan operasi penjaga perdamaian,” kata Breckenridge. (Gilang Perdana)

  Indomiliter  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...