Kapal BHO 105 m (hull number 6515) produksi PT Palindo Marine pesanan TNI AL tiba di galangan kapal ABEKING & RASMUSSEN (Jerman) untuk jalani finishing.
Kapal Bantu Hidro-Oseanografi (BHO) Ocean Going tersebut produksi galangan kapal dalam negeri PT Palindo Marine Batam bekerja sama dengan galangan kapal Jerman Abeking & Rasmussen bakal memperkuat armada TNI AL pada akhir 2025.
Kapal BHO Ocean Going yang platformnya dibangun di Batam itu punya spesifikasi panjang 105 meter, lebar 17,4 meter, dan draf kapal 4,5 meter. Kapal itu dirancang untuk dapat berlayar dengan kecepatan 16 knot.
Kapal itu juga didesain untuk mampu memetakan wilayah pesisir, perairan dangkal, dan laut dalam. Rencananya kapal itu juga dilengkapi dengan sensor penginderaan bawah air mulai dari kedalaman 600 meter sampai dengan 11.000 meter.
Kemenhan RI dalam siaran resminya juga menyebutkan kapal BHO Ocean Going itu juga dilengkapi dengan geladak heli dengan kapasitas maksimum 12 ton MTOW, meriam 20 mm dan 12,7 mm, serta teknologi surveillance, manuver, dan station keeping yang andal.
Kapal yang didesain dengan struktur high tensile steel itu berbobot total 3.419 ton, serta mampu mengangkut tambahan beban seberat 200 ton. Kapal itu juga didesain untuk punya daya jelajah selama 60 hari dengan mengangkut maksimal 90 personel.
Selain itu, Komandan Pusat Hidro-Oseanografi TNI AL Laksamana Madya TNI Budi Purwanto menyebut kapal BHO Ocean Goiung itu ditargetkan rampung pada akhir 2025 atau awal 2026.
"Akhir 2025 atau awal 2026, enggak jauh. Ini karena sudah progresnya cukup berkembang pesat di Batam," kata Budi.
Diungkapkan pula bahwa kapal baru Pushidrosal yang dibangun platformnya di Batam itu bakal menjadi salah satu kapal Pushidrosal yang dilengkapi teknologi canggih.
Berikut penampakan Kapal BHO 105 :
Kapal Bantu Hidro-Oseanografi (BHO) Ocean Going tersebut produksi galangan kapal dalam negeri PT Palindo Marine Batam bekerja sama dengan galangan kapal Jerman Abeking & Rasmussen bakal memperkuat armada TNI AL pada akhir 2025.
Kapal BHO Ocean Going yang platformnya dibangun di Batam itu punya spesifikasi panjang 105 meter, lebar 17,4 meter, dan draf kapal 4,5 meter. Kapal itu dirancang untuk dapat berlayar dengan kecepatan 16 knot.
Kapal itu juga didesain untuk mampu memetakan wilayah pesisir, perairan dangkal, dan laut dalam. Rencananya kapal itu juga dilengkapi dengan sensor penginderaan bawah air mulai dari kedalaman 600 meter sampai dengan 11.000 meter.
Kemenhan RI dalam siaran resminya juga menyebutkan kapal BHO Ocean Going itu juga dilengkapi dengan geladak heli dengan kapasitas maksimum 12 ton MTOW, meriam 20 mm dan 12,7 mm, serta teknologi surveillance, manuver, dan station keeping yang andal.
Kapal yang didesain dengan struktur high tensile steel itu berbobot total 3.419 ton, serta mampu mengangkut tambahan beban seberat 200 ton. Kapal itu juga didesain untuk punya daya jelajah selama 60 hari dengan mengangkut maksimal 90 personel.
Selain itu, Komandan Pusat Hidro-Oseanografi TNI AL Laksamana Madya TNI Budi Purwanto menyebut kapal BHO Ocean Goiung itu ditargetkan rampung pada akhir 2025 atau awal 2026.
"Akhir 2025 atau awal 2026, enggak jauh. Ini karena sudah progresnya cukup berkembang pesat di Batam," kata Budi.
Diungkapkan pula bahwa kapal baru Pushidrosal yang dibangun platformnya di Batam itu bakal menjadi salah satu kapal Pushidrosal yang dilengkapi teknologi canggih.
Berikut penampakan Kapal BHO 105 :
👷 Indonesia Teknologi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.