Malam Prajurit TNI AL Bersama Prajurit AL 5 Negara Natuna ☆ Dalam kegiatan Malam Gelar Budaya dan Malam Prajurit yang merupakan rangkaian kegiatan Multilateral Naval Exercise Komodo 2014 yang dilaksanakan di Pantai Kencana Ranai. Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksmana TNI Dr Marsetio menyampaikan apresiasi bagi seluruh unsur yang mendukung kegiatan tersebut, terutama para personil TNI Angkatan Laut yang bertugas di Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Ranai serta Jajaran Pemerintah Daerah dan masyarakat Kabupaten Natuna yang pada saat ini menjadi tuan rumah penyelenggaraan kegiatan.
Dikatakan pula bahwa kegiatan ini merupakan kali pertama diadakan dan akan menjadi agenda dua tahunan, untuk tahun ini partisipan kegiatan berasal dari 18 negara yang mengerahkan 14 kapal perang asing dengan tujuan utama untuk menjalin dan mempererat koordinasi terutama para delegasi yang berpartisipasi pada momentum ini, serta meningkatkan kemampuan tanggap bencana, tanggap kemanusiaan sekaligus meningkatkan mutu sarana dan prasarana publik yang dirasa langsung menyentuh kepentingan masyarakat banyak, seperti pembuatan jalan. Selain itu pula kegiatan ini juga meliputi pelayanan medis untuk perawatan kesehatan bagi masyarakat.
Selanjutnya, ditinjau dari karakter daerah dan letak geografis, menurut Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksmana TNI Dr Marsetio daerah ini memiliki berbagai potensi yang sepatutnya dapat dikembangkan di masa depan, selain migas terdapat pula sumber daya alam diantaranya destinasi wisata, wisata bawah laut, perikanan dan perkebunan. Namun demikian program yang tepat serta langkah yang konkrit dalam menjalankan pembangunan yang melibatkan seluruh unsur harus selalu.
Bupati Natuna, Drs. H. Ilyas Sabli. M.Si pada kesempatan yang sama menyampaikan apresiasi kepada pihak Satuan TNI Angkatan Laut karena telah menetapkan Kabupaten Natuna sebagai salah satu lokasi kegiatan latihan bersama Multilateral Komodo 2014, karena melalui kegiatan ini informasi keberadaan berbagai potensi yang ada dapat tersebar luas ke seluruh dunia. Diakui bahwa daerah ini memiliki begitu banyak potensi yang jika dioptimalkan pemberdayaannya dapat membawa daerah ini kearah kemajuan dan kesejahteraan bagi Negara Indonesia. Diantaranya potensi wisata yang masih belum dapat dipromosikan mengingat berbagai sarana dan prasarana pendukung kurang memadai.
Kapal Perang Rusia, Philipina, Australia, Vietnam Dan KRI Di Perairan Natuna Sejumlah kapal perang dari Rusia Marshal Shaposshnikov jenis destroyer, Tanker Irkut dan Tug Boat Alatau, kapal perang Australia HMAS Launceston jenis Patrol Ship, kapal perang Philipina BRP Gregorio Del Pilar dan kapal rumah sakit Vietnam Khanh Hoa HQ 561 berada di perairan Indonesia tepatnya di Perairan Selat Lampa perairan Natuna Propinsi Kepulauan.
Keberadaan kapal perang dari lima negara berkumpul di Selat Lampa perairan Yuridiksi Nasional Indonesia dalam rangka kegiatan latihan bersama Multilateral Komodo 2014 bersama-sama dengan sejumlah kapal perang TNI AL antara lain KRI Yos Sudarso-353, KRI Imam Bonjol-383 jenis Parchim dan KRI jenis Frosch KRI Teluk Parigi-539, KRI Teluk Cirebon-543 serta KRi jenis kapal cepat rudal (KCR) Alamang-644, dan KRi jenis Patroli cepat KRI Sembilang-850 serta kapal patroli KRI Tarihu-829 serta kapal jenis landing (LST) berada di perairan Selat Lampa Natuna Propinsoi Kepulauan.
Berkumpulnya kapal perang 5 negara tersebut dalam rangka kegiatan latihan bersama Multilateral Komodo 2014 dengan kegiatan ENCAP dan MEDCAP yang saat itu ditinjau secara langsung oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksmana TNI Dr Marsetio didampingi Pangarmabar Laksda TNI Arief Rudianto,S.E dan para pejabat pejabat teras Mabesal, Pangkolinlamil dan pejabat Pemda Kabupaten Natuna dan intansi terkait.
Dalam kegiatan tersebut Kasal Laksamana TNI Dr Marsetio dan rombongan secara langsung berdialog dengan perwakilan personel Angkatan Laut negara peserta yang terjun langsung terlibat dalam kegiatan pembangunan fasilitas umum dan pelayanan kesehatan di posko kesehatan di Selat Lampa Natuna..
7 Kapal Perang Negara Sahabat Hadir Di Jemaja Dan Tarempa Kabupaten AnambasTarempa Ibukota Kabupaten Anambas didatangi 5 kapal perang dari negara Asean dalam rangka kegiatan latihan bersama Multilateral Komodo 2014. Kedatangan kapal perang tersebut tentunya didampingi kapal kapal perang TNI Angkatan Laut yang bersama-sama bergiat di Tarempa Kabupaten Kepulauan Anambas.
Kelima kapal perang yang lego jangkar kurang lebih 2 mil dari dermaga tersebut berasal dari kapal perang India jenis Offshore Patrol Vessel INS Sukanya P 50 diawaki 80 personel, kapal perang Singapura jenis Landing Platform Dock (LPD) RSS Resolusion diawaki 85 personel, kapal perang Brunei Darussalam KDB Darussalam jenis Offfshore Patroli Vessel atau disebut kapal jenis patroli diawaki 85 personel dan kapal perang Thailand HTMS Narathwat jenis Offshore Patrol Vessel yang diawaki 84 personel serta personel Solvage dari Korea Selatan yang on board di KRI Makasar-590 dan 6 personel dari Amerika on board di KRI Soeharso-990.
Kedatangan kapal perang dari negara-negara sahabat tersebut dalam rangka latihan bersama dengan sandi Multilateral Naval exercise Komodo 2014 dengan tema “Cooperation For Stability” dengan menitik beratkan materi latihan pada aspek non warfighating dan fokus latihan pada disaster relief.
Kegiatan yang melibatkan lebih dari 3000 personel terdiri dari prajurit–prajurit Angkatan Laut yang mengawaki kapal perang negara peserta dan personel yang mengawaki kapal perang TNI Angkatan Laut termasuk personel TNI Angkatan Darat, KPLP dan intansi terkait lainya datang ke wilayah Tarempa Kabupaten Anambas melaksanakan kegiatan ENCAP dan MEDCAP. Kedatangan personel tersebut tentunya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan potensi pariwisata Tarempa.
Kedatangan personel para prajurit negara-negara peserta termasuk diantaranya para prajurit wanita dari Angkatan Laut Brunai Darussalam selama dua hari di wilayah Tarempa dapat berbaur dan bekerjasama khususnya dalam pelayanan kesehatan yang digelar di KRI Dr Soeharso-990 dan di posko pelayanan kesehatan di Puskesmas Tarempa.
Para prajurit dari manca negara tersebut bersama-sama dengan warga setempat menyempatkan diri untuk mengabadikan foto dan membuat dokumentasi berbagai kegiatan selama kegiatan berlangsung diantaranya fotografer dari Thailand, Vietnam dan Brunai Darussalam serta korea selatan beberapa personel dari negara peserta.
Di perairan Tarempa, TNI Angkatan Laut sendiri mengerahkan sejumlah kapal perang lego jangkar berdekatan dengan kapal perang negara-negara peserta diantaranya KRI Soeharso-990 jenis kapal rumah sakit, KRI Makasar-590 jenis LPD, Sultan Iskandar Muda-367 jenis Sigma, KRI Soputan jenis tug boat-923, KRI Arun-903 jenis kapal BCM, dan KRI Matacora-823 dan KRI jenis penyapu ranjau dan dua buah kapal patroli.
Di Pulau Jemaja salah satu wilayah Kabupaten Anambas, hadir 2 kapal perang dari negara China jenis LPD Mount Changbai membawa Pesawat helli On board di kapal yang diawaki 420 personel dan kapal perang Malaysia KD Mahawangsa jenis supporting ship diawaki 140 personel berada lego jangkar di perairan sekitar 2 mill dari daratan Pulau Jemaja. Sedangkan TNI Angkatan Laut mengerahkan 2 kapal perang jenis sigma KRI Sultan Hasanuddin-366 dan KRI Teluk Celukan Bawang-532 jenis Froch serta kapal patroli terbatas serta sea reader Pasukan Katak.
Dalam kegiatan MEDCAP dan ENCAP di Pulau Jemaja, kapal perang dari China Mount Changbai-989 menurunkan personel sejumlah kurang lebih 85 orang terbagi dalam dua kegiatan selama dua hari Pulau Jemaja.
Pangarmabar Dan 5 Negara Ikut Penutupan Latma MNEK 2014Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda (Laksma) TNI Arief Rudianto, S.E., menutup latihan bersama Multilateral Komodo 2014 di lapangan dermaga pelabuhan Selat Lampa Kabupaten Kepulauan Natuna Propinsi Kepulauan Riau, baru-baru ini.
Pada kesempatan tersebut Panglima Armada RI Kawasan Barat Laksamana Muda TNI Arief Rudianto, S.E., membacakan amanat Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio. Dalam amanatnya Kasal mengatakan bahwa latihan bersama dengan sandi Multilateral Naval Exercise Komodo 2014 yang dilaksanakan saat ini mengambil tema “cooperation for stability”, dengan menitikberatkan materi latihan pada aspek non warfighting dan fokus latihan pada disaster relief.
Lebih lanjut, Kasal mengatakan tujuan dan sasaran pelaksanaan latihan bersama ini mempunyai dimensi kepentingan nasional, regional dan internasional antara lain meningkatkan hubungan antar negara-negara Asean pada khususnya, dan negara non Asean pada umumnya serta meningkatkan stabilitas keamanan maritim kawasan.
Selain untuk meningkatkan kemampuan (capacity building) tim penanggulangan bencana Indonesia terutama TNI Angkatan Laut, dalam konteks operasi secara multilateral. Lebih lanjut dapat memberikan rekomendasi dan masukan strategis bagi kerja sama Asean Regional Forum (ARF) dalam penanggulangan bencana di wilayah regional serta untuk meningkatkan kemampuan komunikasi sosial internasional dan kerja sama prajurit TNI Angkatan Laut dengan negara Asean dan Asean plus.
Latihan bersama Multilateral Komodo 2014 telah dilaksanakan dengan berbagai rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan bersama, baik di Batam pada saat harbor phase, maupun sea phase dan civic mission di Anambas dan Natuna. Kegiatan harbor phase meliputi Table Top Exercise (TTX), Command Post Exercise (CPX) meliputi Presail Brief dan Tactical Floor Game (TFG). Pada kegiatan civic mission telah dilaksanakan Kegiatan Engineering Civic Action Project (ENCAP) dan Medical Civic Action Project (MEDCAP) yang diselenggarakan di daerah Jemaja, Tarempa dan Sabang Mawang.
Upacara penutupan tersebut diakhiri dengan penandatanganan prasasti Multilateral Naval Exercise Komodo 2014 ENCAP dan MENCAP sektor Natuna oleh perwakilan dari Angkatan Laut Australia yang lakukan oleh Capt. Henry William CO kapal Australia HMAS Launceston, Philipina oleh CDR Corbe Jack CO kapal BRP Gregorio Del Pilar, Rusia diwakili oleh Capt. Vladimir Djuli Pummed CO kapal Marshal Shaposnikov (BPK 53), Vietnam diwakili oleh Capt. De Minh Thai CO kapal VPN Khanh Hoa dan Bupati kepulauan Natuna Drs H. Illyas Sabli di Selat Lampa.
Dikatakan pula bahwa kegiatan ini merupakan kali pertama diadakan dan akan menjadi agenda dua tahunan, untuk tahun ini partisipan kegiatan berasal dari 18 negara yang mengerahkan 14 kapal perang asing dengan tujuan utama untuk menjalin dan mempererat koordinasi terutama para delegasi yang berpartisipasi pada momentum ini, serta meningkatkan kemampuan tanggap bencana, tanggap kemanusiaan sekaligus meningkatkan mutu sarana dan prasarana publik yang dirasa langsung menyentuh kepentingan masyarakat banyak, seperti pembuatan jalan. Selain itu pula kegiatan ini juga meliputi pelayanan medis untuk perawatan kesehatan bagi masyarakat.
Selanjutnya, ditinjau dari karakter daerah dan letak geografis, menurut Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksmana TNI Dr Marsetio daerah ini memiliki berbagai potensi yang sepatutnya dapat dikembangkan di masa depan, selain migas terdapat pula sumber daya alam diantaranya destinasi wisata, wisata bawah laut, perikanan dan perkebunan. Namun demikian program yang tepat serta langkah yang konkrit dalam menjalankan pembangunan yang melibatkan seluruh unsur harus selalu.
Bupati Natuna, Drs. H. Ilyas Sabli. M.Si pada kesempatan yang sama menyampaikan apresiasi kepada pihak Satuan TNI Angkatan Laut karena telah menetapkan Kabupaten Natuna sebagai salah satu lokasi kegiatan latihan bersama Multilateral Komodo 2014, karena melalui kegiatan ini informasi keberadaan berbagai potensi yang ada dapat tersebar luas ke seluruh dunia. Diakui bahwa daerah ini memiliki begitu banyak potensi yang jika dioptimalkan pemberdayaannya dapat membawa daerah ini kearah kemajuan dan kesejahteraan bagi Negara Indonesia. Diantaranya potensi wisata yang masih belum dapat dipromosikan mengingat berbagai sarana dan prasarana pendukung kurang memadai.
Kapal Perang Rusia, Philipina, Australia, Vietnam Dan KRI Di Perairan Natuna Sejumlah kapal perang dari Rusia Marshal Shaposshnikov jenis destroyer, Tanker Irkut dan Tug Boat Alatau, kapal perang Australia HMAS Launceston jenis Patrol Ship, kapal perang Philipina BRP Gregorio Del Pilar dan kapal rumah sakit Vietnam Khanh Hoa HQ 561 berada di perairan Indonesia tepatnya di Perairan Selat Lampa perairan Natuna Propinsi Kepulauan.
Keberadaan kapal perang dari lima negara berkumpul di Selat Lampa perairan Yuridiksi Nasional Indonesia dalam rangka kegiatan latihan bersama Multilateral Komodo 2014 bersama-sama dengan sejumlah kapal perang TNI AL antara lain KRI Yos Sudarso-353, KRI Imam Bonjol-383 jenis Parchim dan KRI jenis Frosch KRI Teluk Parigi-539, KRI Teluk Cirebon-543 serta KRi jenis kapal cepat rudal (KCR) Alamang-644, dan KRi jenis Patroli cepat KRI Sembilang-850 serta kapal patroli KRI Tarihu-829 serta kapal jenis landing (LST) berada di perairan Selat Lampa Natuna Propinsoi Kepulauan.
Berkumpulnya kapal perang 5 negara tersebut dalam rangka kegiatan latihan bersama Multilateral Komodo 2014 dengan kegiatan ENCAP dan MEDCAP yang saat itu ditinjau secara langsung oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksmana TNI Dr Marsetio didampingi Pangarmabar Laksda TNI Arief Rudianto,S.E dan para pejabat pejabat teras Mabesal, Pangkolinlamil dan pejabat Pemda Kabupaten Natuna dan intansi terkait.
Dalam kegiatan tersebut Kasal Laksamana TNI Dr Marsetio dan rombongan secara langsung berdialog dengan perwakilan personel Angkatan Laut negara peserta yang terjun langsung terlibat dalam kegiatan pembangunan fasilitas umum dan pelayanan kesehatan di posko kesehatan di Selat Lampa Natuna..
7 Kapal Perang Negara Sahabat Hadir Di Jemaja Dan Tarempa Kabupaten AnambasTarempa Ibukota Kabupaten Anambas didatangi 5 kapal perang dari negara Asean dalam rangka kegiatan latihan bersama Multilateral Komodo 2014. Kedatangan kapal perang tersebut tentunya didampingi kapal kapal perang TNI Angkatan Laut yang bersama-sama bergiat di Tarempa Kabupaten Kepulauan Anambas.
Kelima kapal perang yang lego jangkar kurang lebih 2 mil dari dermaga tersebut berasal dari kapal perang India jenis Offshore Patrol Vessel INS Sukanya P 50 diawaki 80 personel, kapal perang Singapura jenis Landing Platform Dock (LPD) RSS Resolusion diawaki 85 personel, kapal perang Brunei Darussalam KDB Darussalam jenis Offfshore Patroli Vessel atau disebut kapal jenis patroli diawaki 85 personel dan kapal perang Thailand HTMS Narathwat jenis Offshore Patrol Vessel yang diawaki 84 personel serta personel Solvage dari Korea Selatan yang on board di KRI Makasar-590 dan 6 personel dari Amerika on board di KRI Soeharso-990.
Kedatangan kapal perang dari negara-negara sahabat tersebut dalam rangka latihan bersama dengan sandi Multilateral Naval exercise Komodo 2014 dengan tema “Cooperation For Stability” dengan menitik beratkan materi latihan pada aspek non warfighating dan fokus latihan pada disaster relief.
Kegiatan yang melibatkan lebih dari 3000 personel terdiri dari prajurit–prajurit Angkatan Laut yang mengawaki kapal perang negara peserta dan personel yang mengawaki kapal perang TNI Angkatan Laut termasuk personel TNI Angkatan Darat, KPLP dan intansi terkait lainya datang ke wilayah Tarempa Kabupaten Anambas melaksanakan kegiatan ENCAP dan MEDCAP. Kedatangan personel tersebut tentunya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan potensi pariwisata Tarempa.
Kedatangan personel para prajurit negara-negara peserta termasuk diantaranya para prajurit wanita dari Angkatan Laut Brunai Darussalam selama dua hari di wilayah Tarempa dapat berbaur dan bekerjasama khususnya dalam pelayanan kesehatan yang digelar di KRI Dr Soeharso-990 dan di posko pelayanan kesehatan di Puskesmas Tarempa.
Para prajurit dari manca negara tersebut bersama-sama dengan warga setempat menyempatkan diri untuk mengabadikan foto dan membuat dokumentasi berbagai kegiatan selama kegiatan berlangsung diantaranya fotografer dari Thailand, Vietnam dan Brunai Darussalam serta korea selatan beberapa personel dari negara peserta.
Di perairan Tarempa, TNI Angkatan Laut sendiri mengerahkan sejumlah kapal perang lego jangkar berdekatan dengan kapal perang negara-negara peserta diantaranya KRI Soeharso-990 jenis kapal rumah sakit, KRI Makasar-590 jenis LPD, Sultan Iskandar Muda-367 jenis Sigma, KRI Soputan jenis tug boat-923, KRI Arun-903 jenis kapal BCM, dan KRI Matacora-823 dan KRI jenis penyapu ranjau dan dua buah kapal patroli.
Di Pulau Jemaja salah satu wilayah Kabupaten Anambas, hadir 2 kapal perang dari negara China jenis LPD Mount Changbai membawa Pesawat helli On board di kapal yang diawaki 420 personel dan kapal perang Malaysia KD Mahawangsa jenis supporting ship diawaki 140 personel berada lego jangkar di perairan sekitar 2 mill dari daratan Pulau Jemaja. Sedangkan TNI Angkatan Laut mengerahkan 2 kapal perang jenis sigma KRI Sultan Hasanuddin-366 dan KRI Teluk Celukan Bawang-532 jenis Froch serta kapal patroli terbatas serta sea reader Pasukan Katak.
Dalam kegiatan MEDCAP dan ENCAP di Pulau Jemaja, kapal perang dari China Mount Changbai-989 menurunkan personel sejumlah kurang lebih 85 orang terbagi dalam dua kegiatan selama dua hari Pulau Jemaja.
Pangarmabar Dan 5 Negara Ikut Penutupan Latma MNEK 2014Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda (Laksma) TNI Arief Rudianto, S.E., menutup latihan bersama Multilateral Komodo 2014 di lapangan dermaga pelabuhan Selat Lampa Kabupaten Kepulauan Natuna Propinsi Kepulauan Riau, baru-baru ini.
Pada kesempatan tersebut Panglima Armada RI Kawasan Barat Laksamana Muda TNI Arief Rudianto, S.E., membacakan amanat Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio. Dalam amanatnya Kasal mengatakan bahwa latihan bersama dengan sandi Multilateral Naval Exercise Komodo 2014 yang dilaksanakan saat ini mengambil tema “cooperation for stability”, dengan menitikberatkan materi latihan pada aspek non warfighting dan fokus latihan pada disaster relief.
Lebih lanjut, Kasal mengatakan tujuan dan sasaran pelaksanaan latihan bersama ini mempunyai dimensi kepentingan nasional, regional dan internasional antara lain meningkatkan hubungan antar negara-negara Asean pada khususnya, dan negara non Asean pada umumnya serta meningkatkan stabilitas keamanan maritim kawasan.
Selain untuk meningkatkan kemampuan (capacity building) tim penanggulangan bencana Indonesia terutama TNI Angkatan Laut, dalam konteks operasi secara multilateral. Lebih lanjut dapat memberikan rekomendasi dan masukan strategis bagi kerja sama Asean Regional Forum (ARF) dalam penanggulangan bencana di wilayah regional serta untuk meningkatkan kemampuan komunikasi sosial internasional dan kerja sama prajurit TNI Angkatan Laut dengan negara Asean dan Asean plus.
Latihan bersama Multilateral Komodo 2014 telah dilaksanakan dengan berbagai rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan bersama, baik di Batam pada saat harbor phase, maupun sea phase dan civic mission di Anambas dan Natuna. Kegiatan harbor phase meliputi Table Top Exercise (TTX), Command Post Exercise (CPX) meliputi Presail Brief dan Tactical Floor Game (TFG). Pada kegiatan civic mission telah dilaksanakan Kegiatan Engineering Civic Action Project (ENCAP) dan Medical Civic Action Project (MEDCAP) yang diselenggarakan di daerah Jemaja, Tarempa dan Sabang Mawang.
Upacara penutupan tersebut diakhiri dengan penandatanganan prasasti Multilateral Naval Exercise Komodo 2014 ENCAP dan MENCAP sektor Natuna oleh perwakilan dari Angkatan Laut Australia yang lakukan oleh Capt. Henry William CO kapal Australia HMAS Launceston, Philipina oleh CDR Corbe Jack CO kapal BRP Gregorio Del Pilar, Rusia diwakili oleh Capt. Vladimir Djuli Pummed CO kapal Marshal Shaposnikov (BPK 53), Vietnam diwakili oleh Capt. De Minh Thai CO kapal VPN Khanh Hoa dan Bupati kepulauan Natuna Drs H. Illyas Sabli di Selat Lampa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.