"Kami menurunkan dua armada kapal mencari dua mayat korban, sedangkan Thailand menurunkan satu buah kapal," kata Fuad ketika dihubungi Tempo, Senin, 7 April 2014. Fuad mengatakan kasus pembunuhan ini tak mengganggu persahabatan antara kedua negara.
Fuad menuturkan bahwa TNI mengumpulkan data dan bukti terjadinya kasus pembunuhan ini. Dia belum mengetahui motif dan modus pembunuhan. Fuad mengakui personelnya kurang berhati-hati karena tak memperhitungkan senjata yang dibawa nelayan yang sedang menangkap ikan secara ilegal itu.
Kedutaan Indonesia sudah meminta bantuan aparat Kepolisian Thailand untuk mengungkap kasus pembunuhan terhadap dua personel TNI AL, yakni Sersan Mayor Alfriansyah, dan karyawan angkatan laut bernama Edi, yang terjadi pada 8 Maret lalu.
Dari hasil penyelidikan diketahui bahwa keduanya dibunuh oleh 12 awak kapal Sor Nattaya 7 saat berlayar di Laut Natuna. Saat itu, Alfriansyah dan Edi menaiki kapal nelayan Sor Nattaya untuk mencari nelayan Thailand yang terlibat konfrontasi dengan perwira AL lainnya di pantai.
Namun nahas, menurut penuturan dua orang saksi, mereka malah diserang dengan pisau hingga tewas. Mayat keduanya kemudian dibuang ke laut. Hingga kini mayatnya belum ditemukan. Saat ini polisi sudah menetapkan sembilan tersangka pelaku pembunuhan.
Dari hasil penyelidikan, polisi juga menemukan barang bukti berupa palu dan pisau yang diduga kuat digunakan untuk membunuh. Selain itu, polisi juga menemukan pistol yang diyakini milik Sersan Mayor Alfriansyah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.