Markas Brimob di Batam
Markas Komando Brimob Polda Kepri di Tembesi, Kota Batam, sejak Rabu (19/11) sore hingga malam diberondong tembakan. Dari suara tembakan yang terdengar seperti keluar dari senapan otomatis.
"Suara tembakannya seperti dari senapan otomatis karena bunyinya beruntun. Berulang kali kami mendengar suara tembakan, hanya berhenti sebentar kemudian terdengar lagi suara tembakan beruntun dari arah bukit yang berada di belakang Mako Brimob," ujar Joko Sulistyo fotografer Antara yang terjebak di Lapas Batam.
Joko terpaksa berlindung di Lapas Klas II A Batam yang lokasinya bersebelahan dengan Mako Brimob Polda Kepri. Setelah Rabu sore sekitar pukul 17.00 WIB saat berada di halaman Mako Brimob untuk meliput pembicaraan perdamaian yang difasilitasi Wakil Gubernur Kepri Soerya Respationo terhadap Brimob Polda Kepri dengan Yonif 134 Tuah Sakti TNI AD, tiba-tiba diberondong tembakan. Ada anggota TNI dan polisi dari dua instansi keamanan ini terlibat keributan hingga perusakan gedung Mako Brimob pada Rabu pagi.
"Lapas bersebelahan dengan Mako Brimob. Lampu di halaman lapas padam sedangkan di ruangan lampu seadanya saja dihidupkan. Di sini juga mencekam karena banyak suara di luar pagar yang kami dengar berteriak-teriak dan kemudian berondongan suara senapan mesin," katanya.
Sementara itu, salah seorang sipir Lapas Batam, Aji saat dihubungi mengakui kondisi di dalam lapas kondusif walau terdengar suara ribut orang berteriak dan rentetan tembakan di sebelah tembok ruang lapas.
"Dinding tembok lapas ini berbatas langsung Mako Brimob," katanya.
Menurut dia, sebanyak 900-an penghuni lapas sejak suara tembakan pertama terdengar sudah diamankan di dalam kamar mereka masing-masing dan saat ini hingga pukul 23.00 WIB penghuni Lapas berada di ruang kamarnya masing-masing.
"Para penghuni dalam keadaan tenang, mereka telah sejak sore digiring masuk kamar," katanya.Menko Polhukam akui gudang senjata TNI di Kepri dibobol Tedjo Edy Purdjianto
Menteri Koordinator Bidan Politik, Hukum dan Keamanan, Tedjo Edhy Purdijatno mengaku gudang senjata di Yonif 134 Tuah Sakti (TS) Kepulan Riau (Kepri) dibobol. Setelah anggota TNI itu mendapatkan senjata, mereka hanya menembakkan ke segala arah.
"Ya gudang senjata dibobol lalu senjatanya diambil karena sebelumnya para pihak yang berkonflik tidak membawa senjata. Tapi setelah pegang senjata, mereka melakukan tembak-menembak ke segala arah. Tidak ke sasaran tertentu saja," kata Tedjo kepada merdeka.com, Kamis (20/11).
Senjata-senjata itu kemudian digunakan untuk bentrok dengan anggota polisi. Banyak anggota TNI kemudian mendatangi Markas Brimob.
Pemicu awalnya perusakan Barak Teratai Mako Brimob Polda Kepri yang dilakukan anggota TNI AD Yonif 134/TS Yonif Batam adalah kesalahpahaman. Awalnya pada Rabu (19/11) pagi, saat salah seorang anggota TNI mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis premium yang dijual eceran lalu ketemu anggota Brimob.
"Itu dipicu dari kesalahpahaman saat anggota sedang isi bensin eceran dekat markas, lalu anggota Brimob memandang, dan anggota kita balas memandang, kemudian berkelahi," ujar Humas Komando Resimen Militer (Korem) TNI AD 033 Wira Pratama (WP) Mayor Inf Jhony Tambunan saat dihubungi merdeka.com Rabu (19/11) malam.
Setelah berkelahi, kata Jhoni, keduanya lalu kembali ke markas masing-masing. "Setelah sampai di markas, anggota kita bercerita kepada kawannya, karena anggota kita ini masih bujangan, mudah terpancing emosi, lalu mendatangi ke Brimob," jelas Jhony.
Setelah penyerangan itu, sambung Jhony, sejumlah anggota yang terlibat kemudian diperiksa secara intensif. "Saat ini mereka kita periksa, sedangkan anggota yang lain, kita beri arahan benar, jika terbukti bersalah yang terlibat akan kita berikan sanksi tegas," tandasnya.
Penembakan ini berlangsung hingga malam hari. "Mereka menembaki markas kita sampai sekarang, ini saya lagi di dalam Markas, saya kendalikan anggota agar tidak terpancing emosi," ujar Kasat Brimob Polda Kepulauan Riau, Kombes Tory Kristianto.Terjebak di Markas Brimob, Wagub Riau dievakuasi pakai Barracuda Soerya Respationo
Setelah berjam-jam berada di Markas Brimob Batam, Wakil Gubernur Kepulauan Riau Soerya Respationo akhirnya dievakuasi keluar, Rabu (19/11) malam. Situasi markas sempat mencekam setelah terjadi berkali-kali tembakan.
Seperti dilansir dari Antara, Kamis (20/11) Wakil Gubernur keluar dari Mako Brimob di Tembesi dengan menumpang mobil Barracuda ke tempat aman. Sebelumnya, Soerya menolak keluar dari Mako Brimob meski gedung itu ditembaki dari beberapa arah luar.
Dia bersikeras bertahan di gedung itu sampai Pangdam Bukit Barisan datang. Dia sebelumnya mendatangi Mako Brimob Polda Kepri pada Rabu sore setelah mendengar adanya keributan di markas itu.
Bersama petinggi tentara dan Brimob di Kepri, Wakil Gubernur melakukan mediasi sehingga tercipta suasana damai, sebelum tiba-tiba Mako Brimob ditembaki. Padahal, dalam kunjungan itu, Wakil Gubernur Kepri berupaya mendamaikan hubungan antara Brimob Polda Kepri dengan Yonif 134/ Tuah Sakti TNI AD.
Dia mengatakan Pemprov akan membuatkan Pos Bersama Yonif 134-Brimob Kepri untuk menjalin komunikasi di antara keduanya. Menurutnya, pertikaian yang terjadi antara Brimob Kepri dengan Yonif 134 akibat kurangnya komunikasi di antara dua lembaga. Keberadaan pos bersama diharapkan dapat menjadi jembatan hubungan yang baik antara dua aparat keamanan.
"Masalah ini karena masing-masing korps tidak saling kenal. Seperti pepatah, tidak kenal maka tidak sayang," kata dia.
Selain Pos Bersama, Pemprov juga akan membuat berbagai kegiatan yang melibatkan prajurit TNI dan Polri. "Bentuknya bisa seperti panggung bersama. Nanti bisa dangdutan. Pokoknya bisa bikin akrab," ujarnya.Terjebak di Markas Brimob Batam, Wagub Kepri ditelepon Jokowi Presiden Joko Widodo
Presiden Joko Widodo (Jokowi) semalam terus memantau perkembangan bentrokan di Markas Brimob Batam. Bahkan Presiden Jokowi langsung menelepon Wakil Gubernur Kepulauan Riau Soerya Respationo yang tengah terjebak di dalam markas.
"Saya dihubungi Presiden Bapak Joko Widodo, dia minta laporan soal peristiwa bentrok TNI versus polisi ini," kata Soerya kepada warga yang datang ke Mako Brimob itu.
Menurutnya, Presiden Jokowi berharap tidak lagi terjadi tembak-tembakan agar kondisi keamanan bisa kondusif. Peristiwa penembakan ini baru berhenti setelah banyak warga datang ke Markas Brimob.
Dalam insiden penembakan di Markas Brimob Batam, kabarnya seorang anggota TNI dari Kesatuan 134 Tuah Sakti dalam keadaan kritis terkena tembakan. Korban langsung dilarikan ke Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Embung Fatimah, di Batu Aji. Sekitar UGD langsung dijaga ketat oleh tentara dengan senjata laras panjang. "Tidak boleh dekat-dekat," kata salah seorang prajurit sambil mengokang senjata.Warga nyanyi Indonesia Raya di Brimob Batam, tembakan berhenti Warga Batam
Bentrokan antara anggota Brimob Batam dengan anggota TNI dari Kesatuan 134 Tuah Sakti berlangsung hingga Rabu (19/11) malam. Pada malam harinya situasinya makin mencekam karena kembali terjadi rentetan tembakan.
Bahkan Markas Brigadir Mobil di Kawasan Tembesi, Kota Batam, listriknya dimatikan. Padahal di dalam markas itu tengah dilakukan mediasi untuk mendamaikan kedua belah pihak. Sebagai mediatornya adalah Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Soerya Respationo.
Wagub Kepri Soeryo sempat terjebak di dalam. Setelah berjam-jam di dalam markas, Soeryo akhirnya keluar markas menggunakan mobil Barracuda dengan pengawalan ketat.
Agar suasana di Markas Brimob tidak mencekam, pada pukul 22.00 WIB, Markas Brimob yang selama ini tertutup untuk umum dibuka dan warga diperbolehkan masuk dan memenuhi halaman markas.
Warga bersemangat menyanyikan lagu Indonesia Raya sambil mengibarkan bendera Merah Putih. Kemudian TNI menghentikan tembakan.
Sebelumnya warga masyarakat perumahan sempat kocar-kacir mendengar suara tembakan yang sporadis.Anggota TNI yang menyerang Markas Brimob berjumlah satu regu Humas Korem TNI AD 033 Wira Pratama Mayor Infantri Jhony Tambunan menyebut jika anggota TNI AD yang melakukan penembakan ke markas Brimob saat ini sudah ditarik ke barak. Dia menyebut bahwa penembakan yang dilakukan anggotanya itu berjumlah belasan.
"Satu regu yang melakukan tembakan," ujar Mayor Jhony kepada merdeka.com, Kamis (20/11).
Meski demikian Jhony belum mau berkomentar banyak. Namun dirinya mengakui dalam insiden penyerangan selama, seorang anggotanya tertembak.
"Benar ada yang tertembak satu," tutupnya.
Baku tembak di Markas Brimob, Batam, Kepulauan Riau pada Rabu (19/11) malam memakan korban. Seorang anggota TNI dikabarkan mengalami luka tembak.
Belum diketahui nama anggota TNI tersebut. Korban langsung dibawa ke Rumah Sakit RSUD Embung Fatimah, Batu Aji, Batam.
Informasi yang dihimpun merdeka.com, korban luka dibawa menggunakan ambulans dan tiba di rumah sakit sekitar pukul 22.45 WIB. Anggota TNI itu langsung dirawat di ruang UGD RSUD Embung Fatimah.
Penjagaan di depan UGD sangat ketat. Sebanyak 7 personel anggota TNI bersenjata lengkap terlihat berjaga-jaga. Masyarakat dan awak media dilarang mendekat ke ruang UGD.1 Anggota TNI tewas dalam baku tembak di Markas Brimob Batam Seorang anggota TNI AD tewas tertembak dalam insiden penyerangan terhadap Markas Brimob di Batam semalam. Anggota TNI yang belum diketahui identitasnya itu tewas setelah tertembak.
"Iya ada satu anggota yang tewas," ujar Humas Korem TNI AD 033 Wira Pratama Mayor Infantri Jhony Tambunan kepada merdeka.com, Kamis (20/11).
Menurut Jhony, anggota TNI AD tersebut meninggal di Rumah Sakit RSUD Embung Fatimah, Batu Aji, Batam. "Iya meninggal di rumah sakit," tutupnya.Menko Polhukam minta anggota TNI/Polri bentrok di Batam dimutasi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan perlu diambil langkah tegas agar bentrokan antara anggota TNI dan Polri tidak terus terulang. Evaluasi mulai dari perekrutan harus dilakukan.
"Bisa saja mereka dipisah, dipencar agar tidak lagi terjadi, jangan sampai mereka gerombolan. Mereka ini satu kelompok nanti mereka akan berbuat itu lagi," kata Tedjo di Kompleks Istana, Kamis (20/11).
"Pasti ada evaluasi, soal penempatan, rekrutmen pasti akan dievaluasi. Seluruhnya akan dievaluasi," tambahnya.
Tedjo menilai bentrokan ini bisa terjadi karena para pimpinan-pimpinan di daerah tidak memberikan pembinaan secara benar. Harusnya, lanjut Tedjo, anggota TNi dan Polri sering bekerjasama dengan masyarakat.
"Harus diberikan kegiatan-kegiatan yang sifatnya internal, antarinstansi militer di sana. Dengan tidak ada interaksi semacam ini, mereka menganggap mereka adalah orang lain," tuturnya.
"Tetapi ketika mereka sering diajak kerjasama dan kerja bakti antarmasyarakat, kerjasama antara Polri dan TNI, saya kira ini akan merasa sebagai saudara," tandasnya.Polri akan tindak tegas Brimob yang tewaskan TNI saat bentrok Polri terlihat sangat hati-hati bicara saat dikonfirmasi insiden penyerangan TNI terhadap Markas Brimob di Batam Semalam. Dalam insiden itu satu orang anggota TNI AD Yonif 134/TS Yonif Batam, JK Marpaung (33) asal Medan, Sumatera Utara tewas tertembak di kepala.
Menurut Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny F Sompie, pihaknya masih menyelidiki insiden baku tembak tersebut. Sehingga, belum dapat memastikan pihak mana yang memulai insiden itu termasuk pelaku penembakan terhadap anggota TNI AD tersebut.
"Kejadian sebenarnya kita masih terus selidiki. Karena seperti ini harus benar-benar valid dan disampaikan kepada masyarakat dengan benar. Berita yang diperoleh dari media apa saja, masih tunggu informasi dari narsum. Dari Kapolres, Kapolda dan Kasat Brimob saat ini," kata Ronny kepada awak media di Humas Mabes Polri, Jakarta, Kamis (20/11).
Akan tetapi, Ronny memastikan akan menindak tegas jika ada anggotanya yang terlibat dalam insiden itu. Termasuk menjadi pelaku penembakan terhadap seorang anggota TNI dari Yonif 134/TS Yonif Batam.
"Jelas ada tindakan tegas. Kalau ada yang lakukan penyimpangan, ada 3 kategori. Bisa pelanggaran disiplin, pelanggaran kode etik profesi, dan pelanggaran bersifat pidana. Penanganannya berbeda. Kalau pidana ditanganin reserse, kalau disiplin dan kode etik oleh propam," kata dia.
Sebelumnya, bentrok kembali terjadi antara TNI dan Polri di Batam. Bentrok terjadi antara anggota Yonif 134/Tuah Sakti, Batam Vs Brimob Polda Kepri di Tembesi, Batam Rabu (19/11) malam.
Humas Korem TNI AD 033 Wira Pratama Mayor Infantri Jhony Tambunan menyebut satu regu anggota TNI AD yang melakukan penembakan ke markas Brimob saat ini sudah ditarik ke barak.
Dalam insiden itu, Seorang anggota Yonif 134/Tuah Sakti, Kota Batam, yang tewas setelah menyerang markas Brimob Polda Kepri di Tembesi bersama regunya diketahui bernama JK Marpaung (33) asal Medan, Sumatera Utara.
"Atas nama JK Marpaung, umur 33 tahun. Malam tadi dibawa teman-temannya ke rumah sakit," kata Kasubag Humas RS Embung Fatimah, Batam, Adi Maja saat dihubungi merdeka.com, Kamis (20/11).Wartawan dilarang liput kedatangan jenazah Praka JK Marpaung Wartawan dilarang meliput jenazah JK Marpaung.
Jenazah Praka JK Marpaung dikabarkan sudah tiba di Bandara Kualanamu, Deli Serdang Sumut, Kamis (20/11) siang. Bahkan jenazah korban bentrok TNI dengan Brimob di Batam itu sudah dibawa ke rumah duka di Asahan.
Informasi dihimpun, jenazah Praka JK Marpaung diterbangkan dengan pesawat Lion JT 972 dari Batam. Pesawat tiba di Kualanamu sekitar pukul 11.00 WIB.
Sebelumnya, wartawan yang ada di lokasi sempat melihat ramai tentara dan mobil jenazah di sekitar Terminal Kargo Bandara Kualanamu. Namun, belakangan wartawan terkecoh.
"Tadi ada tentara dan mobil ambulans datang, tapi belakangan tidak terlihat lagi," kata Dedi Rizky Ginting, seorang wartawan yang ingin meliput kedatangan jenazah.
Bukan hanya itu, tak seperti biasanya, wartawan juga dilarang mendekat ke lokasi kargo. Prayetno, seorang petugas keamanan, mengusir awak media.
Belakangan, rombongan mobil ambulans sudah tidak terlihat lagi diduga keluar dari pintu masuk dan melawan arah. Tidak terdengar suara sirine. Seorang wartawan yang datang mengaku selisih jalan dengan rombongan di sekitar pintu masuk jalan bandara.
Praka JK Marpaung disebut sebagai korban tewas dalam bentrokan antara personel TNI dengan Brimob di Batam, Rabu (19/11). Dia dikabarkan akan dibawa ke rumah duka di Asahan.
★ Merdeka
Markas Komando Brimob Polda Kepri di Tembesi, Kota Batam, sejak Rabu (19/11) sore hingga malam diberondong tembakan. Dari suara tembakan yang terdengar seperti keluar dari senapan otomatis.
"Suara tembakannya seperti dari senapan otomatis karena bunyinya beruntun. Berulang kali kami mendengar suara tembakan, hanya berhenti sebentar kemudian terdengar lagi suara tembakan beruntun dari arah bukit yang berada di belakang Mako Brimob," ujar Joko Sulistyo fotografer Antara yang terjebak di Lapas Batam.
Joko terpaksa berlindung di Lapas Klas II A Batam yang lokasinya bersebelahan dengan Mako Brimob Polda Kepri. Setelah Rabu sore sekitar pukul 17.00 WIB saat berada di halaman Mako Brimob untuk meliput pembicaraan perdamaian yang difasilitasi Wakil Gubernur Kepri Soerya Respationo terhadap Brimob Polda Kepri dengan Yonif 134 Tuah Sakti TNI AD, tiba-tiba diberondong tembakan. Ada anggota TNI dan polisi dari dua instansi keamanan ini terlibat keributan hingga perusakan gedung Mako Brimob pada Rabu pagi.
"Lapas bersebelahan dengan Mako Brimob. Lampu di halaman lapas padam sedangkan di ruangan lampu seadanya saja dihidupkan. Di sini juga mencekam karena banyak suara di luar pagar yang kami dengar berteriak-teriak dan kemudian berondongan suara senapan mesin," katanya.
Sementara itu, salah seorang sipir Lapas Batam, Aji saat dihubungi mengakui kondisi di dalam lapas kondusif walau terdengar suara ribut orang berteriak dan rentetan tembakan di sebelah tembok ruang lapas.
"Dinding tembok lapas ini berbatas langsung Mako Brimob," katanya.
Menurut dia, sebanyak 900-an penghuni lapas sejak suara tembakan pertama terdengar sudah diamankan di dalam kamar mereka masing-masing dan saat ini hingga pukul 23.00 WIB penghuni Lapas berada di ruang kamarnya masing-masing.
"Para penghuni dalam keadaan tenang, mereka telah sejak sore digiring masuk kamar," katanya.Menko Polhukam akui gudang senjata TNI di Kepri dibobol Tedjo Edy Purdjianto
Menteri Koordinator Bidan Politik, Hukum dan Keamanan, Tedjo Edhy Purdijatno mengaku gudang senjata di Yonif 134 Tuah Sakti (TS) Kepulan Riau (Kepri) dibobol. Setelah anggota TNI itu mendapatkan senjata, mereka hanya menembakkan ke segala arah.
"Ya gudang senjata dibobol lalu senjatanya diambil karena sebelumnya para pihak yang berkonflik tidak membawa senjata. Tapi setelah pegang senjata, mereka melakukan tembak-menembak ke segala arah. Tidak ke sasaran tertentu saja," kata Tedjo kepada merdeka.com, Kamis (20/11).
Senjata-senjata itu kemudian digunakan untuk bentrok dengan anggota polisi. Banyak anggota TNI kemudian mendatangi Markas Brimob.
Pemicu awalnya perusakan Barak Teratai Mako Brimob Polda Kepri yang dilakukan anggota TNI AD Yonif 134/TS Yonif Batam adalah kesalahpahaman. Awalnya pada Rabu (19/11) pagi, saat salah seorang anggota TNI mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis premium yang dijual eceran lalu ketemu anggota Brimob.
"Itu dipicu dari kesalahpahaman saat anggota sedang isi bensin eceran dekat markas, lalu anggota Brimob memandang, dan anggota kita balas memandang, kemudian berkelahi," ujar Humas Komando Resimen Militer (Korem) TNI AD 033 Wira Pratama (WP) Mayor Inf Jhony Tambunan saat dihubungi merdeka.com Rabu (19/11) malam.
Setelah berkelahi, kata Jhoni, keduanya lalu kembali ke markas masing-masing. "Setelah sampai di markas, anggota kita bercerita kepada kawannya, karena anggota kita ini masih bujangan, mudah terpancing emosi, lalu mendatangi ke Brimob," jelas Jhony.
Setelah penyerangan itu, sambung Jhony, sejumlah anggota yang terlibat kemudian diperiksa secara intensif. "Saat ini mereka kita periksa, sedangkan anggota yang lain, kita beri arahan benar, jika terbukti bersalah yang terlibat akan kita berikan sanksi tegas," tandasnya.
Penembakan ini berlangsung hingga malam hari. "Mereka menembaki markas kita sampai sekarang, ini saya lagi di dalam Markas, saya kendalikan anggota agar tidak terpancing emosi," ujar Kasat Brimob Polda Kepulauan Riau, Kombes Tory Kristianto.Terjebak di Markas Brimob, Wagub Riau dievakuasi pakai Barracuda Soerya Respationo
Setelah berjam-jam berada di Markas Brimob Batam, Wakil Gubernur Kepulauan Riau Soerya Respationo akhirnya dievakuasi keluar, Rabu (19/11) malam. Situasi markas sempat mencekam setelah terjadi berkali-kali tembakan.
Seperti dilansir dari Antara, Kamis (20/11) Wakil Gubernur keluar dari Mako Brimob di Tembesi dengan menumpang mobil Barracuda ke tempat aman. Sebelumnya, Soerya menolak keluar dari Mako Brimob meski gedung itu ditembaki dari beberapa arah luar.
Dia bersikeras bertahan di gedung itu sampai Pangdam Bukit Barisan datang. Dia sebelumnya mendatangi Mako Brimob Polda Kepri pada Rabu sore setelah mendengar adanya keributan di markas itu.
Bersama petinggi tentara dan Brimob di Kepri, Wakil Gubernur melakukan mediasi sehingga tercipta suasana damai, sebelum tiba-tiba Mako Brimob ditembaki. Padahal, dalam kunjungan itu, Wakil Gubernur Kepri berupaya mendamaikan hubungan antara Brimob Polda Kepri dengan Yonif 134/ Tuah Sakti TNI AD.
Dia mengatakan Pemprov akan membuatkan Pos Bersama Yonif 134-Brimob Kepri untuk menjalin komunikasi di antara keduanya. Menurutnya, pertikaian yang terjadi antara Brimob Kepri dengan Yonif 134 akibat kurangnya komunikasi di antara dua lembaga. Keberadaan pos bersama diharapkan dapat menjadi jembatan hubungan yang baik antara dua aparat keamanan.
"Masalah ini karena masing-masing korps tidak saling kenal. Seperti pepatah, tidak kenal maka tidak sayang," kata dia.
Selain Pos Bersama, Pemprov juga akan membuat berbagai kegiatan yang melibatkan prajurit TNI dan Polri. "Bentuknya bisa seperti panggung bersama. Nanti bisa dangdutan. Pokoknya bisa bikin akrab," ujarnya.Terjebak di Markas Brimob Batam, Wagub Kepri ditelepon Jokowi Presiden Joko Widodo
Presiden Joko Widodo (Jokowi) semalam terus memantau perkembangan bentrokan di Markas Brimob Batam. Bahkan Presiden Jokowi langsung menelepon Wakil Gubernur Kepulauan Riau Soerya Respationo yang tengah terjebak di dalam markas.
"Saya dihubungi Presiden Bapak Joko Widodo, dia minta laporan soal peristiwa bentrok TNI versus polisi ini," kata Soerya kepada warga yang datang ke Mako Brimob itu.
Menurutnya, Presiden Jokowi berharap tidak lagi terjadi tembak-tembakan agar kondisi keamanan bisa kondusif. Peristiwa penembakan ini baru berhenti setelah banyak warga datang ke Markas Brimob.
Dalam insiden penembakan di Markas Brimob Batam, kabarnya seorang anggota TNI dari Kesatuan 134 Tuah Sakti dalam keadaan kritis terkena tembakan. Korban langsung dilarikan ke Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Embung Fatimah, di Batu Aji. Sekitar UGD langsung dijaga ketat oleh tentara dengan senjata laras panjang. "Tidak boleh dekat-dekat," kata salah seorang prajurit sambil mengokang senjata.Warga nyanyi Indonesia Raya di Brimob Batam, tembakan berhenti Warga Batam
Bentrokan antara anggota Brimob Batam dengan anggota TNI dari Kesatuan 134 Tuah Sakti berlangsung hingga Rabu (19/11) malam. Pada malam harinya situasinya makin mencekam karena kembali terjadi rentetan tembakan.
Bahkan Markas Brigadir Mobil di Kawasan Tembesi, Kota Batam, listriknya dimatikan. Padahal di dalam markas itu tengah dilakukan mediasi untuk mendamaikan kedua belah pihak. Sebagai mediatornya adalah Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Soerya Respationo.
Wagub Kepri Soeryo sempat terjebak di dalam. Setelah berjam-jam di dalam markas, Soeryo akhirnya keluar markas menggunakan mobil Barracuda dengan pengawalan ketat.
Agar suasana di Markas Brimob tidak mencekam, pada pukul 22.00 WIB, Markas Brimob yang selama ini tertutup untuk umum dibuka dan warga diperbolehkan masuk dan memenuhi halaman markas.
Warga bersemangat menyanyikan lagu Indonesia Raya sambil mengibarkan bendera Merah Putih. Kemudian TNI menghentikan tembakan.
Sebelumnya warga masyarakat perumahan sempat kocar-kacir mendengar suara tembakan yang sporadis.Anggota TNI yang menyerang Markas Brimob berjumlah satu regu Humas Korem TNI AD 033 Wira Pratama Mayor Infantri Jhony Tambunan menyebut jika anggota TNI AD yang melakukan penembakan ke markas Brimob saat ini sudah ditarik ke barak. Dia menyebut bahwa penembakan yang dilakukan anggotanya itu berjumlah belasan.
"Satu regu yang melakukan tembakan," ujar Mayor Jhony kepada merdeka.com, Kamis (20/11).
Meski demikian Jhony belum mau berkomentar banyak. Namun dirinya mengakui dalam insiden penyerangan selama, seorang anggotanya tertembak.
"Benar ada yang tertembak satu," tutupnya.
Baku tembak di Markas Brimob, Batam, Kepulauan Riau pada Rabu (19/11) malam memakan korban. Seorang anggota TNI dikabarkan mengalami luka tembak.
Belum diketahui nama anggota TNI tersebut. Korban langsung dibawa ke Rumah Sakit RSUD Embung Fatimah, Batu Aji, Batam.
Informasi yang dihimpun merdeka.com, korban luka dibawa menggunakan ambulans dan tiba di rumah sakit sekitar pukul 22.45 WIB. Anggota TNI itu langsung dirawat di ruang UGD RSUD Embung Fatimah.
Penjagaan di depan UGD sangat ketat. Sebanyak 7 personel anggota TNI bersenjata lengkap terlihat berjaga-jaga. Masyarakat dan awak media dilarang mendekat ke ruang UGD.1 Anggota TNI tewas dalam baku tembak di Markas Brimob Batam Seorang anggota TNI AD tewas tertembak dalam insiden penyerangan terhadap Markas Brimob di Batam semalam. Anggota TNI yang belum diketahui identitasnya itu tewas setelah tertembak.
"Iya ada satu anggota yang tewas," ujar Humas Korem TNI AD 033 Wira Pratama Mayor Infantri Jhony Tambunan kepada merdeka.com, Kamis (20/11).
Menurut Jhony, anggota TNI AD tersebut meninggal di Rumah Sakit RSUD Embung Fatimah, Batu Aji, Batam. "Iya meninggal di rumah sakit," tutupnya.Menko Polhukam minta anggota TNI/Polri bentrok di Batam dimutasi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan perlu diambil langkah tegas agar bentrokan antara anggota TNI dan Polri tidak terus terulang. Evaluasi mulai dari perekrutan harus dilakukan.
"Bisa saja mereka dipisah, dipencar agar tidak lagi terjadi, jangan sampai mereka gerombolan. Mereka ini satu kelompok nanti mereka akan berbuat itu lagi," kata Tedjo di Kompleks Istana, Kamis (20/11).
"Pasti ada evaluasi, soal penempatan, rekrutmen pasti akan dievaluasi. Seluruhnya akan dievaluasi," tambahnya.
Tedjo menilai bentrokan ini bisa terjadi karena para pimpinan-pimpinan di daerah tidak memberikan pembinaan secara benar. Harusnya, lanjut Tedjo, anggota TNi dan Polri sering bekerjasama dengan masyarakat.
"Harus diberikan kegiatan-kegiatan yang sifatnya internal, antarinstansi militer di sana. Dengan tidak ada interaksi semacam ini, mereka menganggap mereka adalah orang lain," tuturnya.
"Tetapi ketika mereka sering diajak kerjasama dan kerja bakti antarmasyarakat, kerjasama antara Polri dan TNI, saya kira ini akan merasa sebagai saudara," tandasnya.Polri akan tindak tegas Brimob yang tewaskan TNI saat bentrok Polri terlihat sangat hati-hati bicara saat dikonfirmasi insiden penyerangan TNI terhadap Markas Brimob di Batam Semalam. Dalam insiden itu satu orang anggota TNI AD Yonif 134/TS Yonif Batam, JK Marpaung (33) asal Medan, Sumatera Utara tewas tertembak di kepala.
Menurut Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny F Sompie, pihaknya masih menyelidiki insiden baku tembak tersebut. Sehingga, belum dapat memastikan pihak mana yang memulai insiden itu termasuk pelaku penembakan terhadap anggota TNI AD tersebut.
"Kejadian sebenarnya kita masih terus selidiki. Karena seperti ini harus benar-benar valid dan disampaikan kepada masyarakat dengan benar. Berita yang diperoleh dari media apa saja, masih tunggu informasi dari narsum. Dari Kapolres, Kapolda dan Kasat Brimob saat ini," kata Ronny kepada awak media di Humas Mabes Polri, Jakarta, Kamis (20/11).
Akan tetapi, Ronny memastikan akan menindak tegas jika ada anggotanya yang terlibat dalam insiden itu. Termasuk menjadi pelaku penembakan terhadap seorang anggota TNI dari Yonif 134/TS Yonif Batam.
"Jelas ada tindakan tegas. Kalau ada yang lakukan penyimpangan, ada 3 kategori. Bisa pelanggaran disiplin, pelanggaran kode etik profesi, dan pelanggaran bersifat pidana. Penanganannya berbeda. Kalau pidana ditanganin reserse, kalau disiplin dan kode etik oleh propam," kata dia.
Sebelumnya, bentrok kembali terjadi antara TNI dan Polri di Batam. Bentrok terjadi antara anggota Yonif 134/Tuah Sakti, Batam Vs Brimob Polda Kepri di Tembesi, Batam Rabu (19/11) malam.
Humas Korem TNI AD 033 Wira Pratama Mayor Infantri Jhony Tambunan menyebut satu regu anggota TNI AD yang melakukan penembakan ke markas Brimob saat ini sudah ditarik ke barak.
Dalam insiden itu, Seorang anggota Yonif 134/Tuah Sakti, Kota Batam, yang tewas setelah menyerang markas Brimob Polda Kepri di Tembesi bersama regunya diketahui bernama JK Marpaung (33) asal Medan, Sumatera Utara.
"Atas nama JK Marpaung, umur 33 tahun. Malam tadi dibawa teman-temannya ke rumah sakit," kata Kasubag Humas RS Embung Fatimah, Batam, Adi Maja saat dihubungi merdeka.com, Kamis (20/11).Wartawan dilarang liput kedatangan jenazah Praka JK Marpaung Wartawan dilarang meliput jenazah JK Marpaung.
Jenazah Praka JK Marpaung dikabarkan sudah tiba di Bandara Kualanamu, Deli Serdang Sumut, Kamis (20/11) siang. Bahkan jenazah korban bentrok TNI dengan Brimob di Batam itu sudah dibawa ke rumah duka di Asahan.
Informasi dihimpun, jenazah Praka JK Marpaung diterbangkan dengan pesawat Lion JT 972 dari Batam. Pesawat tiba di Kualanamu sekitar pukul 11.00 WIB.
Sebelumnya, wartawan yang ada di lokasi sempat melihat ramai tentara dan mobil jenazah di sekitar Terminal Kargo Bandara Kualanamu. Namun, belakangan wartawan terkecoh.
"Tadi ada tentara dan mobil ambulans datang, tapi belakangan tidak terlihat lagi," kata Dedi Rizky Ginting, seorang wartawan yang ingin meliput kedatangan jenazah.
Bukan hanya itu, tak seperti biasanya, wartawan juga dilarang mendekat ke lokasi kargo. Prayetno, seorang petugas keamanan, mengusir awak media.
Belakangan, rombongan mobil ambulans sudah tidak terlihat lagi diduga keluar dari pintu masuk dan melawan arah. Tidak terdengar suara sirine. Seorang wartawan yang datang mengaku selisih jalan dengan rombongan di sekitar pintu masuk jalan bandara.
Praka JK Marpaung disebut sebagai korban tewas dalam bentrokan antara personel TNI dengan Brimob di Batam, Rabu (19/11). Dia dikabarkan akan dibawa ke rumah duka di Asahan.
★ Merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.