Menhan Mengunjungi TNI Penjaga Pulau Terluar Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu hari ini mengunjungi Pulau Rondo yaitu pulau terluar Indonesia yang terletak di Samudera Hindia dan berbatasan dengan Kepulauan Nikobar, India. Di sana, ia mengaku kasihan melihat aparat TNI karena kekurangan air.
Ryamizard mengunjungi pulau yang masuk ke dalam wilayah Sabang, Aceh, itu dengan menggunakan helikopter milik TNI. Ia datang ditemani Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Agus Kriswanto. Di sana, Menhan melihat perlengkapan yang dimiliki TNI dan mengecek sarana tempat tinggal pasukan yang bertugas menjaga pulau terluar.
"Saya kasihan melihat mereka karena kekurangan air sehingga harus minum air hujan," kata Menhan kepada wartawan di Kodam IM, Kamis (20/11/2014).
Pulau Rondo dijaga oleh prajurit TNI AD dan Marinir yang berjumlah 34 personil. Untuk mencegah kekurangan air, ia meminta Pangdam untuk terus memantau sehingga jika masih mengalami kekurangan air agar dapat segera dikirim.
"Kalau mandi air hujan itu biasa tapi kalau minum air hujan itu tidak boleh dibiarkan," jelasnya.
Untuk alutsista di Aceh, kata Menhan, pemerintah sudah memasang radar di Pulau Weh, Sabang untuk mengetahui datang gangguan dari musuh.
"Percuma saja kita punya senjata hebat tapi tidak punya data. Radar sangat penting," ungkap Menhan.
Menurut Ryamizard, untuk berperang ringan TNI sudah mempunyai kemampuan yang cukup yaitu ada Kopasus dan pasukan Raider. Kemampuan yang dimiliki kedua pasukan khusus tersebut, jelas Menhan, sangat luar biasa.(try/try)
Ryamizard mengunjungi pulau yang masuk ke dalam wilayah Sabang, Aceh, itu dengan menggunakan helikopter milik TNI. Ia datang ditemani Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Agus Kriswanto. Di sana, Menhan melihat perlengkapan yang dimiliki TNI dan mengecek sarana tempat tinggal pasukan yang bertugas menjaga pulau terluar.
"Saya kasihan melihat mereka karena kekurangan air sehingga harus minum air hujan," kata Menhan kepada wartawan di Kodam IM, Kamis (20/11/2014).
Pulau Rondo dijaga oleh prajurit TNI AD dan Marinir yang berjumlah 34 personil. Untuk mencegah kekurangan air, ia meminta Pangdam untuk terus memantau sehingga jika masih mengalami kekurangan air agar dapat segera dikirim.
"Kalau mandi air hujan itu biasa tapi kalau minum air hujan itu tidak boleh dibiarkan," jelasnya.
Untuk alutsista di Aceh, kata Menhan, pemerintah sudah memasang radar di Pulau Weh, Sabang untuk mengetahui datang gangguan dari musuh.
"Percuma saja kita punya senjata hebat tapi tidak punya data. Radar sangat penting," ungkap Menhan.
Menurut Ryamizard, untuk berperang ringan TNI sudah mempunyai kemampuan yang cukup yaitu ada Kopasus dan pasukan Raider. Kemampuan yang dimiliki kedua pasukan khusus tersebut, jelas Menhan, sangat luar biasa.(try/try)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.