Lima wilayah di Nunukan yang juga diklaim MalaysiaPulau Sebatik (ANTARA/Eric Ireng)
Komandan Kodim 0911/Nunukan, Kalimantan Utara, Letkol Inf Putra Widiastawa mengungkapkan ada lima wilayah perbatasan di Kabupaten Nunukan yang masih disengketakan Indonesia dan Malaysia.
Kelima wilayah itu adalah atu wilayah perbatasan antara Negeri Sabah di Pulau Sebatik dan empat wilayah di Kecamatan Lumbis Ogong.
Ia mengatakan, pada tapal batas pada kelima wilayah tersebut pemerintah Kerajaan Malaysia telah memasuki wilayah Indonesia sehingga perlu penyelesaian menyeluruh dari kedua negara agar tidak saling merugikan.
"Jadi kelima wilayah yang diklaim Malaysia semuanya berada di Kabupaten Nunukan," kata dia.
Menurut dia, klaim Malaysia terhadap kelima wilayah Indoensia itu telah berlangsung lama, namun belum kedua negara belum bersepakat.
Karena itu, pertemuan petinggi TNI AD dan Tentara Darat Diraja Malaysia (TDRM) Negeri Sabah akan membicarakan itu pada Unit Commander Meeting (UCM) di Tawau Negeri Sabah, Malaysia pada 20-23 November 2014.
Putra menyebutkan, salah satu dari kelima wilayah yang diklaim Malaysia itu berada di Pulau Sebatik pada patok nomor 2 hingga nomor 17 dengan luas wilayah sekitar 84 hektar.
"Mulai patok nomor 2 sampai patok nomor 17 itu masuk wilayah Indonesia karena posisinya tidak sesuai lagi dengan kedudukannya semula," kata Putra.
Padahal, sesuai ketentuan dari perjanjian antara Belanda dengan Inggris pada masa penjajahan dahulu, wilayah itu masuk Indonesia pada empat derajat 10 menit.
Kemudian empat wilayah di Kecamatan Lumbis Ogong yang diklaim Malaysia yaitu di Sungai Sinapad, Sungai Sumantipal, patok perbatasan nomor C500 sampai C600 dan patok nomor D2828 sampai D2827.
"Sesuai peta, keempat wilayah ini masuk wilayah Kecamatan Lumbis Ogong Kabupaten Nunukan," kata dia.
TNI dan Malaysia bahas tapal batas pekan iniSejumlah kapal perang milik TNI AL berpatroli di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (ANTARA FOTO/M Rusman)
Petinggi TNI AD di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara dan Tentara Darat Diraja Malaysia (TDRM) Negeri Sabah akan bertemu pekan ini di Tawau, Negeri Sabah, Malaysiauntuk membahas tapal batas Indonesia-Malaysia.
Komandan Kodim 0911/Nunukan, Letkol Inf Putra Widiastawa di Nunukan, Senin malam, mengatakan pertemuan yang dihadiri sejumlah petinggi jajaran TNI yang menjaga wilayah perbatasan di Kabupaten Nunukan dengan TDRM Negeri Sabah ini diistilahkan "Unit Commander Meeting" (UCM) untuk membicarakan berbagai hal terkait perbatasan kedua negara.
"Pertemuan ini tentunya tidak terlepas dari tupoksi satuan TNI AD yang bertugas di wilayah perbatasan dalam hal ini Satgas Pamtas Yonif Linud 433/Julu Siri dan Kodim 0911/Nunukan selaku satuan komando kewilayahan," ujar Putra Widiastawa.
Pertemuan itu akan membahas penegasan batas wilayah darat antara kedua negara, termasuk proses demarkasi yang sedang berjalan dalam rangka menyelesaikan berbagai persoalan tapal batas yang masih disengketakan.
Ia juga mengungkapkan, melalui pertemuan ini akan dibicarakan program selanjutnya angkatan darat Indonesia-Malaysia dalam menyelesaikan masalah perbatasan darat.
Hasil pertemuan ini diharapkan menguntungkan kedua negara.
Pertemuan pada 20-23 Nopember 2014 ini juga akan membahas eksodus WNI ke Malaysia wilayah Tenom Keningau Negeri Sabah dan dugaan klaim tiga desa di Kecamatan Lumbis Ogong Kabupaten Nunukan oleh Malaysia yang sedang hangat diperbincangkan di Indonesia akhir-akhir ini.
★ Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.