Pasukan pemberontak Bangsamoro di Filipina.
Seorang mayor angkatan darat Filipina dan dua anak buahnya tewas dalam sebuah penyergapan yang dilakukan para gerilyawan Muslim yang menolak negosiasi damai dengan pemerintah. Selasa (18/11/2014).
Sang mayor dan kedua anak buahnya itu tidak mengenakan seragam militer saat disergap ketika tengah mengemudikan mobil pikap saat dicegat di sebuah jalan raya di pulau Mindano, wilayah selatan Filipina.
"Mereka sedang dalam perjalanan pribadi saat mobil mereka dicegat dan mereka ditembak mati," kata juru bicara komando militer regional, Kolonel Dickson Hermoso.
Sejumlah anggota pemberontak Bangsamoro, lanjut Hermoso, kemudian membawa pergi dompet dan laptop para korban.
"Sejauh ini belum diketahui apakah korban dibunuh karena merupakan anggota militer, atau mereka adalah korban sebuah perampokan semata," tambah Hermoso.
Kelompok pemberontak kemerdekaan Bangsamoro memisahkan diri dari kelompok induknya, Front Pembebasan Islam Moro (MILF) pada 2008 untuk terus menggunakan cara keras untuk mendirikan negara Islam Moro terpisah dari Filipina.
MILF sebenarnya sudah menandatangani perjanjian damai dengan pemerintahan Presiden Filipina Benigno Aquino pada Maret lalu. Perjanjian damai ini melicinkan jalan untuk perluasan wilayah kawasan otonomi Muslim yang sudah ada saat ini.
★ Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.