Menggalakan industri pertahananRantis Komodo Pindad [fallenpx]
Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan pada pidato kenegaraannya bahwa pemerintah dibawah kepemimpinannya akan memodernisasi kekuatan pertahanan negara lebih dari MEF (Minimum Essentyial Force) pada hari Jum'at di Gedung Parlemen.
Presiden mengatakan bahwa kita akan membangun pertahanan negara yang kuat. Kita akan memodernisasi alutisita bukan hanya kekuatan minimum saja, ungkapnya pada pidato kenegaraan di Senayan.
Presiden Juga mengatakan bahwa pemerintahannya akan memprioritaskan pengadaan alutsista dari indutri pertahanan dalam negeri.
Presiden Widodo mengungkapkan bahwa ekonomi terbesar di Asia Tenggara telah menyaksikan peningkatan drastis pada produk domestik bruto, yang menunjukkan potensi untuk menyisihkan anggaran lebih untuk pertahanan.
Produk domestik bruto negara itu telah naik dari sekitar 1, 000 triliun menjadi 10.000 triliun selama 15 tahun terakhir, katanya.
Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, era kepemimpinannya telah menempatkan kekuatan pokok minimum sebagai batas untuk membangun kekuatan pertahanan.
Terorisme, ganguan keamanan dalam negeri dan kejahatan trans-nasional, merupakan tantangan yang dihadapi militer dan polisi Indonesia kedepan.[Globaltimes]Berikut adalah daftar kementerian/lembaga yang mendapatkan anggaran terbesar dalam RAPBN 2016:
1. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Rp 103,81 triliun
2. Kementerian Pertahanan Rp 102,28 triliun.
3. Polri Rp 67,23 triliun.
4. Kementerian Kesehatan Rp 64,8 triliun.
5. Kementerian Agama Rp 58,48 triliun.
6. Kementerian Perhubungan Rp 50,16 triliun.
7. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Rp 49,23 triliun.
8. Kementerian Keuangan Rp 40,49 triliun.
9. Kemenristek dan Dikti Rp 37,98 triliun.
10. Kementerian Pertanian Rp 32,85 triliun. [Kompas]
Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan pada pidato kenegaraannya bahwa pemerintah dibawah kepemimpinannya akan memodernisasi kekuatan pertahanan negara lebih dari MEF (Minimum Essentyial Force) pada hari Jum'at di Gedung Parlemen.
Presiden mengatakan bahwa kita akan membangun pertahanan negara yang kuat. Kita akan memodernisasi alutisita bukan hanya kekuatan minimum saja, ungkapnya pada pidato kenegaraan di Senayan.
Presiden Juga mengatakan bahwa pemerintahannya akan memprioritaskan pengadaan alutsista dari indutri pertahanan dalam negeri.
Presiden Widodo mengungkapkan bahwa ekonomi terbesar di Asia Tenggara telah menyaksikan peningkatan drastis pada produk domestik bruto, yang menunjukkan potensi untuk menyisihkan anggaran lebih untuk pertahanan.
Produk domestik bruto negara itu telah naik dari sekitar 1, 000 triliun menjadi 10.000 triliun selama 15 tahun terakhir, katanya.
Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, era kepemimpinannya telah menempatkan kekuatan pokok minimum sebagai batas untuk membangun kekuatan pertahanan.
Terorisme, ganguan keamanan dalam negeri dan kejahatan trans-nasional, merupakan tantangan yang dihadapi militer dan polisi Indonesia kedepan.[Globaltimes]Berikut adalah daftar kementerian/lembaga yang mendapatkan anggaran terbesar dalam RAPBN 2016:
1. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Rp 103,81 triliun
2. Kementerian Pertahanan Rp 102,28 triliun.
3. Polri Rp 67,23 triliun.
4. Kementerian Kesehatan Rp 64,8 triliun.
5. Kementerian Agama Rp 58,48 triliun.
6. Kementerian Perhubungan Rp 50,16 triliun.
7. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Rp 49,23 triliun.
8. Kementerian Keuangan Rp 40,49 triliun.
9. Kemenristek dan Dikti Rp 37,98 triliun.
10. Kementerian Pertanian Rp 32,85 triliun. [Kompas]
⚓️ Garuda Militer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.