Dokumentasi personel Korps Marinir TNI AL memberikan contoh cara menangkap ular kepada personel Korps Marinir Amerika Serikat, di Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Baluran, Karangtekok, Situbondo, Jawa Timur, Rabu (05/08). Materi bertahan di hutan merupakan salah satu kegiatan yang diberikan kepada Marinir Amerika yang tergabung dalam Latihan Bersama Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) 2015 yang akan berlangsung hingga 10 Agustus 2015. (ANTARA FOTO/Sersan Satu Marinir Kuwadi) ●
Laiknya latihan bersama, maka saling bertukar ilmu dan pengetahuan juga terjadi di antara Korps Marinir TNI AL dengan koleganya, Korps Marinir Amerika Serikat. Semisal tentang prosedur tetap operasi dan teknik bertahan hidup di hutan.
Korps Marinir TNI AL belajar prosedur tetap operasi dari Korps Marinir Amerika Serikat dan teknik bertahan hidup di hutan diberi oleh personel militer Amerika Serikat kepada kolega Amerika Serikatnya.
Berbeda dengan Korps Marinir TNI AL yang tergabung dalam TNI AL, maka Korps Marinir Amerika Serikat merupakan matra dan korps tersendiri, sejajar dengan Angkatan Udara, Angkatan Laut, dan Angkatan Darat Amerika Serikat.
Komandan Korps Marinir TNI AL, Mayor Jenderal TNI (Marinir) Buyung Lalana, menegaskan, "Kami bisa saling belajar lewat Latihan Bersama CARAT (Cooperation Afloat Readiness and Training atau Kerja Sama Kesiapan dan Latihan Permukaan) 2015. Latihan ini tidak menyentuh aspek arsenal bawah permukaan."
Dia katakan itu setelah memimpin upacara serah terima jabatan komandan Pasukan Marinir 1 dan Pasukan Marinir 2, di Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya, Senin.
Menurut dia, anak buahnya juga mendapat banyak ilmu tetap pelaksanaan prosedur tetap yang dijalankan Korps Marinir Amerika Serikat. "Apa yang mereka terapkan akan kami adopsi, sehingga protap kami akan semakin sempurna," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya akan mengasah profesionalisme jajarannya dengan latihan-latihan, baik latihan internal di lingkungan Korps Marinir TNI AL maupun latihan gabungan TNI, tentu dengan prosedur tetap yang diperbaiki terus menerus.
Sebelumnya, pimpinan simulasi SAR CARAT 2015 dari US Navy, Shea Knecht, menilai kemampuan Korps Marinir TNI AL sangat bagus.
"Yang jelas, kami senang dapat membangun persahabatan dengan TNI AL, karena kalau ada apa-apa, maka kami bisa saling membantu," katanya.
Secara terpisah, koordinator Kelompok Kerja Penerbangan CARAT 2015 dari TNI AL, Mayor Pelaut Ahmad Novam H, mengatakan misi paling penting dari CARAT yang rutin diadakan setiap tahun adalah membangun persahabatan TNI AL dan Angkatan Laut Amerika Serikat.
"Kalau sahabat itu bisa saling membantu, bukan sekadar saling belajar atau berbagi informasi saja," kata wakil komandan Skuadron 400 Wing Udara I Pusat Penerbangan TNI AL itu.
CARAT 2015 melibatkan kapal perang, pesawat udara, pelaut, dan marinir. Latihan menampilkan pendaratan Amphibi dan muncul ke permukaan secara simultan dan perang antikapal selam, kunjungan, naik ke kapal, dan demonstrasi pencarian dan perampasan.
Selain itu, latihan selam dan penyelamatan bergerak, operasi pantai dan tepi sungai, operasi pengintaian, patroli maritim, latihan meriam, dan latihan antirudal udara.
Dalam CARAT 2015, Amerika Serikat melibatkan USS Germantown (LSD 42), kapal perusak peluru kendali kelas Arleigh Burke, USS Preble (DDG 88), USS Fort Worth (LCS 3), USNS Safeguard (T-ARS 50), Naval Mobile Construction Battalion (NMCB) FIVE, pesawat P-3C Orion, Kelompok Pantai dan Sungai (CRG) ONE, dan Marinir AS yang bertugas di Brigade Ekspedisi Marinir ke-3 (III MEB).
Laiknya latihan bersama, maka saling bertukar ilmu dan pengetahuan juga terjadi di antara Korps Marinir TNI AL dengan koleganya, Korps Marinir Amerika Serikat. Semisal tentang prosedur tetap operasi dan teknik bertahan hidup di hutan.
Korps Marinir TNI AL belajar prosedur tetap operasi dari Korps Marinir Amerika Serikat dan teknik bertahan hidup di hutan diberi oleh personel militer Amerika Serikat kepada kolega Amerika Serikatnya.
Berbeda dengan Korps Marinir TNI AL yang tergabung dalam TNI AL, maka Korps Marinir Amerika Serikat merupakan matra dan korps tersendiri, sejajar dengan Angkatan Udara, Angkatan Laut, dan Angkatan Darat Amerika Serikat.
Komandan Korps Marinir TNI AL, Mayor Jenderal TNI (Marinir) Buyung Lalana, menegaskan, "Kami bisa saling belajar lewat Latihan Bersama CARAT (Cooperation Afloat Readiness and Training atau Kerja Sama Kesiapan dan Latihan Permukaan) 2015. Latihan ini tidak menyentuh aspek arsenal bawah permukaan."
Dia katakan itu setelah memimpin upacara serah terima jabatan komandan Pasukan Marinir 1 dan Pasukan Marinir 2, di Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya, Senin.
Menurut dia, anak buahnya juga mendapat banyak ilmu tetap pelaksanaan prosedur tetap yang dijalankan Korps Marinir Amerika Serikat. "Apa yang mereka terapkan akan kami adopsi, sehingga protap kami akan semakin sempurna," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya akan mengasah profesionalisme jajarannya dengan latihan-latihan, baik latihan internal di lingkungan Korps Marinir TNI AL maupun latihan gabungan TNI, tentu dengan prosedur tetap yang diperbaiki terus menerus.
Sebelumnya, pimpinan simulasi SAR CARAT 2015 dari US Navy, Shea Knecht, menilai kemampuan Korps Marinir TNI AL sangat bagus.
"Yang jelas, kami senang dapat membangun persahabatan dengan TNI AL, karena kalau ada apa-apa, maka kami bisa saling membantu," katanya.
Secara terpisah, koordinator Kelompok Kerja Penerbangan CARAT 2015 dari TNI AL, Mayor Pelaut Ahmad Novam H, mengatakan misi paling penting dari CARAT yang rutin diadakan setiap tahun adalah membangun persahabatan TNI AL dan Angkatan Laut Amerika Serikat.
"Kalau sahabat itu bisa saling membantu, bukan sekadar saling belajar atau berbagi informasi saja," kata wakil komandan Skuadron 400 Wing Udara I Pusat Penerbangan TNI AL itu.
CARAT 2015 melibatkan kapal perang, pesawat udara, pelaut, dan marinir. Latihan menampilkan pendaratan Amphibi dan muncul ke permukaan secara simultan dan perang antikapal selam, kunjungan, naik ke kapal, dan demonstrasi pencarian dan perampasan.
Selain itu, latihan selam dan penyelamatan bergerak, operasi pantai dan tepi sungai, operasi pengintaian, patroli maritim, latihan meriam, dan latihan antirudal udara.
Dalam CARAT 2015, Amerika Serikat melibatkan USS Germantown (LSD 42), kapal perusak peluru kendali kelas Arleigh Burke, USS Preble (DDG 88), USS Fort Worth (LCS 3), USNS Safeguard (T-ARS 50), Naval Mobile Construction Battalion (NMCB) FIVE, pesawat P-3C Orion, Kelompok Pantai dan Sungai (CRG) ONE, dan Marinir AS yang bertugas di Brigade Ekspedisi Marinir ke-3 (III MEB).
★ antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.