Pesawat J-10A dengan senjata pamungkasnya di Pameran Zhuhai Airshow di Guangdong. (Photo/Xinhua)
Iran dikabarkan akan akuisisi pesawat tempur J-10 buatan China, menurut laporan Sina Military Network, berbasis di Beijing.
Ketika sanksi terhadap Iran dihapuskan bulan lalu, China siap menjual atau menyewakan pesawat tempurnya (kemungkinan pesawat J-10 A, dengan sebutan 'Red Eagle') kepada Teheran.
Diketahui, Angkatan Udara Iran telah mengalami masa sulit ketika revolusi Islam pada tahun 1978-1979, dan menyetop usaha modernisasi alutsistanya karena susahnya suku cadang. Salah satu pesawat andalan Iran, F-14 mendapat perhatian untuk di upgrade setelah sanksi dihapus, namun semua itu tergantung politik dan kepentingan Amerika terhadap Iran kedepan.
Sina Military mengatakan bahwa Iran nampaknya belum bisa mendapatkan alutsista dari barat, sebagai gantinya Iran akan modernisasi alutsista yang berasal dari Rusia, seperti pesawat tempur Su-27 atau MiG-29 dan pesawat China J-10 atau JF-17.
Namun pesawat tersebut menuai masalah tersendiri buat Iran, seperti pesawat MiG-29 menurut laporan mempunyai masalah teknis dalam perbaikan pesawat, sehingga pesawat MiG-25 Iran sampai saat ini belum di perbaiki. Sedangkan Pesawat Su-27 Rusia, akan mendapat tekanan dari Amerika dan Israel, selain kemampuannya yang lincah, pesawat ini juga mampu terbang dengan jangkauan yang jauh. Dan ini menjadi alasan, China tidak akan menjual pesawat Su-27 versi China, J-11B.
Dan pesawat JF17 Thunder, merupakan produksi bersama China dan Pakistan. Hubungan Iran dan Pakistan yang masih panas, atas insiden perbatasan tahun 2013 yang merengut 13 nyawa akan mempengaruhi pembelian pesawat jenis ini kedepan.
Pesawat lain China, J-10 yang kemampuan jelajahnya dibawah Su 27 merupakan kandidat yang dilirik Teheran, Namun untuk menjaga teknologi China, Beijing akan menawarkan pesawat J-10 tipe A, ungkap berita Sina Military.
Pesawat J-10 yang diasumsikan sebagai pesawat seperti F16 Amerika, dengan jangkauan jelajah sekitar 3000 km, pesawat ini mampu untuk menjaga kedaulatan Iran di Teluk Persia.
Menurut website Rusia, Vzglyad, Beijing dan Teheran sedang negosiasi pengadaan pesawat J-10 dengan pembayaran yang akan memberikan akses pengolahan minyak Azadegan oilfield selama 20 tahun. Bila negosiasi ini mencapai kesepakatan, Iran di asumsikan akan mendapatkan 24 unit J-10 pada tahun 2020. [wantchinatimes]
Iran dikabarkan akan akuisisi pesawat tempur J-10 buatan China, menurut laporan Sina Military Network, berbasis di Beijing.
Ketika sanksi terhadap Iran dihapuskan bulan lalu, China siap menjual atau menyewakan pesawat tempurnya (kemungkinan pesawat J-10 A, dengan sebutan 'Red Eagle') kepada Teheran.
Diketahui, Angkatan Udara Iran telah mengalami masa sulit ketika revolusi Islam pada tahun 1978-1979, dan menyetop usaha modernisasi alutsistanya karena susahnya suku cadang. Salah satu pesawat andalan Iran, F-14 mendapat perhatian untuk di upgrade setelah sanksi dihapus, namun semua itu tergantung politik dan kepentingan Amerika terhadap Iran kedepan.
Sina Military mengatakan bahwa Iran nampaknya belum bisa mendapatkan alutsista dari barat, sebagai gantinya Iran akan modernisasi alutsista yang berasal dari Rusia, seperti pesawat tempur Su-27 atau MiG-29 dan pesawat China J-10 atau JF-17.
Namun pesawat tersebut menuai masalah tersendiri buat Iran, seperti pesawat MiG-29 menurut laporan mempunyai masalah teknis dalam perbaikan pesawat, sehingga pesawat MiG-25 Iran sampai saat ini belum di perbaiki. Sedangkan Pesawat Su-27 Rusia, akan mendapat tekanan dari Amerika dan Israel, selain kemampuannya yang lincah, pesawat ini juga mampu terbang dengan jangkauan yang jauh. Dan ini menjadi alasan, China tidak akan menjual pesawat Su-27 versi China, J-11B.
Dan pesawat JF17 Thunder, merupakan produksi bersama China dan Pakistan. Hubungan Iran dan Pakistan yang masih panas, atas insiden perbatasan tahun 2013 yang merengut 13 nyawa akan mempengaruhi pembelian pesawat jenis ini kedepan.
Pesawat lain China, J-10 yang kemampuan jelajahnya dibawah Su 27 merupakan kandidat yang dilirik Teheran, Namun untuk menjaga teknologi China, Beijing akan menawarkan pesawat J-10 tipe A, ungkap berita Sina Military.
Pesawat J-10 yang diasumsikan sebagai pesawat seperti F16 Amerika, dengan jangkauan jelajah sekitar 3000 km, pesawat ini mampu untuk menjaga kedaulatan Iran di Teluk Persia.
Menurut website Rusia, Vzglyad, Beijing dan Teheran sedang negosiasi pengadaan pesawat J-10 dengan pembayaran yang akan memberikan akses pengolahan minyak Azadegan oilfield selama 20 tahun. Bila negosiasi ini mencapai kesepakatan, Iran di asumsikan akan mendapatkan 24 unit J-10 pada tahun 2020. [wantchinatimes]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.