Komandan Skuadron 11 Lanud Sultan Hasanuddin, Letkol Penerbang Vicentius Endi Hadi Putra mengatakan, kedatangan empat pesawat sukhoi ke Kota Tarakan selain untuk menjaga wilayah udara di perbatasan Ambalat juga melakukan latihan pertahanan udara yang disebut latihan perkasa.
"Kami ke Kota Tarakan karena mendapatkan perintah langsung dari pimpinan kami di Lanud Sultan Hasanuddin. Kami mendapatkan perintah untuk menjaga wilayah udara di perbatasan Ambalat di Kota Tarakan dan juga sekaligus latihan perkasa," ujarnya, Minggu (9/8/2015) usai tiba di Bandara Juwata Tarakan.
Vicentius mengatakan, sebelum tiba di Bandara Juwata Tarakan, ia bersama rekannya dengan menggunakan pesawat sukhoi sempat terbang berputar-putar di udara yang berada di daerah perbatasan Ambalat untuk memantau.
"Saat kami melakukan pengintaian dan memantau daerah perbatasan Ambalat dari udara, kami tidak melihat ada hal-hal yang dapat mengancam kedaulatan negara kita. Jadi tidak ada pelanggaran wilayah yang dilakukan, sehingga kondisinya aman dan terkendali," ujarnya.
Menurut Vicentius, apabila ada yang melakukan pelanggaran wilayah udara di daerah perbatasan Ambalat, pihaknya harus melakukan produser yang telah ditentukan oleh pimpinannya. Pasalnya untuk penindakan yang dilakukan berbagai macam cara.
"Kalau ada pelanggaran wilayah udara kami terlebih dahulu menginformasikan kepada pimpinan. Kalau mereka mau bekerjasama, kami bisa turunkan secara paksa sampai pengusiran. Tapi kalau pelanggarannya sampai mengancam dan mengintimidasi ke dalam wilayah kita dengan senjata yang mereka miliki, tentunya ya kita akan hancurkan," tegasnya.4 Pesawat Sukhoi Tiba di Bandara Juwata Seringnya terjadi pelanggaran udara di daerah perbatasan Ambalat Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) yang dilakukan negara tetangga ataupun negara asing, TNI Angkatan Udara (AU) mengirimkan empat pesawat tempur jenis sukhoi SU 27-30 ke Bandara Juwata Tarakan, Minggu (9/8/2015).
Empat pesawat sukhoi yang didatangkan dari Skuadron 11 Lanud Sultan Hasanuddin Makassar standby di apron Bandara Juwata di Lanud Tarakan. Empat pesawat sukhoi ini bertugas untuk menjaga keamanan wilayah udara di perbatasan Ambalat.
Danlanud Tarakan, Letkol Penerbang, Tiopan Hutapea mengungkapkan kedatangan satu flight sukhoi dari skuadron 11 sebagai bentuk jawaban dari tingginya pelanggaran wilayah udara yang dilakukan negara tetangga dan negara asing.
"Seperti yang kita ketahui bulan kemarin sempat ramai di broadcast dan pemberitaan dengan adanya pelanggaran wilayah udara yang dilakukan negara Malaysia. Oleh karena itu kedatangan sukhoi ini dalam rangka menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ungkapnya saat menerima kedatangan awak pesawat sukhoi di apron bandara Juwata Tarakan.
"Kami ke Kota Tarakan karena mendapatkan perintah langsung dari pimpinan kami di Lanud Sultan Hasanuddin. Kami mendapatkan perintah untuk menjaga wilayah udara di perbatasan Ambalat di Kota Tarakan dan juga sekaligus latihan perkasa," ujarnya, Minggu (9/8/2015) usai tiba di Bandara Juwata Tarakan.
Vicentius mengatakan, sebelum tiba di Bandara Juwata Tarakan, ia bersama rekannya dengan menggunakan pesawat sukhoi sempat terbang berputar-putar di udara yang berada di daerah perbatasan Ambalat untuk memantau.
"Saat kami melakukan pengintaian dan memantau daerah perbatasan Ambalat dari udara, kami tidak melihat ada hal-hal yang dapat mengancam kedaulatan negara kita. Jadi tidak ada pelanggaran wilayah yang dilakukan, sehingga kondisinya aman dan terkendali," ujarnya.
Menurut Vicentius, apabila ada yang melakukan pelanggaran wilayah udara di daerah perbatasan Ambalat, pihaknya harus melakukan produser yang telah ditentukan oleh pimpinannya. Pasalnya untuk penindakan yang dilakukan berbagai macam cara.
"Kalau ada pelanggaran wilayah udara kami terlebih dahulu menginformasikan kepada pimpinan. Kalau mereka mau bekerjasama, kami bisa turunkan secara paksa sampai pengusiran. Tapi kalau pelanggarannya sampai mengancam dan mengintimidasi ke dalam wilayah kita dengan senjata yang mereka miliki, tentunya ya kita akan hancurkan," tegasnya.4 Pesawat Sukhoi Tiba di Bandara Juwata Seringnya terjadi pelanggaran udara di daerah perbatasan Ambalat Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) yang dilakukan negara tetangga ataupun negara asing, TNI Angkatan Udara (AU) mengirimkan empat pesawat tempur jenis sukhoi SU 27-30 ke Bandara Juwata Tarakan, Minggu (9/8/2015).
Empat pesawat sukhoi yang didatangkan dari Skuadron 11 Lanud Sultan Hasanuddin Makassar standby di apron Bandara Juwata di Lanud Tarakan. Empat pesawat sukhoi ini bertugas untuk menjaga keamanan wilayah udara di perbatasan Ambalat.
Danlanud Tarakan, Letkol Penerbang, Tiopan Hutapea mengungkapkan kedatangan satu flight sukhoi dari skuadron 11 sebagai bentuk jawaban dari tingginya pelanggaran wilayah udara yang dilakukan negara tetangga dan negara asing.
"Seperti yang kita ketahui bulan kemarin sempat ramai di broadcast dan pemberitaan dengan adanya pelanggaran wilayah udara yang dilakukan negara Malaysia. Oleh karena itu kedatangan sukhoi ini dalam rangka menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ungkapnya saat menerima kedatangan awak pesawat sukhoi di apron bandara Juwata Tarakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.