Kapal Selam Misil Balistik Nuklir Pertama Dunia Kapal Selam USS George Washington SSBN-598 (Foto: Wikipedia) ♚
JULUKANNYA “The Georgefish”, tapi nama resminya adalah USS George Washington SSBN-598. Kapal selam ini disebut-sebut merupakan yang pertama sebagai kapal selam bertenaga nuklir bersenjatakan misil balistik, kala dunia masih dalam ketegangan Perang Dingin.
Di era Perang Dingin yang tercipta pasca-Perang Dunia II, Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet berlomba-lomba mengembangkan beragam alutsista (alat utama sistem persenjataan) nuklir.
AS pun sukses mengoperasikan berbagai alutsista nuklir canggih pada masa itu, salah satunya kapal selam “The Georgefish”. Setelah sukses membuat kapal selam bertenaga nuklir pertama, USS Nautilus SSN-571, Angkatan Laut (AL) AS membutuhkan kapal serupa dengan dilengkapi misil balistik.
Kapal selam “The Georgefish” ini pun mulai dirancang sejak Desember 1957 dan rangkanya sudah rampung setahun kemudian oleh manufaktur General Dynamics Electric Boat.
Pun begitu, USS George Washington SSBN-598 ini baru diluncurkan pada 9 Juni 1959, serta mengemban tugas pertama pada 30 Desember di tahun yang sama. Dengan mengambil nama George Washington, kapal selam ini jadi alutsista AL AS ketiga yang menyandang nama Presiden Pertama AS tersebut.
Sebelumnya, nama yang sama disandang kapal layar George Washington (1789), serta kapal uap SS George Washington ID-3018. Sementara yang keempat disandang kapal induk USS George Washington DVN-73 yang baru beroperasi pada 4 Juli 1992.
Kembali menyoal ulasan “The Georgefish”, sebagaimana dikutip American History, kapal selam ini merupakan kapal selam misil balistik nuklir utama dan pertama dari lima kapal selam lainnya di kelas yang sama.
Kapal selam ini bepostur panjang 382 kaki (182 meter) dengan berat 5.400 ton. Kecepatannya bisa mencapai 20 knot (37 kilometer per jam) di permukaan dan 25 knot (46 kilometer per jam) saat menyelam.
Daya jelajahnya pun tak terbatas dan hanya bersandar di pelabuhan jika terpaksa memasok kembali persediaan makanan untuk – total maksimal, 120 kru. Adapun persenjataannya dilengkapi 21 torpedo Mark 16, 37 atau 48 (untuk ditempatkan di enam tabung luncur), serta 16 misil balistik Polaris A1/A3.
Dari 55 tugas patroli di Samudera Atlantik maupun Pasifik selama 25 tahun, kapal selam ini setidaknya pernah terlibat insiden tabrakan dengan sebuah kapal kargo Jepang, “Nissho Maru” di Laut China Timur, tepatnya 200 kilometer dari Sasebo, Jepang.
Akibatnya, kapal kargo Jepang berbobot 2.390 ton tersebut tenggelam. Dari 15 kru, dua pelaut Jepang hilang, sementara sisanya bisa diselamatkan. Adapun Kapal Selam USS George Washington ini hanya mengalami kerusakan kecil.
Insiden ini sontak mendapat kecaman dan permintaan penjelasan dari Perdana Menteri (PM) Jepang saat itu, Zenko Suzuki kepada Presiden AS, Ronald Reagan. Belakangan, pihak AS menyatakan permintaan maafnya dan mengatakan bahwa alasan tabrakan itu karena penglihatan kapal selam via periskop terhalang kabut tebal.
Pada 1982, USS George Washington SSBN-598 kembali dari patroli terakhirnya dan bersandar di Pearl Harbor. Sementara Misil-misilnya dilucuti di Bangor, Washington menyusul disepakatinya SALT I Treaty atau Pakta Pembatasan Persenjataan Strategis Pertama.
Pada 24 Januari 1985, USS George Washington SSBN-598 resmi dipensiunkan dan sebagai pengabadiannya, bagian sail-nya dipamerkan di Museum dan Perpustakaan Kapal Selam di Groton, Connecticut. (raw)
JULUKANNYA “The Georgefish”, tapi nama resminya adalah USS George Washington SSBN-598. Kapal selam ini disebut-sebut merupakan yang pertama sebagai kapal selam bertenaga nuklir bersenjatakan misil balistik, kala dunia masih dalam ketegangan Perang Dingin.
Di era Perang Dingin yang tercipta pasca-Perang Dunia II, Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet berlomba-lomba mengembangkan beragam alutsista (alat utama sistem persenjataan) nuklir.
AS pun sukses mengoperasikan berbagai alutsista nuklir canggih pada masa itu, salah satunya kapal selam “The Georgefish”. Setelah sukses membuat kapal selam bertenaga nuklir pertama, USS Nautilus SSN-571, Angkatan Laut (AL) AS membutuhkan kapal serupa dengan dilengkapi misil balistik.
Kapal selam “The Georgefish” ini pun mulai dirancang sejak Desember 1957 dan rangkanya sudah rampung setahun kemudian oleh manufaktur General Dynamics Electric Boat.
Pun begitu, USS George Washington SSBN-598 ini baru diluncurkan pada 9 Juni 1959, serta mengemban tugas pertama pada 30 Desember di tahun yang sama. Dengan mengambil nama George Washington, kapal selam ini jadi alutsista AL AS ketiga yang menyandang nama Presiden Pertama AS tersebut.
Sebelumnya, nama yang sama disandang kapal layar George Washington (1789), serta kapal uap SS George Washington ID-3018. Sementara yang keempat disandang kapal induk USS George Washington DVN-73 yang baru beroperasi pada 4 Juli 1992.
Kembali menyoal ulasan “The Georgefish”, sebagaimana dikutip American History, kapal selam ini merupakan kapal selam misil balistik nuklir utama dan pertama dari lima kapal selam lainnya di kelas yang sama.
Kapal selam ini bepostur panjang 382 kaki (182 meter) dengan berat 5.400 ton. Kecepatannya bisa mencapai 20 knot (37 kilometer per jam) di permukaan dan 25 knot (46 kilometer per jam) saat menyelam.
Daya jelajahnya pun tak terbatas dan hanya bersandar di pelabuhan jika terpaksa memasok kembali persediaan makanan untuk – total maksimal, 120 kru. Adapun persenjataannya dilengkapi 21 torpedo Mark 16, 37 atau 48 (untuk ditempatkan di enam tabung luncur), serta 16 misil balistik Polaris A1/A3.
Dari 55 tugas patroli di Samudera Atlantik maupun Pasifik selama 25 tahun, kapal selam ini setidaknya pernah terlibat insiden tabrakan dengan sebuah kapal kargo Jepang, “Nissho Maru” di Laut China Timur, tepatnya 200 kilometer dari Sasebo, Jepang.
Akibatnya, kapal kargo Jepang berbobot 2.390 ton tersebut tenggelam. Dari 15 kru, dua pelaut Jepang hilang, sementara sisanya bisa diselamatkan. Adapun Kapal Selam USS George Washington ini hanya mengalami kerusakan kecil.
Insiden ini sontak mendapat kecaman dan permintaan penjelasan dari Perdana Menteri (PM) Jepang saat itu, Zenko Suzuki kepada Presiden AS, Ronald Reagan. Belakangan, pihak AS menyatakan permintaan maafnya dan mengatakan bahwa alasan tabrakan itu karena penglihatan kapal selam via periskop terhalang kabut tebal.
Pada 1982, USS George Washington SSBN-598 kembali dari patroli terakhirnya dan bersandar di Pearl Harbor. Sementara Misil-misilnya dilucuti di Bangor, Washington menyusul disepakatinya SALT I Treaty atau Pakta Pembatasan Persenjataan Strategis Pertama.
Pada 24 Januari 1985, USS George Washington SSBN-598 resmi dipensiunkan dan sebagai pengabadiannya, bagian sail-nya dipamerkan di Museum dan Perpustakaan Kapal Selam di Groton, Connecticut. (raw)
♚ Okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.