Gandeng EropaIlustrasi RHAN 122 ○
PT Pindad (Persero), akan memproduksi 2 tipe peluru kendali atau rudal. Selama ini, kebutuhan rudal pertahanan masih bergantung pada produk impor.
Direktur Utama Pindad, Silmy Karim, mengungkapkan bahwa pihaknya akan memproduksi 2 jenis rudal, yakni rudal anti serangan udara dan rudal jarak pendek. Untuk teknologinya, BUMN senjata ini akan bekerja sama dengan 2 negara Eropa yakni Swedia dan Prancis.
"Kita ada punya rencana ke rudal anti serangan udara, kerja sama dengan Swedia, kita sedang kolaborasi kemungkinan kerja samanya, yang jelas kita akan sama mereka. Dalam 2 tahun semoga bisa (produksi)," jelasnya kepada detikFinance, di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (9/6/2016).
Sementara untuk rudal jarak pendek, perusahaan yang bermarkas di Bandung ini akan bekerja sama dengan produsen senjata asal Perancis. Jangkauan tembak rudal yang ditawarkan negara itu mencapai 40 kilometer (km).
Untuk memproduksi bahan pendorong rudal berupa propelan, sambung Silmy, Pindad akan menggandeng PT Dahana (Persero), yang selama ini aktif memproduksi bahan peledak komersial.
"Propelan nanti Dahana produksi yah kita kan ambil (beli). Tapi rencananya kita akan gabung kok produksi propelan dengan Dahana," tutupnya. (feb/feb)
PT Pindad (Persero), akan memproduksi 2 tipe peluru kendali atau rudal. Selama ini, kebutuhan rudal pertahanan masih bergantung pada produk impor.
Direktur Utama Pindad, Silmy Karim, mengungkapkan bahwa pihaknya akan memproduksi 2 jenis rudal, yakni rudal anti serangan udara dan rudal jarak pendek. Untuk teknologinya, BUMN senjata ini akan bekerja sama dengan 2 negara Eropa yakni Swedia dan Prancis.
"Kita ada punya rencana ke rudal anti serangan udara, kerja sama dengan Swedia, kita sedang kolaborasi kemungkinan kerja samanya, yang jelas kita akan sama mereka. Dalam 2 tahun semoga bisa (produksi)," jelasnya kepada detikFinance, di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (9/6/2016).
Sementara untuk rudal jarak pendek, perusahaan yang bermarkas di Bandung ini akan bekerja sama dengan produsen senjata asal Perancis. Jangkauan tembak rudal yang ditawarkan negara itu mencapai 40 kilometer (km).
Untuk memproduksi bahan pendorong rudal berupa propelan, sambung Silmy, Pindad akan menggandeng PT Dahana (Persero), yang selama ini aktif memproduksi bahan peledak komersial.
"Propelan nanti Dahana produksi yah kita kan ambil (beli). Tapi rencananya kita akan gabung kok produksi propelan dengan Dahana," tutupnya. (feb/feb)
★ detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.