Bentrok Lawan India Bentrokan fisik pecah antara tentara China dan India di batas kedua negara di wilayah Ladakh [istimewa] ★
Informasi Pertahanan India (IDU) melaporkan, menurut informasi Intelijen Amerika Serikat (AS), jumlah Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) yang tewas akibat bentrokan berdarah dengan Angkatan Bersenjata India (BSS) di sepanjang perbatasan Lembah Galwan pada hari Selasa malam kemarin mencapai 35 personil. Sementara, empat personil PLA lainnya saat ini dalam keadaan kritis.
Hal itu disampaikan oleh sebuah akun twitter pertahanan India, (IDU) Indian Defense Updates melalui akun @defentalerts dengan mencantumkan gambar pemberitaan dari sebuah televisi nasional India.
"Intelijen AS melaporkan 35 tentara PLA terbunuh dalam perkelahian baru-baru ini dengan militer India di Lembah Galwan. 4 tentara China lainnya masih dalam kondisi kritis, Ladakh," dikutip VIVA Militer dari akun twitter Update Pertahanan India, Rabu, 17 Juni 2020.
Namun, jumlah tentara China yang tewas itu masih belum dapat dipastikan kebenarannya. Sebab, hingga saat ini belum ada keterangan resmi yang disampaikan oleh pemerintah China terkait dengan jumlah korban jiwa yang tewas akibat bentrokan berdarah di wilayah perbatasan antar dua negara yang bertikai itu.
Dikutip dari China Global Television Network (CGTN), Juru bicara Komando Teater Barat dari Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA), Zhang Shuili sebelumnya membenarkan bahwa insiden berdarah di perbatasan Lembah Galwan itu telah menyebabkan jatuhnya korban dari pihak tentara PLA. Hanya saja, Shuili tidak menjelaskan secara rinci berapa jumlah korban jiwa yang tewas akibat bentrokan maut itu.
Sejauh ini, dari informasi yang dihimpun oleh VIVA Militer, Tentara India telah mengkonfirmasi bahwa mereka telah kehilangan 20 tentara selama pertempuran singkat dengan militer China kemarin malam. Salah satu korban tewas adalah seorang perwira menengah Angkatan Bersenjata India (BSS), yaitu Kolonel Bikkamalla Santosh Babu.
Sekarat 17 Prajurit India Tewas Kedinginan
Angkatan Darat militer India menyatakan 20 prajurit mereka tewas dalam bentrokan maut dengan tentara China di Lembah Galwan, Ladakh.
Dari 20 itu, seorang di antaranya adalah perwira menengah Angkatan Darat berpangkat kolonel.
Menurut laporan Angkatan Darat India, awalnya dilaporkan hanya ada 3 tentara yang tewas di lokasi bentrokan. Namun jumlah melonjak menjadi 20 tentara setelah 17 tentara lainnya yang sekarat meregang nyawa akibat diterpa suhu dingin di lokasi bentrokan.
"17 tentara India yang terluka kritis di garis tugas di lokasi kebuntuan dan terkena suhu di bawah nol di dataran tinggi telah menyerah pada cedera mereka. Ini membuat jumlah total dari mereka yang tewas dalam aksi menjadi 20," tulis Angkatan Darat India dikutip VIVA Militer dari The Indian Express, Rabu 17 Juni 2020.
Informasi Pertahanan India (IDU) melaporkan, menurut informasi Intelijen Amerika Serikat (AS), jumlah Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) yang tewas akibat bentrokan berdarah dengan Angkatan Bersenjata India (BSS) di sepanjang perbatasan Lembah Galwan pada hari Selasa malam kemarin mencapai 35 personil. Sementara, empat personil PLA lainnya saat ini dalam keadaan kritis.
Hal itu disampaikan oleh sebuah akun twitter pertahanan India, (IDU) Indian Defense Updates melalui akun @defentalerts dengan mencantumkan gambar pemberitaan dari sebuah televisi nasional India.
"Intelijen AS melaporkan 35 tentara PLA terbunuh dalam perkelahian baru-baru ini dengan militer India di Lembah Galwan. 4 tentara China lainnya masih dalam kondisi kritis, Ladakh," dikutip VIVA Militer dari akun twitter Update Pertahanan India, Rabu, 17 Juni 2020.
Namun, jumlah tentara China yang tewas itu masih belum dapat dipastikan kebenarannya. Sebab, hingga saat ini belum ada keterangan resmi yang disampaikan oleh pemerintah China terkait dengan jumlah korban jiwa yang tewas akibat bentrokan berdarah di wilayah perbatasan antar dua negara yang bertikai itu.
Dikutip dari China Global Television Network (CGTN), Juru bicara Komando Teater Barat dari Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA), Zhang Shuili sebelumnya membenarkan bahwa insiden berdarah di perbatasan Lembah Galwan itu telah menyebabkan jatuhnya korban dari pihak tentara PLA. Hanya saja, Shuili tidak menjelaskan secara rinci berapa jumlah korban jiwa yang tewas akibat bentrokan maut itu.
Sejauh ini, dari informasi yang dihimpun oleh VIVA Militer, Tentara India telah mengkonfirmasi bahwa mereka telah kehilangan 20 tentara selama pertempuran singkat dengan militer China kemarin malam. Salah satu korban tewas adalah seorang perwira menengah Angkatan Bersenjata India (BSS), yaitu Kolonel Bikkamalla Santosh Babu.
Sekarat 17 Prajurit India Tewas Kedinginan
Angkatan Darat militer India menyatakan 20 prajurit mereka tewas dalam bentrokan maut dengan tentara China di Lembah Galwan, Ladakh.
Dari 20 itu, seorang di antaranya adalah perwira menengah Angkatan Darat berpangkat kolonel.
Menurut laporan Angkatan Darat India, awalnya dilaporkan hanya ada 3 tentara yang tewas di lokasi bentrokan. Namun jumlah melonjak menjadi 20 tentara setelah 17 tentara lainnya yang sekarat meregang nyawa akibat diterpa suhu dingin di lokasi bentrokan.
"17 tentara India yang terluka kritis di garis tugas di lokasi kebuntuan dan terkena suhu di bawah nol di dataran tinggi telah menyerah pada cedera mereka. Ini membuat jumlah total dari mereka yang tewas dalam aksi menjadi 20," tulis Angkatan Darat India dikutip VIVA Militer dari The Indian Express, Rabu 17 Juni 2020.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.