Ibukota Provinsi Kedua Afghanistan Jatuh dalam 24 JamKelompok Taliban parade dengan Humvee buatan Amerika Serikat setelah merebut kota Zaranj, Afghanistan, Jumat (6/8/2021). [Foto/Twitter @fahimabed/@Hamzaabid3] ☠
Taliban merebut ibu kota provinsi kedua yang menjadi basis pendukung seorang panglima perang pemerintah Afghanistan yang terkenal pada Sabtu (7/8).
Dua ibu kota provinsi kini telah dikuasai Taliban hanya dalam waktu kurang dari 24 jam.
Wakil gubernur kota Sheberghan di Jawzjan mengatakan pasukan dan pejabat pemerintah telah mundur ke bandara di pinggiran kota Afghanistan utara, di mana mereka bersiap membela diri.
"Sayangnya kota ini telah jatuh sepenuhnya," ungkap Wakil Gubernur Jawzjan Qader Malia kepada AFP.
Kota ini adalah rumah bagi panglima perang terkenal Abdul Rashid Dostum, yang baru kembali ke Afghanistan pekan ini dari perawatan medis di Turki. Dia diyakini berada di Kabul.
Taliban telah menguasai sebagian besar pedesaan Afghanistan sejak melancarkan serangkaian serangan pada Mei, bertepatan dengan dimulainya penarikan terakhir pasukan asing.
“Pada Jumat, kota Zaranj di Nimroz jatuh ke tangan Taliban tanpa perlawanan," ungkap wakil gubernurnya. Zaranj menjadi ibu kota provinsi pertama yang direbut pemberontak Taliban.
“Ada lebih banyak perlawanan di Sheberghan,” papar beberapa sumber kepada AFP, tetapi seorang pembantu Dostum mengkonfirmasi kota itu telah direbut.
Dostum telah mengawasi salah satu milisi terbesar di utara, yang menciptakan reputasi menakutkan dalam perjuangannya melawan Taliban pada 1990-an.
Dia dan pasukannya dituduh membantai ribuan tahanan perang pemberontak.
Kekalahan atau mundurnya para pejuang yang setia pada Dostum akan merusak harapan pemerintah Kabul baru-baru ini bahwa kelompok-kelompok milisi dapat membantu memperkuat militer negara yang kewalahan melawan Taliban.
Wakil Gubernur Nimroz, Roh Gul Khairzad, mengatakan Zaranj telah jatuh “tanpa perlawanan.”
Unggahan media sosial menunjukkan Taliban disambut beberapa penduduk kota gurun, yang telah lama memiliki reputasi pelanggaran hukum.
Mereka menunjukkan Humvee militer yang direbut, mobil SUV mewah, dan truk pickup yang melaju kencang di jalan-jalan, mengibarkan bendera putih Taliban ketika penduduk setempat yang kebanyakan pemuda menyemangati Taliban.
“Salah satu hal pertama yang dilakukan pemberontak saat memasuki Zaranj adalah membuka gerbang penjara lokal,” ujar para pejabat, membebaskan tahanan Taliban bersama dengan para penjahat biasa.
Video di Twitter menunjukkan massa menjarah kantor-kantor pemerintah, mencuri meja, kursi kantor, lemari, dan televisi. Kebenaran video itu tidak dapat segera dikonfirmasi.
“Pasukan keamanan Afghanistan kehilangan moral mereka karena propaganda intens oleh Taliban,” ujar seorang pejabat senior dari kota itu, yang meminta tidak disebutkan namanya, kepada AFP.
"Bahkan sebelum serangan Taliban, sebagian besar pasukan keamanan meletakkan senjata mereka di tanah, melepas seragam mereka, dan meninggalkan unit mereka dan melarikan diri," papar dia.
Pemerintah belum memberikan komentar resmi tentang jatuhnya kedua kota tersebut.
Dikuasainya Sheberghan terjadi sehari setelah kepala departemen informasi media pemerintah Afghanistan ditembak mati di Kabul dalam serangan yang diklaim Taliban.
Setelah upaya pembunuhan yang gagal terhadap menteri pertahanan Afghanistan pada Selasa, Taliban memperingatkan mereka sekarang menargetkan para pejabat senior pemerintah sebagai pembalasan atas peningkatan serangan udara.
Taliban sudah menguasai sebagian besar pedesaan dan sekarang menantang pasukan pemerintah di ibu kota provinsi lainnya termasuk Herat, dekat perbatasan barat dengan Iran, dan Lashkar Gah serta Kandahar di selatan.
Dari Kunduz, aktivis Rasikh Maroof mengatakan kepada AFP melalui telepon bahwa pertempuran berkecamuk semalam di pinggiran beberapa bagian kota, dengan Taliban tampaknya tidak dapat memperoleh terobosan yang signifikan.
“Pasukan pemerintah bertahan dengan serius," ujar dia, menggunakan serangan udara untuk melawan tembakan mortir dan senjata berat Taliban.
Terlepas dari situasi yang memburuk, juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan pada Jumat bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden masih percaya menarik pasukan AS keluar dari Afghanistan setelah 20 tahun perang adalah hal yang benar.
Rebut Penjara di Provinsi Jawzjan
Parade kemenangan Taliban [Ist]
Taliban berhasil merebut kompleks penjara di provinsi Jawzjan, Afghanistan utara. Mereka kemudian membebaskan semua tahanan.
Video di media sosial menunjukkan ratusan narapidana meninggalkan penjara di kota Sheberghan pada Sabtu (7/8) setelah gerilyawan Taliban melancarkan serangan.
Taliban telah menguasai kota itu, menjadikannya ibu kota regional kedua yang jatuh ke tangan militan.
Ini merupakan pukulan besar bagi pasukan keamanan Afghanistan saat pertempuran meningkat di seluruh negeri.
Sheberghan adalah basis pendukung mantan wakil presiden dan panglima perang Afghanistan, Abdul Rashid Dostum, yang pendukungnya telah memimpin perang melawan pemberontak.
“Sebanyak 150 orang melakukan perjalanan ke kota untuk membantu pasukan Afghanistan,” ungkap laporan media lokal.
Taliban pertama kali menguasai kompleks kantor gubernur pada Jumat selama pertempuran sengit, sebelum direbut kembali oleh pasukan keamanan Afghanistan.
Namun, kepala dewan wilayah itu, Babur Eshchi, mengatakan kepada BBC bahwa para militan kini menguasai seluruh kota, kecuali satu pangkalan militer, di mana pertempuran masih berlangsung.
Wakil gubernur wilayah itu mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa pejabat pemerintah telah mundur ke bandara.
Kekerasan juga berkecamuk di bagian lain negara itu, saat Taliban terus membuat kemajuan pesat, mengusir ribuan warga sipil.
Kota Zaranj, di provinsi Nimroz, adalah ibu kota regional pertama yang jatuh ke tangan pemberontak Taliban pada Jumat.
Ibu kota provinsi lainnya yang berada di bawah tekanan adalah Herat di barat, dan kota selatan Kandahar dan Lashkar Gah.
Di ibukota Afghanistan, Kabul, Taliban menembak mati mantan juru bicara Presiden Ashraf Ghani dan melakukan serangan bom di rumah pejabat menteri pertahanan.
Militer Afghanistan mengatakan lusinan pejuang Taliban, termasuk beberapa komandan senior, telah tewas di Lashkar Gah, namun Taliban membantah laporan versi militer tentang peristiwa tersebut.
Pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Inggris telah mendesak warganya segera pergi karena situasi keamanan yang memburuk.
Bomber AS Mulai ‘Hujani’ Taliban
Pesawat pembom B-52 Amerika Serikat (AS) mulai melancarkan misi tempurnya di Afghanistan, dengan melancarkan serangan terhadap basis Taliban di provinsi Jawzan. [Foto/Ist]
Pesawat pembom B-52 Amerika Serikat (AS) mulai melancarkan misi tempurnya di Afghanistan. Bomber tersebut melancarkan serangan terhadap basis Taliban di provinsi Jawzan.
Dijuluki "stratofortress", B-52 yang telah diterbangkan Angkatan Udara AS sejak 1950-an adalah salah satu aset utamanya, yang mampu melakukan penghancuran besar-besaran.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Afghanistan, Fawad Aman, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (8/8/2021), menuturkan bahwa serangan itu dilancarkan semalam.
“Perkumpulan anggota Taliban menjadi target B-52 di kota kota Shebergan, provinsi Jawzjan. Para teroris telah menderita banyak korban akibat serangan udara Angkatan Udara AS,” ucapnya.
Serangan itu sendiri dimaksudkan untuk meredam kemajuan yang dicapai Taliban. Seperti diketahui, Taliban pada umat mengklaim menguasai ibu kota provinsi pertama sejak penarikan pasukan Barat setelah merebut Zaranj di provinsi barat daya Nimroz.
Taliban juga diketahui telah menguasai sebagian besar pedesaan Afghanistan sejak melancarkan serangkaian serangan pada Mei, bertepatan dengan dimulainya penarikan terakhir pasukan asing. Baca juga: Amerika Serikat Kirim Pesawat Pembom untuk Setop Kemajuan Taliban. (ian)
Taliban merebut ibu kota provinsi kedua yang menjadi basis pendukung seorang panglima perang pemerintah Afghanistan yang terkenal pada Sabtu (7/8).
Dua ibu kota provinsi kini telah dikuasai Taliban hanya dalam waktu kurang dari 24 jam.
Wakil gubernur kota Sheberghan di Jawzjan mengatakan pasukan dan pejabat pemerintah telah mundur ke bandara di pinggiran kota Afghanistan utara, di mana mereka bersiap membela diri.
"Sayangnya kota ini telah jatuh sepenuhnya," ungkap Wakil Gubernur Jawzjan Qader Malia kepada AFP.
Kota ini adalah rumah bagi panglima perang terkenal Abdul Rashid Dostum, yang baru kembali ke Afghanistan pekan ini dari perawatan medis di Turki. Dia diyakini berada di Kabul.
Taliban telah menguasai sebagian besar pedesaan Afghanistan sejak melancarkan serangkaian serangan pada Mei, bertepatan dengan dimulainya penarikan terakhir pasukan asing.
“Pada Jumat, kota Zaranj di Nimroz jatuh ke tangan Taliban tanpa perlawanan," ungkap wakil gubernurnya. Zaranj menjadi ibu kota provinsi pertama yang direbut pemberontak Taliban.
“Ada lebih banyak perlawanan di Sheberghan,” papar beberapa sumber kepada AFP, tetapi seorang pembantu Dostum mengkonfirmasi kota itu telah direbut.
Dostum telah mengawasi salah satu milisi terbesar di utara, yang menciptakan reputasi menakutkan dalam perjuangannya melawan Taliban pada 1990-an.
Dia dan pasukannya dituduh membantai ribuan tahanan perang pemberontak.
Kekalahan atau mundurnya para pejuang yang setia pada Dostum akan merusak harapan pemerintah Kabul baru-baru ini bahwa kelompok-kelompok milisi dapat membantu memperkuat militer negara yang kewalahan melawan Taliban.
Wakil Gubernur Nimroz, Roh Gul Khairzad, mengatakan Zaranj telah jatuh “tanpa perlawanan.”
Unggahan media sosial menunjukkan Taliban disambut beberapa penduduk kota gurun, yang telah lama memiliki reputasi pelanggaran hukum.
Mereka menunjukkan Humvee militer yang direbut, mobil SUV mewah, dan truk pickup yang melaju kencang di jalan-jalan, mengibarkan bendera putih Taliban ketika penduduk setempat yang kebanyakan pemuda menyemangati Taliban.
“Salah satu hal pertama yang dilakukan pemberontak saat memasuki Zaranj adalah membuka gerbang penjara lokal,” ujar para pejabat, membebaskan tahanan Taliban bersama dengan para penjahat biasa.
Video di Twitter menunjukkan massa menjarah kantor-kantor pemerintah, mencuri meja, kursi kantor, lemari, dan televisi. Kebenaran video itu tidak dapat segera dikonfirmasi.
“Pasukan keamanan Afghanistan kehilangan moral mereka karena propaganda intens oleh Taliban,” ujar seorang pejabat senior dari kota itu, yang meminta tidak disebutkan namanya, kepada AFP.
"Bahkan sebelum serangan Taliban, sebagian besar pasukan keamanan meletakkan senjata mereka di tanah, melepas seragam mereka, dan meninggalkan unit mereka dan melarikan diri," papar dia.
Pemerintah belum memberikan komentar resmi tentang jatuhnya kedua kota tersebut.
Dikuasainya Sheberghan terjadi sehari setelah kepala departemen informasi media pemerintah Afghanistan ditembak mati di Kabul dalam serangan yang diklaim Taliban.
Setelah upaya pembunuhan yang gagal terhadap menteri pertahanan Afghanistan pada Selasa, Taliban memperingatkan mereka sekarang menargetkan para pejabat senior pemerintah sebagai pembalasan atas peningkatan serangan udara.
Taliban sudah menguasai sebagian besar pedesaan dan sekarang menantang pasukan pemerintah di ibu kota provinsi lainnya termasuk Herat, dekat perbatasan barat dengan Iran, dan Lashkar Gah serta Kandahar di selatan.
Dari Kunduz, aktivis Rasikh Maroof mengatakan kepada AFP melalui telepon bahwa pertempuran berkecamuk semalam di pinggiran beberapa bagian kota, dengan Taliban tampaknya tidak dapat memperoleh terobosan yang signifikan.
“Pasukan pemerintah bertahan dengan serius," ujar dia, menggunakan serangan udara untuk melawan tembakan mortir dan senjata berat Taliban.
Terlepas dari situasi yang memburuk, juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan pada Jumat bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden masih percaya menarik pasukan AS keluar dari Afghanistan setelah 20 tahun perang adalah hal yang benar.
Rebut Penjara di Provinsi Jawzjan
Parade kemenangan Taliban [Ist]
Taliban berhasil merebut kompleks penjara di provinsi Jawzjan, Afghanistan utara. Mereka kemudian membebaskan semua tahanan.
Video di media sosial menunjukkan ratusan narapidana meninggalkan penjara di kota Sheberghan pada Sabtu (7/8) setelah gerilyawan Taliban melancarkan serangan.
Taliban telah menguasai kota itu, menjadikannya ibu kota regional kedua yang jatuh ke tangan militan.
Ini merupakan pukulan besar bagi pasukan keamanan Afghanistan saat pertempuran meningkat di seluruh negeri.
Sheberghan adalah basis pendukung mantan wakil presiden dan panglima perang Afghanistan, Abdul Rashid Dostum, yang pendukungnya telah memimpin perang melawan pemberontak.
“Sebanyak 150 orang melakukan perjalanan ke kota untuk membantu pasukan Afghanistan,” ungkap laporan media lokal.
Taliban pertama kali menguasai kompleks kantor gubernur pada Jumat selama pertempuran sengit, sebelum direbut kembali oleh pasukan keamanan Afghanistan.
Namun, kepala dewan wilayah itu, Babur Eshchi, mengatakan kepada BBC bahwa para militan kini menguasai seluruh kota, kecuali satu pangkalan militer, di mana pertempuran masih berlangsung.
Wakil gubernur wilayah itu mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa pejabat pemerintah telah mundur ke bandara.
Kekerasan juga berkecamuk di bagian lain negara itu, saat Taliban terus membuat kemajuan pesat, mengusir ribuan warga sipil.
Kota Zaranj, di provinsi Nimroz, adalah ibu kota regional pertama yang jatuh ke tangan pemberontak Taliban pada Jumat.
Ibu kota provinsi lainnya yang berada di bawah tekanan adalah Herat di barat, dan kota selatan Kandahar dan Lashkar Gah.
Di ibukota Afghanistan, Kabul, Taliban menembak mati mantan juru bicara Presiden Ashraf Ghani dan melakukan serangan bom di rumah pejabat menteri pertahanan.
Militer Afghanistan mengatakan lusinan pejuang Taliban, termasuk beberapa komandan senior, telah tewas di Lashkar Gah, namun Taliban membantah laporan versi militer tentang peristiwa tersebut.
Pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Inggris telah mendesak warganya segera pergi karena situasi keamanan yang memburuk.
Bomber AS Mulai ‘Hujani’ Taliban
Pesawat pembom B-52 Amerika Serikat (AS) mulai melancarkan misi tempurnya di Afghanistan, dengan melancarkan serangan terhadap basis Taliban di provinsi Jawzan. [Foto/Ist]
Pesawat pembom B-52 Amerika Serikat (AS) mulai melancarkan misi tempurnya di Afghanistan. Bomber tersebut melancarkan serangan terhadap basis Taliban di provinsi Jawzan.
Dijuluki "stratofortress", B-52 yang telah diterbangkan Angkatan Udara AS sejak 1950-an adalah salah satu aset utamanya, yang mampu melakukan penghancuran besar-besaran.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Afghanistan, Fawad Aman, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (8/8/2021), menuturkan bahwa serangan itu dilancarkan semalam.
“Perkumpulan anggota Taliban menjadi target B-52 di kota kota Shebergan, provinsi Jawzjan. Para teroris telah menderita banyak korban akibat serangan udara Angkatan Udara AS,” ucapnya.
Serangan itu sendiri dimaksudkan untuk meredam kemajuan yang dicapai Taliban. Seperti diketahui, Taliban pada umat mengklaim menguasai ibu kota provinsi pertama sejak penarikan pasukan Barat setelah merebut Zaranj di provinsi barat daya Nimroz.
Taliban juga diketahui telah menguasai sebagian besar pedesaan Afghanistan sejak melancarkan serangkaian serangan pada Mei, bertepatan dengan dimulainya penarikan terakhir pasukan asing. Baca juga: Amerika Serikat Kirim Pesawat Pembom untuk Setop Kemajuan Taliban. (ian)
🕱 sindonews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.