✈️ Bukan pangkalan induk✈️ Ketika Super Tucano parkir di Lanud Eltari [TNI AU]
Komandan Pangkalan Udara TNI AU El Tari di Kupang, Marsekal Pertama TNI Umar Faturahman, mengatakan, peningkatan tipe pangkalan udara TNI AU di perbatasan negara itu menjadi tipe A tidak mengubah statusnya sebagai pangkalan operasi.
Dari lokasinya ke garis perbatasan dengan Timor Leste (dahulu Provinsi Timur Timur) hanya sejarak 300 kilometer dan di Kabupaten Belu, NTT, ada Bandar Udara AA Bere Tallo (dahulu Bandar Udara Haliwen), yang berjarak sekitar 20 menit dari garis perbatasan dengan negara tetangga itu.
Pangkalan Udara TNI AU El Tari menjadi pangkalan udara paling depan di sisi selatan Indonesia yang berhadapan dengan Australia, Timor Leste dengan koridor laut, darat, dan udaranya, serta juga ALKI III.
"Jadi Pangkalan Udara TNI AU El Tari ini hanya sebagai pangkalan operasi dan bukan pangkalan induk sehingga penempatan pesawat tempur dan lainnya tidak dilakukan di Kupang walaupun status Pangkalan Udara TNI AU El Tari sudah berubah tipe," katanya.
Ia mengatakan hal ini berkaitan dengan peningkatan status pangkalan Pangkalan Udara TNI AU El Tari di Kecamatan Penfui, Kupang, dari semula B menjadi A yang kemudian dipimpin seorang komandan berbintang satu.
Mantan komandan Pangkalan TNI AU I Gusti Ngurah Rai di Bali itu mengatakan bahwa perbedaan antara pangkalan operasi dan pangkalan induk itu ada pada penempatan personel baik personel di bagian mekanik pesawat tempur yang disertai penempatan berbagai jenis pesawat tempur.
"Kalau pangkalan induk itu maka pesawat-pesawat tempur yang mumpuni akan ditempatkan di sini, kemudian juga skuadron tekniknya juga sudah pasti di sini," ujar dia.
Lebih lanjut kata dia terkait pembentukan skuadron udara di Pangkalan Udara TNI AU El Tari itu saat ini masih dalam perencanaan sambil pihaknya lahan serta hangar untuk penempatan pesawat tempur.
"Bisa jadi juga akan ditempatkan satu skuadron udara di sini, untuk memperkuat pengamanan udara wilayah Indonesia bagian selatan," ujar dia.
Pangkalan Udara TNI AU El Tari di Kupang mengambil nama Gubernur NTT (saat itu), Elijas Tari, putra daerah NTT kelahiran Pulau Sabu, 18 April 1926 dan wafat di Kupang, 29 April 1978, dengan masa jabatan pada 12 Juli 1966 hingga wafat.
Kawasan Pangkalan Udara TNI AU El Tari hingga kini dikenal dengan nama Penfui dan secara administratif pemerintahan masuk di wilayah Kecamatan Penfui, Kupang.
Adapun landas pacu Pangkalan Udara TNI AU El Tari dipergunakan bersama dengan Bandar Udara Internasional El Tari untuk kepentingan penerbangan sipil dan komersial.
Komandan Pangkalan Udara TNI AU El Tari di Kupang, Marsekal Pertama TNI Umar Faturahman, mengatakan, peningkatan tipe pangkalan udara TNI AU di perbatasan negara itu menjadi tipe A tidak mengubah statusnya sebagai pangkalan operasi.
Dari lokasinya ke garis perbatasan dengan Timor Leste (dahulu Provinsi Timur Timur) hanya sejarak 300 kilometer dan di Kabupaten Belu, NTT, ada Bandar Udara AA Bere Tallo (dahulu Bandar Udara Haliwen), yang berjarak sekitar 20 menit dari garis perbatasan dengan negara tetangga itu.
Pangkalan Udara TNI AU El Tari menjadi pangkalan udara paling depan di sisi selatan Indonesia yang berhadapan dengan Australia, Timor Leste dengan koridor laut, darat, dan udaranya, serta juga ALKI III.
"Jadi Pangkalan Udara TNI AU El Tari ini hanya sebagai pangkalan operasi dan bukan pangkalan induk sehingga penempatan pesawat tempur dan lainnya tidak dilakukan di Kupang walaupun status Pangkalan Udara TNI AU El Tari sudah berubah tipe," katanya.
Ia mengatakan hal ini berkaitan dengan peningkatan status pangkalan Pangkalan Udara TNI AU El Tari di Kecamatan Penfui, Kupang, dari semula B menjadi A yang kemudian dipimpin seorang komandan berbintang satu.
Mantan komandan Pangkalan TNI AU I Gusti Ngurah Rai di Bali itu mengatakan bahwa perbedaan antara pangkalan operasi dan pangkalan induk itu ada pada penempatan personel baik personel di bagian mekanik pesawat tempur yang disertai penempatan berbagai jenis pesawat tempur.
"Kalau pangkalan induk itu maka pesawat-pesawat tempur yang mumpuni akan ditempatkan di sini, kemudian juga skuadron tekniknya juga sudah pasti di sini," ujar dia.
Lebih lanjut kata dia terkait pembentukan skuadron udara di Pangkalan Udara TNI AU El Tari itu saat ini masih dalam perencanaan sambil pihaknya lahan serta hangar untuk penempatan pesawat tempur.
"Bisa jadi juga akan ditempatkan satu skuadron udara di sini, untuk memperkuat pengamanan udara wilayah Indonesia bagian selatan," ujar dia.
Pangkalan Udara TNI AU El Tari di Kupang mengambil nama Gubernur NTT (saat itu), Elijas Tari, putra daerah NTT kelahiran Pulau Sabu, 18 April 1926 dan wafat di Kupang, 29 April 1978, dengan masa jabatan pada 12 Juli 1966 hingga wafat.
Kawasan Pangkalan Udara TNI AU El Tari hingga kini dikenal dengan nama Penfui dan secara administratif pemerintahan masuk di wilayah Kecamatan Penfui, Kupang.
Adapun landas pacu Pangkalan Udara TNI AU El Tari dipergunakan bersama dengan Bandar Udara Internasional El Tari untuk kepentingan penerbangan sipil dan komersial.
✈️ antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.