Kamis, 20 April 2023

RI Cari Waktu Tepat Evakuasi WNI dari Perang Sudan

https://akcdn.detik.net.id/visual/2023/04/19/15-wni-dievakuasi-ke-safe-house-imbas-suasana-mencekam-di-sudan-dok-kbri-khartoum-1_169.jpeg?w=650&q=9015 WNI Dievakuasi ke Safe House Imbas Suasana Mencekam di Sudan (dok KBRI Khartoum)

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI telah menyiapkan rencana evakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari ibu kota Sudan, imbas konflik bersenjata di sana.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk mengevakuasi WNI dari Khartoum. Namun upaya evakuasi dan bantuan logistik memang sulit dilakukan.

"Persiapan evakuasi terus dimatangkan sambil menunggu saat tepat untuk dapat melakukan evakuasi, dengan terus mempertimbangkan keselamatan WNI," kata Retno dalam konferensi pers virtual pada Kamis (20/4).

Kemenlu melalui KBRI Khartoum juga berusaha berkomunikasi dengan Kemenlu Sudan terkait perlindungan terhadap WNI.

Retno menyebut pihaknya sudah mengirim pesan berisi permintaan pembicaraan per-telepon dengan Menlu Sudan, tetapi belum ditanggapi.

Kontak dengan Kemenlu Sudan via Duta Besar Sudan di Jakarta mengenai pesan serupa juga sudah diupayakan.

Dalam hal ini, Indonesia ingin meminta perlindungan untuk misi diplomatik serta keselamatan WNI yang ada di Sudan.

Konflik bersenjata antara Sudanese Armed Forces (SAF) dan Rapid Support Forces (RFS) sudah berlangsung selama enam hari sejak Sabtu (15/4). Hingga kini, situasi di Sudan belum menunjukkan perbaikan meski sudah sempat dilakukan gencatan senjata.

Titik pertempuran pasukan militer dan paramiliter Sudan ini salah satunya di markas RSF yang berlokasi dekat Universitas Internasional Afrika. Di situ, banyak WNI bermukim.

Saat ini, ada sebanyak 43 WNI yang sudah dievakuasi ke safe house KBRI Khartoum. Retno mengatakan persiapan evakuasi terus dimatangkan di tengah keamanan yang berstatus Siaga 1.

"Saya komunikasi dengan Dubes di Khartoum, hingga saat ini belum ada evakuasi warga negara asing dari Khartoum. Belum ada yang berhasil evakuasi warganya dari Khartoum karena kondisi keamanan yang tidak memungkinkan," jelas Retno.

Kemenlu sudah berkoordinasi dengan KBRI Khartoum, KBRI Kairo, KBRI Riyadh, KBRI Addis Ababa dan KJRI Jeddah terkait evakuasi WNI. Menurut Retno, Dewan Keamanan PBB mesti turun tangan demi memberikan jeda kemanusiaan.

Jeda kemanusiaan, kata dia, jadi kunci pelaksanaan evakuasi dan keberlanjutan bantuan kemanusiaan.

"Oleh karena itu, Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera bertindak," katanya. (els/dna)

 RI Desak DK PBB Turun Tangan  https://akcdn.detik.net.id/visual/2023/04/18/bentrok-dua-faksi-militer-di-sudan-4_169.jpeg?w=650&q=90Indonesia mendesak DK PBB turun tangan meredam perang saudara di Sudan yang terjadi antara paramiliter dan militer negara Afrika utara itu. (AFP)

Indonesia mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) turun tangan meredam perang saudara di Sudan yang terjadi antara paramiliter dan militer negara Afrika utara itu.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan sampai saat ini situasi Sudan tidak membaik dan cenderung terjadi eskalasi konflik. Dia pun menyampaikan desakan kepada DK PBB agar turun tangan demi jeda kemanusiaan.

"Indonesia mendesak DK PBB segera pertemuan darurat. Paling tidak desakan untuk jeda kemanusiaan," kata Retno dalam konferensi pers virtual pada Kamis (20/4).

Menurutnya, tanpa jeda kemanusiaan, distribusi bahan pangan, bantuan kesehatan bisa terhambat sehingga bisa muncul bencana kemanusiaan yang lebih buruk.

Hari ini sudah memasuki hari ke-6 konflik bersenjata antara Sudanese Armed Forces (SAF) dan Rapid Support Forces (RFS) sejak Sabtu (15/4).

Sejauh ini, pertempuran terjadi ditujukan untuk memperebutkan objek vital pemerintahan seperti istana kepresidenan, markas militer dan bandara.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat konflik sudah memakan korban jiwa sebanyak 300 orang, sementara korban luka sudah lebih dari 3.000 orang. Hingga kini, upaya gencatan senjata belum membuahkan hasil.

Sementara itu, tim perlindungan WNI KBRI Khartoum telah mengevakuasi 43 WNI yang terjebak di lokasi konflik ke safe house KBRI Khartoum.

"Status keamanan saat ini Siaga 1. Persiapan evakuasi terus dimatangkan sambil menunggu saat tepat evakuasi dengan terus mempertimbangkan keselamatan WNI," ujar Retno.

Retno mengaku sudah berkomunikasi dengan Dubes RI di Sudan. Informasi terkini, belum ada evakuasi warga negara asing dari Khartoum. Situasi keamanan tidak kondusif untuk evakuasi.

Di sisi lain, Retno telah memimpin koordinasi bersama KBRI Khartoum, KBRI Kairo, KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah untuk mengevakuasi WNI dari Khartoum.

"Kami mengimbau WNI di Sudan dan keluarga di Indonesia untuk tetap tenang. Pemerintah akan berupaya sekuat tenaga semaksimal mungkin untuk perlindungan warga kita di Sudan," imbuhnya. (els/rds)

 ♖
CNN  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...