LEBANON,
Kompas.com - Suatu kehormatan bagi Satgas Indo FPC TNI Konga
XXVI-D2/UNIFIL untuk menggunakan kendaraan tempur (ranpur) Anoa yang
merupakan sebuah kendaraan tempur militer lapis baja, dan merupakan
salah satu hasil karya terbaik anak bangsa yang diproduksi secara
langsung oleh PT Pindad-Indonesia.
Salah satu kelebihan yang ada pada Anoa adalah sistem perlindungan yang diberikan oleh lapisan baja dan rangka, yaitu memiliki tingkat STANAG 3 level 3. Ini berarti, ranpur tersebut bisa menahan peluru kinetis hingga 7,62x51 mm Armor Piercing standar NATO dari jarak 30 meter dengan kecepatan 930 m/s, serta bisa menahan ledakan ranjau hingga massa 8 Kg di bagian roda gardan dan di tengah-tengah badan.
Selain itu, Anoa dibekali sistem navigasi terbaru dan alat komunikasi anti jamming. Kendaraan tempur tersebut bisa digunakan untuk bermacam fungsi, mulai dari sebagai pembawa pasukan, kendaraan komando, hingga rumah sakit berjalan, di medan tempur.
Persenjataan yang terpasang adalah senapan mesin 7,62 mm dan 12,7 mm untuk varian infanteri dan Automatic Grenade Launcher (AGL) 40 mm untuk varian kavaleri. Untuk pertahanan diri, Anoa dilengkapi dengan pelontar tabir asap 2x3 66 mm.
Saat melakukan test drive Anoa beberapa waktu lalu, ranpur ini mampu dipacu hingga 100 km/jam. Anoa juga mampu melompati parit selebar 1 meter dan melahap tanjakan dengan kemiringan 45 derajat. Seluruh bodi Anoa dilapisi baja tahan peluru. Apabila diberondong senapan AK-47 atau M-16 sih dijamin tidak bakal tembus.
Pengiriman 7 unit Ranpur Anoa ke Satgas Indo FPC TNI Konga XXVI-D2/UNIFIL ini merupakan program pemerintah Indonesia, dalam hal ini Mabes TNI, dalam rangka menggantikan APC VAB - NG buatan Perancis yang sudah sejak 2006 telah menjadi bagian yang sangat penting dalam pelaksanaan misi PBB di UNIFIL.
Kedatangan 7 unit Anoa pada Sabtu (21/7/2012) di Markas UNIFIL-Naqoura, yang juga merupakan tempat Satgas Indo FPC berada, disambut langsung oleh Dansatgas Indo FPC TNI Konga XXVI-D2/UNIFIL Mayor Inf Wimoko dan didampingi oleh Kapten Kav I Nyoman Artawan selaku Perwira Kavaleri merangkap Pasilog Satgas.
Penggunaan Ranpur Anoa oleh Satgas Indo FPC adalah untuk menunjang tugas pokok Satgas, antara lain dalam pelaksanaan patroli keamanan wilayah Markas UNIFIL (Green Hill) dan sekitarnya, pengawalan UNIFIL HoM dan Force Commander dalam rangka Tripartite Meeting antara LAF (Lebanes Armed Force), IDF (Israel Defence Force) dan UNIFIL, serta latihan – latihan gabungan dengan Pasukan dari Negara Asing yang tergabung dalam UNIFIL. (*)
Salah satu kelebihan yang ada pada Anoa adalah sistem perlindungan yang diberikan oleh lapisan baja dan rangka, yaitu memiliki tingkat STANAG 3 level 3. Ini berarti, ranpur tersebut bisa menahan peluru kinetis hingga 7,62x51 mm Armor Piercing standar NATO dari jarak 30 meter dengan kecepatan 930 m/s, serta bisa menahan ledakan ranjau hingga massa 8 Kg di bagian roda gardan dan di tengah-tengah badan.
Selain itu, Anoa dibekali sistem navigasi terbaru dan alat komunikasi anti jamming. Kendaraan tempur tersebut bisa digunakan untuk bermacam fungsi, mulai dari sebagai pembawa pasukan, kendaraan komando, hingga rumah sakit berjalan, di medan tempur.
Persenjataan yang terpasang adalah senapan mesin 7,62 mm dan 12,7 mm untuk varian infanteri dan Automatic Grenade Launcher (AGL) 40 mm untuk varian kavaleri. Untuk pertahanan diri, Anoa dilengkapi dengan pelontar tabir asap 2x3 66 mm.
Saat melakukan test drive Anoa beberapa waktu lalu, ranpur ini mampu dipacu hingga 100 km/jam. Anoa juga mampu melompati parit selebar 1 meter dan melahap tanjakan dengan kemiringan 45 derajat. Seluruh bodi Anoa dilapisi baja tahan peluru. Apabila diberondong senapan AK-47 atau M-16 sih dijamin tidak bakal tembus.
Pengiriman 7 unit Ranpur Anoa ke Satgas Indo FPC TNI Konga XXVI-D2/UNIFIL ini merupakan program pemerintah Indonesia, dalam hal ini Mabes TNI, dalam rangka menggantikan APC VAB - NG buatan Perancis yang sudah sejak 2006 telah menjadi bagian yang sangat penting dalam pelaksanaan misi PBB di UNIFIL.
Kedatangan 7 unit Anoa pada Sabtu (21/7/2012) di Markas UNIFIL-Naqoura, yang juga merupakan tempat Satgas Indo FPC berada, disambut langsung oleh Dansatgas Indo FPC TNI Konga XXVI-D2/UNIFIL Mayor Inf Wimoko dan didampingi oleh Kapten Kav I Nyoman Artawan selaku Perwira Kavaleri merangkap Pasilog Satgas.
Penggunaan Ranpur Anoa oleh Satgas Indo FPC adalah untuk menunjang tugas pokok Satgas, antara lain dalam pelaksanaan patroli keamanan wilayah Markas UNIFIL (Green Hill) dan sekitarnya, pengawalan UNIFIL HoM dan Force Commander dalam rangka Tripartite Meeting antara LAF (Lebanes Armed Force), IDF (Israel Defence Force) dan UNIFIL, serta latihan – latihan gabungan dengan Pasukan dari Negara Asing yang tergabung dalam UNIFIL. (*)
Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.