Mendekati
akhir perjalanan keliling dunia KRI Dewaruci 2012 saat ini (5/9) berada
di perairan Teluk Aden Somalia yang sangat sarat dengan perompakan
dilaut. Untuk menghadapi berbagai kemungkinan yang tidak di inginkan
Komandan KRI Dewaruci Letkol Laut (P) Haris Bima Bayuseto memerintahkan
kepada seluruh prajuritnya agar meningkatkan kewaspadaan selama kapal
melewati daerah rawan perompakan tersebut.
Dari pelabuhan Jeddah berbagai persiapan telah dilakukan, antara lain penambahan sarana stelling / perlindungan berupa 200 sak pasir yang di beli dari Jeddah , kemudian di susun berlapis di beberapa tempat yang dianggap rawan (haluan, lambung kiri / kanan, buritan dan geladak isyarat). Pembekalan pengetahuan persenjataan / penyegaran penguasaan berbagai type senjata yang akan di gunakan saat peran jaga perang kepada seluruh prajurit oleh Lettu Laut (P) Hairul Aziz perwira dari Satuan Pasukan Katak Koarmatim di bantu oleh dua anggotanya yang kebetulan mengikuti pelayaran kali ini.
Pembekalan pengenalan berbagai macam senjata yang akan dipergunakan meliputi senjata GPMG kaliber 7,62 mm, MINIMI kaliber 5,56 mm, SSI-SPG kaliber 5,56, STAYER kaliber 5,56 dan AK-47 kaliber 7,62 kesemuanya di sampaikan secara singkat dan jelas.
Pada jam 14.00 (03/9) kapal mulai memasuki perairan Teluk Aden Somalia, diposisi 12 ͦ . 11’ 50” U dan 043 ͦ. 58’ 13’’T kapal sudah pada posisi rawan perompakan. Oleh karena itu di berlakukan peran jaga perang lambung kiri / lambung kanan. 77 prajurit yang berada di kapal mulai dari Komandan hingga pangkat terakhir tidak luput dari tugas yang mulia ini.
Dua devisi penjagaan di bentuk mengahadapi ancaman yang mungkin akan dihadapi. Devisi satu di pimpin langsung oleh Dan KRI DWR dengan 37 prajurit (7 Pwa, 11 Ba dan 19 Ta) siaga penuh Lambung Kanan kapal mulai jam 06.00 hingga 12.00 dan jam 18.00 hingga 24.00 dengan persenjataan 14 AK 47 yang di operasikan oleh Prajurit KRI. Sementara itu di geladak isyarat di tempatkan senjata yang di operasikan oleh prajurit Kopaska antara lain senjata GPMG, MINIMI, SSI- SPG DAN STAYER.
Sedangkan Devisi dua di pimpin langsung oleh Palaksa KRI DWR May Laut (P) Osben Alibos Naibaho dengan 38 prajurit (7 Pwa, 11 Ba dan 20 Ta) siaga di Lambung Kiri kapal mulai jam 12.00 hingga 18.00 dan jam 24.00 hingga 06.00 dengan persenjataan yang sama seperti devisi satu.
Peran Jaga perang berlangsung selama 2 hari sangat menguras tenaga para prajurit di kapal karena saat itu suhu udara sangat panas melebihi kota- kota sebelumnya yang pernah di singgahi selama pelayaran keliling dunia 2012.
Perjalanan KRI Dewaruci dari Jeddah menuju Oman dengan kecepatan kapal 7 Knots akan memakan waktu selama 8 hari, dua hari menelusuri Teluk Aden yang di apit oleh negara Yaman di lambung kiri kapal dan negara Somalia di lambung kanan kapal.
Peran jaga perang berakhir pada jam 16.00 (5/9) pada posisi 13 ͦ 50’ 20” U dan 050 ͦ 39’ 00’’ T. Dengan keadaan aman tanpa gangguan maupun kontak dengan perompak- perompak Somalia, dan kapal pun melaju dengan tenang nenuju pelabuhan berikutnya di Oman.
Dari pelabuhan Jeddah berbagai persiapan telah dilakukan, antara lain penambahan sarana stelling / perlindungan berupa 200 sak pasir yang di beli dari Jeddah , kemudian di susun berlapis di beberapa tempat yang dianggap rawan (haluan, lambung kiri / kanan, buritan dan geladak isyarat). Pembekalan pengetahuan persenjataan / penyegaran penguasaan berbagai type senjata yang akan di gunakan saat peran jaga perang kepada seluruh prajurit oleh Lettu Laut (P) Hairul Aziz perwira dari Satuan Pasukan Katak Koarmatim di bantu oleh dua anggotanya yang kebetulan mengikuti pelayaran kali ini.
Pembekalan pengenalan berbagai macam senjata yang akan dipergunakan meliputi senjata GPMG kaliber 7,62 mm, MINIMI kaliber 5,56 mm, SSI-SPG kaliber 5,56, STAYER kaliber 5,56 dan AK-47 kaliber 7,62 kesemuanya di sampaikan secara singkat dan jelas.
Pada jam 14.00 (03/9) kapal mulai memasuki perairan Teluk Aden Somalia, diposisi 12 ͦ . 11’ 50” U dan 043 ͦ. 58’ 13’’T kapal sudah pada posisi rawan perompakan. Oleh karena itu di berlakukan peran jaga perang lambung kiri / lambung kanan. 77 prajurit yang berada di kapal mulai dari Komandan hingga pangkat terakhir tidak luput dari tugas yang mulia ini.
Dua devisi penjagaan di bentuk mengahadapi ancaman yang mungkin akan dihadapi. Devisi satu di pimpin langsung oleh Dan KRI DWR dengan 37 prajurit (7 Pwa, 11 Ba dan 19 Ta) siaga penuh Lambung Kanan kapal mulai jam 06.00 hingga 12.00 dan jam 18.00 hingga 24.00 dengan persenjataan 14 AK 47 yang di operasikan oleh Prajurit KRI. Sementara itu di geladak isyarat di tempatkan senjata yang di operasikan oleh prajurit Kopaska antara lain senjata GPMG, MINIMI, SSI- SPG DAN STAYER.
Sedangkan Devisi dua di pimpin langsung oleh Palaksa KRI DWR May Laut (P) Osben Alibos Naibaho dengan 38 prajurit (7 Pwa, 11 Ba dan 20 Ta) siaga di Lambung Kiri kapal mulai jam 12.00 hingga 18.00 dan jam 24.00 hingga 06.00 dengan persenjataan yang sama seperti devisi satu.
Peran Jaga perang berlangsung selama 2 hari sangat menguras tenaga para prajurit di kapal karena saat itu suhu udara sangat panas melebihi kota- kota sebelumnya yang pernah di singgahi selama pelayaran keliling dunia 2012.
Perjalanan KRI Dewaruci dari Jeddah menuju Oman dengan kecepatan kapal 7 Knots akan memakan waktu selama 8 hari, dua hari menelusuri Teluk Aden yang di apit oleh negara Yaman di lambung kiri kapal dan negara Somalia di lambung kanan kapal.
Peran jaga perang berakhir pada jam 16.00 (5/9) pada posisi 13 ͦ 50’ 20” U dan 050 ͦ 39’ 00’’ T. Dengan keadaan aman tanpa gangguan maupun kontak dengan perompak- perompak Somalia, dan kapal pun melaju dengan tenang nenuju pelabuhan berikutnya di Oman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.