Jakarta - Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin menegaskan pusat rehabilitasi
teroris yang didirikan pemerintah, bukanlah Penjara Guantanamo, Kuba.
Sjafrie mengatakan pusat pembinaan teroris yang didirikan pemerintah di Bukit Sentul, Bogor, Jawa Barat, bertujuan untuk deradikalisasi dan bukan sebagai lembaga pemasyarakatan teroris. "Bukan, itu bukan Guantanamo. Itu adalah pusat untuk rehabilitasi," tutur Sjafrie di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (12/9/2012).
Sementara Kepala Badan Nasional Penananggulan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai, dengan adanya pusat rehabilitasi maka diharapkan para tersangka teroris yang jumlahnya sekitar 200 orang, bisa menjadi pribadi yang positif. "Disitu teroris dilatih supaya tidak jadi teroris," kata Ansyaad pada kesempatan yang sama.
Pada tanggal 19 Desember 2011, pemerintah meresmikan penggunaan Indonesian Peace and Security Center (IPSC), terletak di Bukit Merah Putih, Citeureup, Bogor, seluas 261,712 hektar. IPSC merupakan pusat misi pemeliharaan perdamaian bertaraf internasional yang terbesar di ASEAN.
Rencananya IPSC akan memiliki lima lembaga yaitu Peace Keeping Center, Markas Pasukan Siaga TNI, Pusat Bahasa, Pusat Pelatihan Penanggulangan Terorisme (PPPT), serta Pusat Pelatihan Penanggulangan Bencana (PPPB).
Sayangnya untuk besar anggarannya, Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan Herry Purnomo enggan mengungkapkannya. "Itu ada di beberapa K/L (kementerian lembaga), jadi harus diakumulasi lagi. Saya tidak bawa datanya," kata Herry.[mvi]
Sjafrie mengatakan pusat pembinaan teroris yang didirikan pemerintah di Bukit Sentul, Bogor, Jawa Barat, bertujuan untuk deradikalisasi dan bukan sebagai lembaga pemasyarakatan teroris. "Bukan, itu bukan Guantanamo. Itu adalah pusat untuk rehabilitasi," tutur Sjafrie di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (12/9/2012).
Sementara Kepala Badan Nasional Penananggulan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai, dengan adanya pusat rehabilitasi maka diharapkan para tersangka teroris yang jumlahnya sekitar 200 orang, bisa menjadi pribadi yang positif. "Disitu teroris dilatih supaya tidak jadi teroris," kata Ansyaad pada kesempatan yang sama.
Pada tanggal 19 Desember 2011, pemerintah meresmikan penggunaan Indonesian Peace and Security Center (IPSC), terletak di Bukit Merah Putih, Citeureup, Bogor, seluas 261,712 hektar. IPSC merupakan pusat misi pemeliharaan perdamaian bertaraf internasional yang terbesar di ASEAN.
Rencananya IPSC akan memiliki lima lembaga yaitu Peace Keeping Center, Markas Pasukan Siaga TNI, Pusat Bahasa, Pusat Pelatihan Penanggulangan Terorisme (PPPT), serta Pusat Pelatihan Penanggulangan Bencana (PPPB).
Sayangnya untuk besar anggarannya, Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan Herry Purnomo enggan mengungkapkannya. "Itu ada di beberapa K/L (kementerian lembaga), jadi harus diakumulasi lagi. Saya tidak bawa datanya," kata Herry.[mvi]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.