Jakarta -- Seorang anggota polisi, Brigadir Dua Jefri Runtoboy
meninggal dunia karena ditembak oleh orang tidak dikenal di Wamena,
Papua. Anggota Sabara Polisi Resort Tolikara ini meninggal dengan 14
luka tembak saat sedan patroli.
"Bripda Jefri meninggal dunia di tempat," kata Direktur Reserse Kriminal Umum, Komisaris Besar Wachyono melalui pesan singkat, Senin, 10 September 2012.
Peristiwa terjadi sekitar pukul 10.30 WIT di desa Milineri, Wamena. Ia diserang saat melaksanakan tugas pengamanan kegiatan pengaspalan di Jalan Karubaga yang dikerjakan PT Moderen Widya Teknikal.
Bripda Jefri mengalami 14 kali tembakan yang terkena pada bagian punggung sebanyak lima kali, satu pada bagian belakang leher, satu pada rusuk kiri, empat kali pada perut bagian kanan, satu pada dada kanan, satu pada lengan kanan, dan satu pada bagian bawah mata kanan.
"Polisi menemukan dua proyektil pada tubuh korban di bagian dada kanan dan punggung," kata Wachyono.
Hingga saat ini, polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara dan pemeriksaan saksi. Polisi meminta keterangan empat orang saksi yang berada di tempat kejadian atas nama Endy, Botak, Hendra, dan Faisal.
Dari kejadian ini, polisi juga menyita beberapa barang bukti antara lain, sebuah magasin berisi tiga peluru kaliber 9 mm, lima selongsong kaliber 9 mm, dan dua butir proyektil. "Senjata diduga jenis FN," kata dia.
"Bripda Jefri meninggal dunia di tempat," kata Direktur Reserse Kriminal Umum, Komisaris Besar Wachyono melalui pesan singkat, Senin, 10 September 2012.
Peristiwa terjadi sekitar pukul 10.30 WIT di desa Milineri, Wamena. Ia diserang saat melaksanakan tugas pengamanan kegiatan pengaspalan di Jalan Karubaga yang dikerjakan PT Moderen Widya Teknikal.
Bripda Jefri mengalami 14 kali tembakan yang terkena pada bagian punggung sebanyak lima kali, satu pada bagian belakang leher, satu pada rusuk kiri, empat kali pada perut bagian kanan, satu pada dada kanan, satu pada lengan kanan, dan satu pada bagian bawah mata kanan.
"Polisi menemukan dua proyektil pada tubuh korban di bagian dada kanan dan punggung," kata Wachyono.
Hingga saat ini, polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara dan pemeriksaan saksi. Polisi meminta keterangan empat orang saksi yang berada di tempat kejadian atas nama Endy, Botak, Hendra, dan Faisal.
Dari kejadian ini, polisi juga menyita beberapa barang bukti antara lain, sebuah magasin berisi tiga peluru kaliber 9 mm, lima selongsong kaliber 9 mm, dan dua butir proyektil. "Senjata diduga jenis FN," kata dia.
RIP
(Tempo.Co)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.