Kapal Patroli Cepat Kelas Boa
KRI Welang 808 dalam bantuan kecelakaan di laut |
Luasnya perairan Indonesia membutuhkan banyak kapal, bersamaan dengan TNI AL mengusahakan kebutuhan kapal patroli. Karena minimnya anggaran pengadaan alutsista, maka diusahakan kapal yang dapat beroperasi di perairan Indonesia khususnya pinggir pantai dari para penyelundup maupun pencuri hasil alam, maka bersama Fasharkan TNI AL di Seluruh Indonesia dibuat beberapa kapal patroli yang dapat menjaga perairan dari ganguan di laut.
Pada tahun 2003-2005 Fasharkan di sebagian daerah dimaksimalkan untuk dapat membuat kapal patroli. Dari desain yang sama maka lahirrlah kapal patroli cepat kelas Boa.
Dari jenis kelas Boa lahir 4 kapal dan bertambah kembali menjadi 9 unit yang menggunakan nama binatang sejenis ular, Nama jenis Ular-ular ganas ini mempunyai makna yang berarti kecil tapi mematikan. Diharapkan dapat meminimalkan gangguan dilaut.
Jetski keluar dari kapal |
Karena fungsi utama hanya sebagai penghalau gangguan ringan dilaut maka kapal patroli ini tidak menggunakan senjata berat seperti meriam dan bebannya pun terbatas, dan hanya dipersenjatai kanon 20 mm dan senjata mesin berat (SMB) 12.7 mm. Satu lagi yang menarik perhatian dari kapal jenis Boa Class ini mempunyai ruang di belakang kapal untuk satu/dua unit jetski. Jetski ini bisa berguna untuk antisipasi kecelakaan di laut dengan cepat tanpa alat bantu derek, karena mampu langsung terjun ke laut tanpa banyak buang-buang waktu (seperti gambar diatas).
Kapal kelas ini sebagai fungsinya sebagai kapal patroli dan masuk dalam satuan patroli TNI AL (Satrol) tersebar di sebagian daerah sebagai kapal patroli daerah di Indonesia. Kapal jenis ini telah berjasa dalam pencariaan korban kecelakaan kapal maupun menangkap kapal penyelundup di laut.
No. Nama Tahun Dibangun Dibangun di
807 Boa 2003 Fasharkan TNI AL Mentigi
808 Welang 2003 Fasharkan TNI AL Mentigi
809 Suluh Pari 2004 Fasharkan TNI AL Mentigi
810 Katon 2005 Fasharkan TNI AL Mentigi
815 Sanca 2005 Fasharkan TNI AL Manokwari
816 Warakas 2005 Fasharkan TNI AL Jakarta
817 Panana 2005 Fasharkan TNI AL Makassar
818 Kalakay 2005 Fasharkan TNI AL Manokwari
819 Tedong Naga 2005 Fasharkan TNI AL Jakarta
816 Warakas 2005 Fasharkan TNI AL Jakarta
817 Panana 2005 Fasharkan TNI AL Makassar
818 Kalakay 2005 Fasharkan TNI AL Manokwari
819 Tedong Naga 2005 Fasharkan TNI AL Jakarta
Kapal jenis Boa ini memiliki berat 90 ton. Dengan dimensi 36 meter x 7 meter. Ditenagai oleh 3 mesin MAN 1100HP D2842 LE 410 yang sanggup mendorong kapal hingga kecepatan 25-30 knot. Diawaki oleh maksimal 20 pelaut. Kapal ini dibuat dari bahan fiberglass oleh Fasharkan TNI AL.
Persenjataan :
- Kanon Oerlikon 20 mm/70 : 1 pucuk, kecepatan tembakan 250-320 rpm, dengan jangkauan maksimum 4,3 km dengan berat amunisi 0,1 kg, anti kapal (terbatas), pesawat udara, helikopter.
- Senapan Mesin 12,7 mm : 1-2 pucuk.
Berikut Foto Kapal Boa Class:
KRI Boa 807
KRI Boa 817 |
KRI Welang 808
KRI Welang 808 |
KRI Suluh Pari 809
KRI Suluh Pari 809 |
KRI Katon 810
KRI Katon 810 bersama KRI lainnya |
KRI Sanca 815
KRI Sanca 815 |
KRI Warakas 816
KRI Warakas 816 |
KRI Panana 817
KRI Panana 817 |
KRI Kalakay 818
KRI Kalakay 818 |
KRI Tedong Naga 819
KRI Tedong Naga ini mempunyai jasa yang tak terlupakan pada waktu patroli menjaga kedaulatan NKRI di Ambalat
bertemu kapal Malaysia, lalu terjadi insiden penyerempetan kapal, karena sudah
berkali-kali memperingatkan KD Rencong (Malaysia) agar segera meninggalkan perairan Ambalat. Kejadian ini sempat heboh di media dan diberitakan luas.
KRI Tedong Naga 819 |
(sumber dan foto dari berbagai media online dan google)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.