Bandung - Sebanyak 1.040 personel
tentara AD Indonesia dan Singapura mengakhiri latihan bersama yang
digelar di Pusat Pendidikan Infanteri Cipatat, Kabupaten Bandung Barat,
Rabu (28/11/2012). Latihan bersama ini sudah digelar hampir 24 kali
sejak tahun 1989.
Penutupan dihadiri Kepala Staf Angkatan Darat TNI Jenderal Pramono Edhie Wibowo dan Chief of Army, SAF, Mayor Jenderal Ravinder Singh. Penutupan dilakukan di Lapangan Pusdikif.
"Untuk pelaksanaan ke-25 tahun depan akan dilaksanakan secara spesial di Singapura tahun mendatang," ujar Pramono.
Selama delapan hari, ujar Singh, latihan dimaksudkan untuk meningkatkan profesionalisme prajurit. Dengan latihan bersama, kedua negara bisa berbagi informasi, taktik, ataupun strategi tempur.
Disinggung mengenai pemilihan Cipatat yang memiliki kondisi geografis berbeda dengan Singapura, Singh beralasan bahwa hal itu dimaksudkan untuk memberi pengalaman berbeda kepada para prajurit.
Penutupan dihadiri Kepala Staf Angkatan Darat TNI Jenderal Pramono Edhie Wibowo dan Chief of Army, SAF, Mayor Jenderal Ravinder Singh. Penutupan dilakukan di Lapangan Pusdikif.
"Untuk pelaksanaan ke-25 tahun depan akan dilaksanakan secara spesial di Singapura tahun mendatang," ujar Pramono.
Selama delapan hari, ujar Singh, latihan dimaksudkan untuk meningkatkan profesionalisme prajurit. Dengan latihan bersama, kedua negara bisa berbagi informasi, taktik, ataupun strategi tempur.
Disinggung mengenai pemilihan Cipatat yang memiliki kondisi geografis berbeda dengan Singapura, Singh beralasan bahwa hal itu dimaksudkan untuk memberi pengalaman berbeda kepada para prajurit.
Anoa dan Terrex Bertemu di Cipatat
Ada yang berbeda dalam
latihan bersama antara prajurit Indonesia dan Singapura ke-24 yang
digelar di Pusat Pendidikan Infanteri Cipatat, Kabupaten Bandung Barat.
Kesatuan dari dua negara membawa kendaraan tempurnya, Anoa dari
Indonesia dan Terrex dari Singapura.
Hal itu dikemukakan Kepala Staf Angkatan Darat TNI Jenderal Pramono Edhie Wibowo seusai menutup latihan bersama, Rabu (28/11/2012). Latihan bersama diselenggarakan selama delapan hari sejak 21 November.
"Masing-masing menyadari kekuatan dan kelemahan dari masing-masing kendaraan," ujar Pramono.
Mayor Jenderal Ravinder Singh, Chief of Army SAF, mengatakan, dibutuhkan waktu 11 jam untuk memindahkan kendaraan tempur dari Singapura ke Cipatat. Dia juga menjelaskan bahwa Terrex memiliki kriteria yang berbeda dibandingkan dengan Anoa.
Penggunaan kendaraan tempur dalam latihan bersama dirintis sejak tahun ini. Dalam latihan bersama sebelumnya, pengerahan kendaraan tempur belum pernah dilakukan.
Hal itu dikemukakan Kepala Staf Angkatan Darat TNI Jenderal Pramono Edhie Wibowo seusai menutup latihan bersama, Rabu (28/11/2012). Latihan bersama diselenggarakan selama delapan hari sejak 21 November.
"Masing-masing menyadari kekuatan dan kelemahan dari masing-masing kendaraan," ujar Pramono.
Mayor Jenderal Ravinder Singh, Chief of Army SAF, mengatakan, dibutuhkan waktu 11 jam untuk memindahkan kendaraan tempur dari Singapura ke Cipatat. Dia juga menjelaskan bahwa Terrex memiliki kriteria yang berbeda dibandingkan dengan Anoa.
Penggunaan kendaraan tempur dalam latihan bersama dirintis sejak tahun ini. Dalam latihan bersama sebelumnya, pengerahan kendaraan tempur belum pernah dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.