Jakarta - Usai dalam melaksanakan tugas operasi angkutan
laut militer, KRI Tanjung Kambani-971 salah satu dari kapal perang yang
berada di jajaran Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) melaksanakan
perawatan dan pemeliharaan badan kapal (bakap) di dermaga Mako
Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (28/11).
Dikatakan Komandan kapal Letkol Laut (P) Dadang Somantri perawatan bakap KRI Tanjung Kambani-971 kali ini diantaranya pengecatan bakap yang dimulai dari pengetokan bagian-bagian yang mengalami karat dan keropos serta dilanjutkan dengan pengecatan bagian haluan, lambung kanan, lambung kiri kapal sampai dengan buritan.
Lebih lanjut dikatakan bahwa pelaksanaan pengecatan ini merupakan kegiatan perawatan secara rutin dan berkala terhadap bakap sebagai salah satu sarana menjaga dan merawat KRI dalam kesiapannya untuk melaksanakan tugas operasi selanjutnya.
Pelaksanaan pengecatan ini dilaksanakan oleh seluruh prajurit kapal perang dari semua departemen serta dilaksanakan secara serempak usai apel pagi di bawah pengawasan Perwira Pelaksana (Palaksa) Letkol Laut (P) Bayu Alisyahbana.
Sementara itu dalam sejarahnya KRI Tanjung Kambani-971 sebelumnya bernama kapal Dong Yang No. 6 dibuat di Galangan Kapal Sanuki Dosen Co Ltd Jepang dan diluncurkan pada bulan Maret 1982 sebagai kapal sipil pengangkut penumpang.
Pada tahun 2000 kapal ini dimodifikasi menjadi kapal bantu angkut personel dan masuk jajaran kapal perang Republik Indonesia. Modifikasi kapal dilaksanakan di Galangan Kapal Dae Sun Shipbuilding & Engineering Ci. Ltd Pusan Korea Selatan selama kurang lebih 6 bulan mulai tanggal 1 Mei sampai dengan 9 November 2000. Dalam modifikasi ini ditambahkan sebuah Helipad tanpa hanggar, beberapa senjata ringan kaliber 20 mm dan 35 mm, serta perubahan beberapa fungsi ruangan untuk menampung lebih banyak pasukan. KRI Tanjung Kambani secara resmi masuk di jajaran Kapal Perang Republik Indonesia terhitung mulai tanggal 10 Nopember 2000 dengan suatu upacara peresmian yang dilakukan di dermaga Dae Sun Shipbuilding & Engineering C0. Ltd. Pusan oleh Mayor Jenderal (Purn) Abdul Ghani Duta, Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Korea.
KRI Tanjung Kambani memiliki panjang 114,50 meter dan lebar 19,80 meter dan kedalaman 6,00 meter. Kapal pengangkut personel berbobot mati 7.138,9 ton itu memiliki kecepatan maksimum 13 knots dengan jumlah ABK sesuai DSPP (Daftar Susunan Peralatan dan Personil) 119 orang. Sedangkan kemampuan angkut secara ideal KRI Tanjung Kambani adalah berkapasitas tempat tidur 460 orang, Helikopter 6,8 ton, cargo 20,83 ton dengan endurance 15 hari. Dalam kondisi tertentu, Tanjung Kambani dapat mengangkut 1500 orang, cargo 23,6 ton dengan endurance dalam waktu yang sama. Sedang muat ruang kendaraan yang dimiliki KRI Tanjung Kambani dapat mengangkut truk jenis Reo sebanyak 38 unit, jenis truk ringan 45 unit, jenis HIACE 65 unit dan sedan 60 unit.
Kepala Dispen Kolinlamil
Maman Sulaeman
Letkol Laut (KH) NRP 11739/P
Teks Gbr - Usai tugas operasi, segenap prajurit kapal perang melaksanakan perawatan dengan melaksanakan pengecatan Bakap KRI Tanjung Kambani-971 yang sandar beaching di dermaga Komando Lintas Laut Militer Tanjung Priok Jakarta, Rabu (28/11).
Dikatakan Komandan kapal Letkol Laut (P) Dadang Somantri perawatan bakap KRI Tanjung Kambani-971 kali ini diantaranya pengecatan bakap yang dimulai dari pengetokan bagian-bagian yang mengalami karat dan keropos serta dilanjutkan dengan pengecatan bagian haluan, lambung kanan, lambung kiri kapal sampai dengan buritan.
Lebih lanjut dikatakan bahwa pelaksanaan pengecatan ini merupakan kegiatan perawatan secara rutin dan berkala terhadap bakap sebagai salah satu sarana menjaga dan merawat KRI dalam kesiapannya untuk melaksanakan tugas operasi selanjutnya.
Pelaksanaan pengecatan ini dilaksanakan oleh seluruh prajurit kapal perang dari semua departemen serta dilaksanakan secara serempak usai apel pagi di bawah pengawasan Perwira Pelaksana (Palaksa) Letkol Laut (P) Bayu Alisyahbana.
Sementara itu dalam sejarahnya KRI Tanjung Kambani-971 sebelumnya bernama kapal Dong Yang No. 6 dibuat di Galangan Kapal Sanuki Dosen Co Ltd Jepang dan diluncurkan pada bulan Maret 1982 sebagai kapal sipil pengangkut penumpang.
Pada tahun 2000 kapal ini dimodifikasi menjadi kapal bantu angkut personel dan masuk jajaran kapal perang Republik Indonesia. Modifikasi kapal dilaksanakan di Galangan Kapal Dae Sun Shipbuilding & Engineering Ci. Ltd Pusan Korea Selatan selama kurang lebih 6 bulan mulai tanggal 1 Mei sampai dengan 9 November 2000. Dalam modifikasi ini ditambahkan sebuah Helipad tanpa hanggar, beberapa senjata ringan kaliber 20 mm dan 35 mm, serta perubahan beberapa fungsi ruangan untuk menampung lebih banyak pasukan. KRI Tanjung Kambani secara resmi masuk di jajaran Kapal Perang Republik Indonesia terhitung mulai tanggal 10 Nopember 2000 dengan suatu upacara peresmian yang dilakukan di dermaga Dae Sun Shipbuilding & Engineering C0. Ltd. Pusan oleh Mayor Jenderal (Purn) Abdul Ghani Duta, Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Korea.
KRI Tanjung Kambani memiliki panjang 114,50 meter dan lebar 19,80 meter dan kedalaman 6,00 meter. Kapal pengangkut personel berbobot mati 7.138,9 ton itu memiliki kecepatan maksimum 13 knots dengan jumlah ABK sesuai DSPP (Daftar Susunan Peralatan dan Personil) 119 orang. Sedangkan kemampuan angkut secara ideal KRI Tanjung Kambani adalah berkapasitas tempat tidur 460 orang, Helikopter 6,8 ton, cargo 20,83 ton dengan endurance 15 hari. Dalam kondisi tertentu, Tanjung Kambani dapat mengangkut 1500 orang, cargo 23,6 ton dengan endurance dalam waktu yang sama. Sedang muat ruang kendaraan yang dimiliki KRI Tanjung Kambani dapat mengangkut truk jenis Reo sebanyak 38 unit, jenis truk ringan 45 unit, jenis HIACE 65 unit dan sedan 60 unit.
Kepala Dispen Kolinlamil
Maman Sulaeman
Letkol Laut (KH) NRP 11739/P
Teks Gbr - Usai tugas operasi, segenap prajurit kapal perang melaksanakan perawatan dengan melaksanakan pengecatan Bakap KRI Tanjung Kambani-971 yang sandar beaching di dermaga Komando Lintas Laut Militer Tanjung Priok Jakarta, Rabu (28/11).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.