JAKARTA | Satuan Komando Pasukan Katak Komando Armada RI
Kawasan Barat (Satkopaska Armabar) melaksanakan simulasi pencarian ranjau
laut pada Geladi Tugas Tempur (Glagaspur) Setingkat K-2 di Pondok
Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Kegiatan yang dilaksanakan tersebut adalah, selam pencarian yang di simulasikan pencarian ranjau laut dengan mengunakan Circle Search. Setelah berhasil menemukan ranjau laut, tindakan selanjutnya adalah mengamankan dan menghancurkan ranjau laut tersebut dengan cara RTB (Rise Touw Beach) di pantai.
Wakil Komandan (Wadan) Satkopaskaarmabar Letkol Laut (T) L. Sihombing mengatakan, Glagaspur Setingkat K-2 tersebut merupakan latihan bertingkat dan berlanjut untuk meningkatkan kualitas latihan secara teknik maupun taktik di lapangan dengan tujuan meningkatkan kemampuan dibidang orientasi bawah permukaan baik secara individu maupun tim sehingga diharapkan dapat terjalin kerjasama yang solid pada saat melaksanakan operasi di lapangan.
Dalam latihan tersebut, Wadan Satkopaska Armabar menekankan kepada seluruh prajurit Satkopaska Armabar pelaku latihan agar menjaga keamanan baik personel maupun material dengan selalu mengacu kepada standar prosedur operasi.
(dispenarmabar/syamsir)
● Poskota
Kegiatan yang dilaksanakan tersebut adalah, selam pencarian yang di simulasikan pencarian ranjau laut dengan mengunakan Circle Search. Setelah berhasil menemukan ranjau laut, tindakan selanjutnya adalah mengamankan dan menghancurkan ranjau laut tersebut dengan cara RTB (Rise Touw Beach) di pantai.
Wakil Komandan (Wadan) Satkopaskaarmabar Letkol Laut (T) L. Sihombing mengatakan, Glagaspur Setingkat K-2 tersebut merupakan latihan bertingkat dan berlanjut untuk meningkatkan kualitas latihan secara teknik maupun taktik di lapangan dengan tujuan meningkatkan kemampuan dibidang orientasi bawah permukaan baik secara individu maupun tim sehingga diharapkan dapat terjalin kerjasama yang solid pada saat melaksanakan operasi di lapangan.
Dalam latihan tersebut, Wadan Satkopaska Armabar menekankan kepada seluruh prajurit Satkopaska Armabar pelaku latihan agar menjaga keamanan baik personel maupun material dengan selalu mengacu kepada standar prosedur operasi.
(dispenarmabar/syamsir)
JAKARTA
- Mabes Polri membenarkan telah terjadi kekerasan berdasarkan bukti
video yang diberikan oleh sejumlah ormas Islam. Hal itu terkait laporan
dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan oleh anggota Densus 88 terhadap
terduga teroris.
"Ada gambar-gambar dari anggota personel yang memang pada waktu itu berpakaian seragam, itu terlihat dalam gambarnya," kata Karo Penmas Brigjen Pol Boy Rafli Amar kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (28/2/2013).
Dalam adegan itu ada tindakan kekerasan yang dilakukan oleh oknum berseragam polisi. "Iya ada diikat, dipukul, tapi saya tidak lihat ditembak karena gambarnya enggak fokus (buram)," terangnya.
Sementara, dalam video yang berdurasi lima menit itu, dia melihat jumlah orang yang terdapat dalam adegan itu 2-4 orang. Untuk lokasinya sendiri, di sebuah bangunan dan tidak terdengar ada percakapan dalam video itu.
"Ada bangunan memang, cuma saya belum bisa memastikan ini bangunan kantor mana," tuturnya.
Gambarnya kurang fokus, dan lebih sering menyorot ke bagian orang disiksa yang disebut sebagai terduga teroris itu. Mabes Polri sendiri mengaku akan menindaklanjuti dan melakukan penulusuran terhadap dugaan pelanggaran HAM ini.
Sebelumnya, dari laporan sejumlah ormas Islam terkait video dugaan pelanggaran HAM yang diduga dilakukan oleh anggota Densus 88 terhadap terduga teroris, Boy menduga ada kaitannya dengan penembakan anggota Brimob di Palu, Sulawesi Tengah.
(put) - See more at: http://news.okezone.com/read/2013/02/28/337/769082/mabes-polri-akui-oknum-densus-88-langgar-ham#sthash.AIbomyec.dpuf
"Ada gambar-gambar dari anggota personel yang memang pada waktu itu berpakaian seragam, itu terlihat dalam gambarnya," kata Karo Penmas Brigjen Pol Boy Rafli Amar kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (28/2/2013).
Dalam adegan itu ada tindakan kekerasan yang dilakukan oleh oknum berseragam polisi. "Iya ada diikat, dipukul, tapi saya tidak lihat ditembak karena gambarnya enggak fokus (buram)," terangnya.
Sementara, dalam video yang berdurasi lima menit itu, dia melihat jumlah orang yang terdapat dalam adegan itu 2-4 orang. Untuk lokasinya sendiri, di sebuah bangunan dan tidak terdengar ada percakapan dalam video itu.
"Ada bangunan memang, cuma saya belum bisa memastikan ini bangunan kantor mana," tuturnya.
Gambarnya kurang fokus, dan lebih sering menyorot ke bagian orang disiksa yang disebut sebagai terduga teroris itu. Mabes Polri sendiri mengaku akan menindaklanjuti dan melakukan penulusuran terhadap dugaan pelanggaran HAM ini.
Sebelumnya, dari laporan sejumlah ormas Islam terkait video dugaan pelanggaran HAM yang diduga dilakukan oleh anggota Densus 88 terhadap terduga teroris, Boy menduga ada kaitannya dengan penembakan anggota Brimob di Palu, Sulawesi Tengah.
Berita Selengkapnya Klik di Sini
(put) - See more at: http://news.okezone.com/read/2013/02/28/337/769082/mabes-polri-akui-oknum-densus-88-langgar-ham#sthash.AIbomyec.dpuf
● Poskota
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.