Komodor MRAP 4x4 APC Hongaria |
"Perwira
kita itu dari dulu terbiasa dengan Alutsista dari negara Eropa Timur,
jadi kita coba jajaki peluang kerja samanya," kata Purnomo saat ditemui
di Istana Negara, Jakarta, Jumat (29/2).
Penjajakan kerjasama
Alutsista tersebut akan dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat
kunjungan kenegaraan ke Berlin (Jerman) dan Budapest (Hungaria) pekan
depan.
Interior MRAP Komodor Hongaria |
Menurut Purnomo,
teknologi alutsista Eropa timur tidak kalah dengan Alutsista milik
Amerika Serikat. Semisal, Sukhoi buatan Rusia seimbang dengan pesawat
tempur F-16 milik negeri Paman Sam. "Karena saya tidak ikut, maka, itu
saya sampaikan ke Presiden," katanya.
Dia
memerkirakan, pemerintah hanya akan menghabiskan setengah dari total
anggaran penyediaan Alutsista yang disediakan untuk periode 2010-2014
yang sebesar Rp 156 triliun. Soalnya, anggaran tersebut hanya akan
diprioritaskan untuk membeli Alutsista yang bergerak, semisal kendaraan
tempur, kendaraan taktis, pesawat tempur, pesawat angkut, dan sejenisnya.
Modernisasi Alutsista Hanya Gunakan 50 Persen Anggaran periode 2010 -2014
Pemerintah
diperkirakan hanya akan menghabiskan setengah dari total anggaran
penyediaan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) yang disediakan
untuk periode 2010-2014 yang sebesar Rp 156 triliun. Soalnya,
anggaran tersebut hanya akan diprioritaskan untuk membeli Alutsista yang
bergerak, semisal kendaraan tempur, kendaraan taktis, pesawat tempur,
pesawat angkut, dan sejenisnya.
"Anggaran
segitu, kalau sudah lewati 2014 kan enggak bisa, kira-kira terpakai 50
persen. Jadi, kita fokus ke Alutsista bergerak dulu. Kalau yang tidak
bergerak itu seperti radar," kata Menteri Pertahanan Purnomo
Yusgiantoro, saat ditemui di Istana Negara, Jakarta, Jumat (29/2).Dia menjelaskan, awalnya anggaran alutsista hanya sebesar Rp 99 triliun berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014. Namun, dalam rapat kabinet terbatas 4 Oktober 2010, anggaran tersebut ditambah sebesar Rp 57 triliun.
Terkait itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah membentuk membentuk High Level Committee (HLC). Komite itu bertugas untuk mengendalikan dan mengawasi perencanaan, pembiayaan dan kegiatan pengadaan Alutsista.
Menhan Sarankan Presiden SBY Low Profile di Eropa Timur
UAV Produksi Hongaria |
"Tadi saya diminta datang, diminta laporan apa yang dilakukan untuk nanti perjalanan ke Jerman dan Eropa Timur. Sebaiknya kita juga low profile di sana, karena memang mereka kan negara-negara Eropa sekarang kan juga sedang krisis. Jadi saya beri masukanlah mengenai dari sisi pertahanan kepada Presiden," kata Purnomo usai menemui Presiden di Komplek Istana Presiden, Jumat (1/3).
Purnomo menerangkan alutsista Indonesia saat ini banyak juga yang dibeli dari negara Eropa Timur, termasuk dari Jerman. Ia mengingatkan banyak alutsista Indonesia yang masih digunakan saat ini berasal dari Eropa Timur dan masih kuat digunakan.
Untuk kekuatan alutsista, Purnomo menilai Indonesia sudah lebih baik kondisinya ketimbang negara Eropa Timur, terkecuali Jerman. Meski begitu, ia tidak menampik jika nanti ada kerja sama dalam pengadaan alutsista.
"Coba nanti dilihat kerja samanya bagaimana, karena kan kalau alutsista dari Eropa Timur itu murah tapi memang framenya itu bagus. Jadi lebih kuat alat-alatnya," terang Purnomo yang tidka ikut dalam kunjungan tersebut.
Dikatakan Purnomo, kondisi alutsista Indonesia saat ini sudah bisa dibandingkan dengan negara tetangga lainnya. Ia bahkan sesumbar kekuatan dan keahliannya sudah seimbang.
"Sebetulnya (alutsista) imbang juga. Kayak Sukhoi, itu sebetulnya Sukhoi yang kita punya compareable untuk F15 dimana negara tetangga kita kan juga punya F15. Bahkan kemarin waktu latihan bersama di Australia dengan Super Hornet, kita cukup bisa menyeimbangi mereka, cukup baik," tutup Purnomo.(Dsy)
Dari Hongaria ada yang bagus untuk TNI AD, RPG-7 plus semua versi roketnya yang saya yakin dapat diproduksi oleh Pindad.
BalasHapus