Sistem pertahanan Indonesia diciptakan agar menjamin tegaknya NKRI, dengan konsep Strategi Pertahanan Berlapis.
SISTEM
Pertahanan Indonesia dikenal dengan Model Sishanta (Sisitem Pertahanan
Semesta) yang merujuk pada spirit bangsa Indonesia dalam bela dan
pertahanan negara dari setiap ancaman.
Wakil
Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoedin, mengatakan tidak ada satu
negarapun di dunia yang tidak memiliki sistem pertahanan negara.
"Sistem pertahanan Indonesia diciptakan agar menjamin tegaknya NKRI, dengan konsep Strategi Pertahanan Berlapis," ujar Safrie dalam Seminar di Universitas Jayabaya Pulomas, Jakarta, Selasa (26/3/2013).
Khusus bagi mahasiswa, kata Syafrie, dalam rangka penguatan sistem pertahanan negara dalam kerangka demokrasi, aktualisasi peran yang dapat dilaksanakan antara lain: menyadari upaya Hanneg menuntut kontribusi seluruh komponen bangsa, termasuk mahasiswa.
Substansi sasaran mencakup dibidang Penangkalan menghadapi ancaman agresi militer dan ancaman non-militer dalam rangka mewujudkan perdamaian dunia dan stabilitas regional.
"Kita akan melaksanakan Pesta Demokrasi 2014 berupa pemilu Legislatif, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, dalam pesta kegiatan politik ini kami memohon para Mahasiswa sebagai warga negara dituntut dapat memberi tauladan untuk bersikap dalam Demokrasi , saya juga optimis, mahasiswa mampu menjadi ujung tombak dalam mentransformasikan rasa kebangsaan, cinta tanah air, nasionalisme," jelasnya.
"Sistem pertahanan Indonesia diciptakan agar menjamin tegaknya NKRI, dengan konsep Strategi Pertahanan Berlapis," ujar Safrie dalam Seminar di Universitas Jayabaya Pulomas, Jakarta, Selasa (26/3/2013).
Khusus bagi mahasiswa, kata Syafrie, dalam rangka penguatan sistem pertahanan negara dalam kerangka demokrasi, aktualisasi peran yang dapat dilaksanakan antara lain: menyadari upaya Hanneg menuntut kontribusi seluruh komponen bangsa, termasuk mahasiswa.
Substansi sasaran mencakup dibidang Penangkalan menghadapi ancaman agresi militer dan ancaman non-militer dalam rangka mewujudkan perdamaian dunia dan stabilitas regional.
"Kita akan melaksanakan Pesta Demokrasi 2014 berupa pemilu Legislatif, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, dalam pesta kegiatan politik ini kami memohon para Mahasiswa sebagai warga negara dituntut dapat memberi tauladan untuk bersikap dalam Demokrasi , saya juga optimis, mahasiswa mampu menjadi ujung tombak dalam mentransformasikan rasa kebangsaan, cinta tanah air, nasionalisme," jelasnya.
● PelitaOnline
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.