Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Marty M. Natalegawa, berdiskusi dengan Menlu Amerika Serikat, John Kerry, di sela-sela sidang Majelis Umum PBB, di New York, kemarin (27/9/2013). Dalam diskusi itu, Kerry mengapresiasi kontribusi Indonesia dalam upaya merampungkan krisis di Suriah.
Kerry juga mengapresiasi Indonesia dalam menciptakan situasi damai di kawasan Asia Pasifik. Mengutip pemberitaan di situs Kemlu RI, Sabtu (28/9/2013), Menlu AS itu menekankan, bahwa peran dan kontribusi Indonesia selalu menjadi bagian dari solusi atas permasalahan global melalui cara-cara diplomasi.
”Kesiapan Indonesia untuk menjadi bagian dari Pasukan Perdamaian PBB atas mandat dan di bawah payung PBB merupakan kontribusi nyata dalam upaya menyelesaikan permasalahan di Suriah,” kata Kerry.
Selain itu, Pemerintah AS juga mengapresiasi posisi prinsipil Indonesia terkait dengan penolakan penggunaan senjata kimia di Suriah.
Dalam kesempatan tersebut, Menlu AS juga menggaris bawahi peran penting Indonesia dalam menciptakan kawasan yang stabil dan damai di Asia Pasifik, termasuk soal isu Laut China Selatan. Kawasan yang stabil dan damai di Asia Pasifik telah memungkinkan negara-negara di kawasan untuk melanjutkan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.
Sementara itu, Menlu Marty menyampaikan, arti penting negara-negara di kawasan Asia Pasifik termasuk AS guna menciptakan situasi yang kondusif bagi keberlanjutan stabilitas keamanan dan kesejahteraan di kawasan Asia Pasifik.
“Indonesia dan negara-negara ASEAN akan melanjutkan kepemimpinan dalam membangun arsitektur regional di kawasan yang senantiasa mengedepankan stabilitas bersama, keamanan bersama, dan kemakmuran bersama,” kata Marty.
Kedua Menlu juga membahas upaya meningkatkan hubungan bilateral kedua negara dengan, dengan menghaidiri Komisi Bersama tingkat Menteri pada akhir tahun 2013 di Indonesia. Selain itu kedua Menlu juga membahas persiapan KTT APEC yang akan diselenggarakan pada tanggal 7-8 Oktober 2013 di Bali.(mas)
Kerry juga mengapresiasi Indonesia dalam menciptakan situasi damai di kawasan Asia Pasifik. Mengutip pemberitaan di situs Kemlu RI, Sabtu (28/9/2013), Menlu AS itu menekankan, bahwa peran dan kontribusi Indonesia selalu menjadi bagian dari solusi atas permasalahan global melalui cara-cara diplomasi.
”Kesiapan Indonesia untuk menjadi bagian dari Pasukan Perdamaian PBB atas mandat dan di bawah payung PBB merupakan kontribusi nyata dalam upaya menyelesaikan permasalahan di Suriah,” kata Kerry.
Selain itu, Pemerintah AS juga mengapresiasi posisi prinsipil Indonesia terkait dengan penolakan penggunaan senjata kimia di Suriah.
Dalam kesempatan tersebut, Menlu AS juga menggaris bawahi peran penting Indonesia dalam menciptakan kawasan yang stabil dan damai di Asia Pasifik, termasuk soal isu Laut China Selatan. Kawasan yang stabil dan damai di Asia Pasifik telah memungkinkan negara-negara di kawasan untuk melanjutkan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.
Sementara itu, Menlu Marty menyampaikan, arti penting negara-negara di kawasan Asia Pasifik termasuk AS guna menciptakan situasi yang kondusif bagi keberlanjutan stabilitas keamanan dan kesejahteraan di kawasan Asia Pasifik.
“Indonesia dan negara-negara ASEAN akan melanjutkan kepemimpinan dalam membangun arsitektur regional di kawasan yang senantiasa mengedepankan stabilitas bersama, keamanan bersama, dan kemakmuran bersama,” kata Marty.
Kedua Menlu juga membahas upaya meningkatkan hubungan bilateral kedua negara dengan, dengan menghaidiri Komisi Bersama tingkat Menteri pada akhir tahun 2013 di Indonesia. Selain itu kedua Menlu juga membahas persiapan KTT APEC yang akan diselenggarakan pada tanggal 7-8 Oktober 2013 di Bali.(mas)
● Sindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.