Bupati Gorontalo Utara, Indra Yasin yang ikut melepas pemberangkatan gelombang pertama prajurit tersebut mengatakan, pemerintah daerah dan masyarakat mendukung sepenuhnya upaya TNI dalam mengamankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pengabdian seluruh prajurit diyakini tidak sekedar mengamankan wilayah perbatasan, namun diharapkan mampu berperan memajukan bangsa sehingga pemerintah daerah mendukung inovasi TNI-AD untuk menggiatkan prajuritnya menjadi tenaga pengajar.
Sehingga beberapa prajurit yang diberangkatkan, telah memegang sertifikat sebagai tenaga pengajar yang bisa melakukan kegiatan belajar mengajar di sekolah tempat pengabdiannya.
Sebanyak 650 prajurit TNI-AD Yonif 715 Motuliato Gorontalo, akan bertugas di wilayah perbatasan Papua Nugini selama 6 bulan yang diberangkatkan dalam dua gelombang.
"Mereka diharapkan mampu menjalankan tugasnya dalam keadaan sehat dan prima, agar optimal hingga kembali nanti ke Gorontalo," ujar Bupati.
Khusus pengamanan wilayah Gorontalo Utara, bupati optimis mampu terjaga dengan baik mengingat wilayah tersebut memiliki markas satuan TNI dan Polri terlengkap di Gorontalo.
Juga didukung intensitas pertemuan dengan seluruh unsur musyawarah pimpinan daerah (muspida) yang terus dioptimalkan khususnya jelang Pemilihan Umum (Pemilu) legislatif.
"Pemerintah daerah berharap, potensi kerawanan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) terus dijaga dan diantisipasi sedini mungkin, untuk pengamanan wilayah ini," ujar Bupati.
Upacara pemberangkatan dipimpin Danrem 131 Santiago Brigjen TNI Musa Bangun, dihadiri Komandan Brigif 22 Otamanasa, petinggi TNI dan Polri di daerah itu, serta keluarga para prajurit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.