"Kalau kita ingin damai, kita harus siap berperang. Begitulah doktrin yang harus kita anut, demikian juga falsafah yang harus kita implementasikan dalam kebijakan nasional kita," ujar SBY dalam pembukaan Sidang Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) di Gedung Candrarasa, Koarmatim, Surabaya, Jatim, Rabu (12/3/2014).
Menurut SBY, sebelumnya Indonesia dipandang rendah oleh negara lain karena alutsista yang dimiliki oleh TNI. Meski saat ini alutsista sudah lebih modern dan tangguh, SBY berharap Indonesia menjadi bangsa yang tidak mudah dan senang melakukan peperangan.
"Peperangan itu harganya amat mahal. Oleh karena itu, sebaik mungkin kita cegah dan kita pilih solusi politik dan diplomatik kalau memang ada ancaman terhadap negara kita. Itu yang secara pribadi saya harapkan untuk pengganti saya nanti dan presiden-presiden mendatang," ungkapnya.
SBY mengatakan dirinya merasa kurang senang jika pemerintah yang memiliki kebijakan atau rencana untuk memodernisasi alutsista diganggu oleh hal yang berbau politik. Sebab, semua itu tujuannya adalah untuk menjaga kedaulatan NKRI.
"Kalau urusan menjaga kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah, we are one. Merah Putih. Politik, jangan masuk. Karena urusan negara, urusan rakyat, urusan masa depan," tegasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.