Senapan Bawah Air Andalan Kopaska TNI ALIlustrasi perang air. (Foto: Afrid-Fransisco.com)
Untuk menunjang misi tempur berdimensi khusus, tentunya diperlukan senjata yang juga punya kemampuan khusus. Contohnya adalah peran pasukan katak (frogman).
Dalam misi pengamanan obyek vital di bawah permukaan air, maupun tugas infiltrasi bawah air, pasukan katak membutuhkan peralatan yang serba khas. Selain alat selam close circuit, KTBA (Kendaraan Tempur Bawah air), juga dibutuhkan senjata perorangan bawah air yang disesuaikan kondisi alam.
Terkait dengan senjata perorangan pasukan katak, prajurit Kopaska TNI AL begitu mengandalkan sosok APS (Avtomat Podvodnyy Spetsialnyy) atau biasa disebut Special Underwater Automatic Rifle. Dilihat dari tampilannya, APS tidak lain adalah turunan dari AK-47, senapan mesin paling populer dan legendaris di dunia buatan Uni Soviet.
APS dirancang Vladimir Simonov dari manufaktur Tula Arms Plant dan dikembangkan pada 1970, kemudian merilisnya ke pasar pada 1975. Belakangan, senapan jenis ini masuk ke berbagai negara lewat kuasa dagang Rosoboronexport, Rusia.
Pembeda APS dengan senapan mesin pada umumnya adalah proyektil peluru kaliber 5,66 x 39 mm yang bentuknya panjang dan meruncing. Di kalangan Kopaska, peluru ini dikenal dengan sebutan peluru paku.
Desain proyektil seperti ini adalah keharusan untuk serangan di dalam air karena ‘tubuh’ air yang lebih padat dari udara. Proyektil yang panjang dan runcing mampu menembus jauh lebih sempurna dan akurat di dalam air.
APS memiliki berat kosong 2,4 kg dan berat total dengan amunisi 3,4 kg. Secara teroretis, senjata ini dapat memuntahkan 600 proyektil per menit, dan kecepatan luncur proyektil mencapai 365 meter per detik pada saat di udara. Pengoperasian senjata ini menggunakan sistem gas.
Jangkauan tembak APS lebih jauh dari speargun. Di kedalaman 5 meter, jangkauan tembak bisa mencapai 30 meter. Sedangkan di kedalaman 20 meter, jangkauan tembak melorot jadi 20 meter. Melorot lagi di kedalaman 40 meter, jangkauan tembak proyektil hanya 11 meter. APS bisa juga ditembakkan di udara seperti halnya senapan mesin reguler, tapi jangkauan tembaknya diperkirakan tak lebih dari 50 meter.
Sedemikian kuatnya, proyektil APS bisa menembus baju penyelam, peralatan selam, harness, bahkan hood penyelam. Tapi karena bentuknya yang bulky, perlu keterampilan khusus untuk menggunakannya. Selain itu, perlu latihan intens hingga fasih membuat bidikan yang benar. APS memiliki magasin melengkung yang khas, dan dapat dimuati maksimum 26 amunisi.
Karena kemampuannya yang khusus, APS banyak digunakan oleh berbagai pasukan elite dunia. Salah satunya, Spetznaz dari Rusia. Selain APS, ada lagi senjata bawah air berbentuk pistol yang punya kemampuan serupa, yakni SPP-1 yang juga buatan Rusia.
Untuk menunjang misi tempur berdimensi khusus, tentunya diperlukan senjata yang juga punya kemampuan khusus. Contohnya adalah peran pasukan katak (frogman).
Dalam misi pengamanan obyek vital di bawah permukaan air, maupun tugas infiltrasi bawah air, pasukan katak membutuhkan peralatan yang serba khas. Selain alat selam close circuit, KTBA (Kendaraan Tempur Bawah air), juga dibutuhkan senjata perorangan bawah air yang disesuaikan kondisi alam.
Terkait dengan senjata perorangan pasukan katak, prajurit Kopaska TNI AL begitu mengandalkan sosok APS (Avtomat Podvodnyy Spetsialnyy) atau biasa disebut Special Underwater Automatic Rifle. Dilihat dari tampilannya, APS tidak lain adalah turunan dari AK-47, senapan mesin paling populer dan legendaris di dunia buatan Uni Soviet.
APS dirancang Vladimir Simonov dari manufaktur Tula Arms Plant dan dikembangkan pada 1970, kemudian merilisnya ke pasar pada 1975. Belakangan, senapan jenis ini masuk ke berbagai negara lewat kuasa dagang Rosoboronexport, Rusia.
Pembeda APS dengan senapan mesin pada umumnya adalah proyektil peluru kaliber 5,66 x 39 mm yang bentuknya panjang dan meruncing. Di kalangan Kopaska, peluru ini dikenal dengan sebutan peluru paku.
Desain proyektil seperti ini adalah keharusan untuk serangan di dalam air karena ‘tubuh’ air yang lebih padat dari udara. Proyektil yang panjang dan runcing mampu menembus jauh lebih sempurna dan akurat di dalam air.
APS memiliki berat kosong 2,4 kg dan berat total dengan amunisi 3,4 kg. Secara teroretis, senjata ini dapat memuntahkan 600 proyektil per menit, dan kecepatan luncur proyektil mencapai 365 meter per detik pada saat di udara. Pengoperasian senjata ini menggunakan sistem gas.
Jangkauan tembak APS lebih jauh dari speargun. Di kedalaman 5 meter, jangkauan tembak bisa mencapai 30 meter. Sedangkan di kedalaman 20 meter, jangkauan tembak melorot jadi 20 meter. Melorot lagi di kedalaman 40 meter, jangkauan tembak proyektil hanya 11 meter. APS bisa juga ditembakkan di udara seperti halnya senapan mesin reguler, tapi jangkauan tembaknya diperkirakan tak lebih dari 50 meter.
Sedemikian kuatnya, proyektil APS bisa menembus baju penyelam, peralatan selam, harness, bahkan hood penyelam. Tapi karena bentuknya yang bulky, perlu keterampilan khusus untuk menggunakannya. Selain itu, perlu latihan intens hingga fasih membuat bidikan yang benar. APS memiliki magasin melengkung yang khas, dan dapat dimuati maksimum 26 amunisi.
Karena kemampuannya yang khusus, APS banyak digunakan oleh berbagai pasukan elite dunia. Salah satunya, Spetznaz dari Rusia. Selain APS, ada lagi senjata bawah air berbentuk pistol yang punya kemampuan serupa, yakni SPP-1 yang juga buatan Rusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.