Ilustrasi pangkalan ♚
Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq mengatakan Indonesia tetap melanjutkan pembangunan pangkalan militer di kepulauan Natuna dan seluruh pulau-pulau terluar (terdepan, red) di Indonesia. Menurutnya, pembangunan pangkalan militer tersebut bahagian dari rencana strategi (renstra) alat utama sistem persenjataan (Alutsista) TNI tahun 2015-2019.
Renstra tersebut, menurut politikus PKS ini, sebelumnya telah mendapat persetujuan melalui Paripurna DPR sehingga ada nomenklaturnya di APBN. “Yang ingin saya tegaskan, pembiayaan semua pangkalan militer itu tidak dengan uang pinjaman, tapi dari uang rakyat," ujar Mahfudz Siddiq di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (30/3).
Keberadaan pangkalan militer tersebut ujarnya, untuk meningkatkan kualitas pertahanan NKRI yang berdaulat. “Targetnya, pada tahun 2017 pembangunan empat pangkalan militer di pulau terluar Indonesia akan selesai. Infrastruktur yang dibangun mencakup pangkalan TNI AD, AL dan AU,” pungkasnya. (fas/jpnn)
Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq mengatakan Indonesia tetap melanjutkan pembangunan pangkalan militer di kepulauan Natuna dan seluruh pulau-pulau terluar (terdepan, red) di Indonesia. Menurutnya, pembangunan pangkalan militer tersebut bahagian dari rencana strategi (renstra) alat utama sistem persenjataan (Alutsista) TNI tahun 2015-2019.
Renstra tersebut, menurut politikus PKS ini, sebelumnya telah mendapat persetujuan melalui Paripurna DPR sehingga ada nomenklaturnya di APBN. “Yang ingin saya tegaskan, pembiayaan semua pangkalan militer itu tidak dengan uang pinjaman, tapi dari uang rakyat," ujar Mahfudz Siddiq di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (30/3).
Keberadaan pangkalan militer tersebut ujarnya, untuk meningkatkan kualitas pertahanan NKRI yang berdaulat. “Targetnya, pada tahun 2017 pembangunan empat pangkalan militer di pulau terluar Indonesia akan selesai. Infrastruktur yang dibangun mencakup pangkalan TNI AD, AL dan AU,” pungkasnya. (fas/jpnn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.