SU 35
Menteri Pertahanan Indonesia, Ryamizard Ryakudu akan menandatangani kontrak pembelian pesawat tempur Su-35 saat berlangsungnya pertemuan para pejabat penting di KTT Rusia-ASEAN yang akan diselenggarakan di Moskow pada 4-5 April 2016.
Ini bukanlah pertama kalinya Indonesia mengumumkan penandatanganan kontrak ini. Pada akhir tahun 2015, Menteri Pertahanan Indonesia mengatakan Presiden Indonesia Joko Widodo memberinya perintah langsung untuk membeli Su-35 untuk menggantikan pesawat tempur F-5 Tiger yang sudah tua.
Kepala Staff Angkatan Udara Agus Supriatna menyatakan Kementerian Pertahanan telah menyetujui pembelian 12 Su-35, permintaan tersebut sudah diteruskan kepada lembaga negara BAPPENAS, yang mengatur pembiayaan proyek-proyek jangka panjang, termasuk bidang Pertahanan.
Pilihan pesawat tempur lain, seperti F-16 Viper tidak diterima karena akan merubah sistem perawatan pesawat milik Angkatan Udara Indonesia yang terdiri dari 15 Su-27 dan Su-30MK2.
Pembelian Su-35 akan dilakukan dalam anggaran yang dialokasikan untuk pembiayaan Angkatan Udara Indonesia sebesar 41 trilyun rupiah ($ 3,1 milyar) untuk pembelian peralatan penerbangan di tahun anggaran 2015-2019.
Indonesia mengurangi jumlah pembelian pesawat tempur Su-35 dari 15 menjadi 10 buah pesawat karena kesulitan keuangan. Menurut pihak yang terlibat dalam ekspor senjata, Jakarta berencana meminta Moskow untuk memberi pinjaman sebesar US$ 850 juta (85% dari transaksi), dan sisanya akan dibayar oleh Indonesia sendiri (dengan kontrak penuh pembelian senilai lebih dari US$ 1 miliar). [LiveJurnal]
Menteri Pertahanan Indonesia, Ryamizard Ryakudu akan menandatangani kontrak pembelian pesawat tempur Su-35 saat berlangsungnya pertemuan para pejabat penting di KTT Rusia-ASEAN yang akan diselenggarakan di Moskow pada 4-5 April 2016.
Ini bukanlah pertama kalinya Indonesia mengumumkan penandatanganan kontrak ini. Pada akhir tahun 2015, Menteri Pertahanan Indonesia mengatakan Presiden Indonesia Joko Widodo memberinya perintah langsung untuk membeli Su-35 untuk menggantikan pesawat tempur F-5 Tiger yang sudah tua.
Kepala Staff Angkatan Udara Agus Supriatna menyatakan Kementerian Pertahanan telah menyetujui pembelian 12 Su-35, permintaan tersebut sudah diteruskan kepada lembaga negara BAPPENAS, yang mengatur pembiayaan proyek-proyek jangka panjang, termasuk bidang Pertahanan.
Pilihan pesawat tempur lain, seperti F-16 Viper tidak diterima karena akan merubah sistem perawatan pesawat milik Angkatan Udara Indonesia yang terdiri dari 15 Su-27 dan Su-30MK2.
Pembelian Su-35 akan dilakukan dalam anggaran yang dialokasikan untuk pembiayaan Angkatan Udara Indonesia sebesar 41 trilyun rupiah ($ 3,1 milyar) untuk pembelian peralatan penerbangan di tahun anggaran 2015-2019.
Indonesia mengurangi jumlah pembelian pesawat tempur Su-35 dari 15 menjadi 10 buah pesawat karena kesulitan keuangan. Menurut pihak yang terlibat dalam ekspor senjata, Jakarta berencana meminta Moskow untuk memberi pinjaman sebesar US$ 850 juta (85% dari transaksi), dan sisanya akan dibayar oleh Indonesia sendiri (dengan kontrak penuh pembelian senilai lebih dari US$ 1 miliar). [LiveJurnal]
♘ jakarta greater
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.